tumbuhan yang tidak larut dalam air. Ternyata serat tersebut banyak terdapat pada sayuran, buah-buahan dan kaang-kacangan. Serat yang dalam air ada tiga jenis yaitu
pektin, musilase, dan gum. Serat ini juga banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran dan sereal.
Istilah serat makanan dietry fiber harus dibedakan dengan istilah serat kasar crude fiber yang biasa digunakan dalam analisa proksimat bahan pangan. Serat kasar
adalah bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menentukan kadar serat kasar yaitu asam sulfat dan natriun hidroksida.
Sedangkan serat makanan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan. Piliang dan Djojosoebagio 2002, mengemukakan bahwa
yang dimaksudkkan dengan serat kasar ialah sisa bahan makanan yang telah mengalami proses pemanasan dengan asam kuat dan basa kuat selama 30 menit yang dilakukan di
laboratorium. Serat kasar mengandung senyawa sellulosa, lignin, dan zat lain yang belum dapat
diidentifikasidengan pasti. Yang disebut serat kasar disni adalah senyawa yang tidak dapat dicerna dalam organ pencernaan manusia ataupun binatang. Didalam analisa
penentuan serat kasar diperhiyungkan banyaknya zat yang hilang waktu diabuhkan dalam asam encer dalam kondisi tertentu. Sudarmadji,1996
Dalam jumlah tertentu serat kasar diperlukan juga antara lain untuk membentuk gumpalan kotoran, sehingga makanan kandungan serat kasar kurang dari 8 mungkin
sekali diperlukan tapi apabila sampai lebih dari 21 ini berbahaya bagi pertumbuhan ikannya. Mujiman, A.1999
2.3.3.1. Analisa Serat Kasar
Universitas Sumatera Utara
Di dalam analisa penentuan serat kasar diperhitungkan banyaknya zat-zat yang tidak larut dalam asam encer ataupun basa encer dalam kondisi tertentu. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam analisa adalah : 1.
Penghilangkan lemak yang terkandung dalam sampel menggunakan pelarut lemak. 2.
Digestion, terdiri dari dua tahapan yaitu pelarutan dengan asam dan pelarutan dengan basa.
Penyaringan harus segera dilakukan setelah digestion selesai karena penundaan penyaringan dapat mengakibatkan lebih rendah hasil analisa karena terjadi perusakan
serat lebih lanjut oleh bahan kimia yang dipakai. Residu yang diperoleh dalam pelarutan menggunakan asam dan basa merupakan serat kasar yang mengandung 97 selulosa dan
lignin, dan sisanya senyawa lain yang belum dapat diidentifikasi secara pasti. Serat kasar sangat penting dalam penilaian kualitas bahan makanan karena angka
ini merupakan indeks dan menentukan nilai gizi bahan makanan tersebut. Selain itu, kandungan serat kasar dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu proses pengolahan,
misalnya proses penggilingan atau proses pemisahan antara kulit dan kotiledon, dengan demikian perentase serat kasar dapat dipakai untuk menentukan kemurnian bahan atau
efesiensi proses. Sudarmadji, S.1996
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pakan adalah nama umum yang digunakan untuk menyebut makanan yang dimanfaatkan atau dimakan hewan, termasuk ikan untuk kelangsungan hidup dan
pertumbuhan tubuhnya. Pakan ikan yang berasal dari alam disebut pakan alami dan dari buatan manusia disebut pakan buatan. Pada dasarnya, sumber pakan dari
ikan peliharaan berasal dari pakan alami dan pakan buatan. Oleh karena jumlah pakan alami dalam kolam sangat terbatas dan kurang memadai maka agar laju
pertumbuhan ikan yang baik, perlu diberikan pakan tambahan atau pakan buatan sesuai dengan kebutuhan ikan. Pakan buatan terdiri atas beberapa jenis, salah satu
pakan buatan yang paling banyak dikenal adalah jenis pellet, yaitu pakan yang berbentuk butiran. Permasalahan yang sering menjadi kendala yaitu pembuatan
pakan ini memerlukan biaya yang relative tinggi, bahkan mencapai 60 – 70 dari seluruh biaya produksi. Umumnya harga pakan ikan yang terdapat dipasaran
relative mahal. kanisius,A.A.,1990
Alternatif pemecahan yang dapat diupayakan adalah dengan membuat pakan buatan sendiri melalui teknik sederhana dengan memanfaatkan sumber bahan
baku yang relative murah. Tentu saja bahan baku yang digunakan harus memiliki kandungan nilai gizi yang baik, mudah didapat ketika diperlukan, mudah diolah
dan diproses, mengandung zat gizi yang diperlukan oleh ikan dan berharga murah. Misalnya ampas tahu adalah limbah industri yang masih dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pakan yang memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang cukup tinggi. Mujiman,A.,2004
Universitas Sumatera Utara