Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal

commit to user

c. Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal

Hukum hasil lebih yang semakin berkurang merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari teiri produksi. Hukum tersebut menjelaskan sifat pokok dari perkaitan di antara tingkat produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya tenaga kerja terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun Sadono Sukirno, 2005:196. Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. Pada umumnya produksi total Total Product dilambangkan dengan TP. Produksi marginal adalah tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Dihitung dengan menggunakan rumus: L TP MP D D = Dimana : MP = Produksi Marginal commit to user TP D = Pertambahan Produksi Total L D = Pertambahan Tenaga Kerja Produksi rata-rata adalah produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja. Dihitung dengan menggunakan rumus: L TP MP = Dimana : AP = Produksi Rata-rata TP = Produksi Total L = Jumlah Tenaga Kerja 3 Q TP Tahap I Tahap II Tahap III 2 Q 1 Q AP 1 L 2 L 3 L MP Gambar 2.1. Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal Gambar diatas merupakan cara lain untuk menggambarkan fungsi produksi yang menggunakan kombinasi faktor produksi tidak sebanding, commit to user dimana modal dan teknologi dianggap tetap. Sumbu horisontal menunjukkan jumlah input tenaga kerja dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah produksi yang dihasilkan. Tahap I menunjukkan penggunaan tenaga kerja yang masih sedikit dan apabila diperbanyak tenaga kerjanya menjadi 2 L maka total produksinya akan meningkat dari 1 Q menjadi 2 Q , produksi rata-rata dan produksi marjinalnya juga turut meningkat. Produsen yang rasional akan memilih menambah jumlah tenaga kerjanya. Pada tahap ini dapat dilihat bahwa laju kenaikan produksi marjinal juga semakin besar sehingga dalam tahap ini dikatakan berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin meningkat. Hal tersebut terjadi kemungkinan karena adanya spesialisasi faktor produksi tenaga kerja, semakin banyak tenaga kerja yang digunakan semakin memungkinkan produsen melakukan spesialisasi tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya. Produksi rata-rata pada tahap I ini terus meningkat hingga mencapai titik puncak pada saat penggunaan tenaga kerja sebanyak 2 L dan pada saat itu kurva L MP berpotongan dengan kurva L AP . Pada kondisi demikian jika tenaga kerja terus ditambah lagi penggunaannya hingga mencapai 3 L atau masuk pada tahap II maka total produksi terus meningkat hingga mencapai 3 Q atau mencapai titik optimum produksi. commit to user Pada tahap II tersebut produksi total terus meningkat sedangkan produksi rata-rata mulai menurun dan produksi marjinal bertambah dengan proporsi yang semakin menurun pula hingga pada akhirnya produksi marjinal mencapai titik nol. Hal demikian berlaku hukum penambahan hasil produksi yang semakin berkurang dan jika pada kondisi tersebut penggunaan tenaga kerja masih saja ditambah maka memasuki tahap III, dimana penambahan tenaga kerja akan menyebabkan turunnya total produksi. Jadi penggunaan tenaga kerja sudah terlalu banyak hingga produksi rata-rata menurun dan produksi marjinal menjadi negatif.

d. Isoquant dan Isocost