Telur semut rangrang dikeringkan didalam oven pada suhu 105 C. Dihaluskan
dengan menggunakan blender sampai berbentuk serbuk. Diayak dengan menggunakan ayakan berukuran 100 mesh.
3.3.2.2 Pembuatan Tepung Ampas Tahu
Ampas tahu dikeringkan didalam oven pada suhu 105 C. Dihaluskan dengan
menggunakan blender sampai berbentuk serbuk. Diayak dengan menggunakan ayakan berukuran 100 mesh.
3.3.3 Pembuatan Pellet
Diambil 25 g tepung ampas tahu, 70 g tepung telur semut rangrang, dan 5 g tepung tapioca, dicampur lalu diaduk dan ditambahkan aquadest perlahan-lahan
hingga merata homogen. Setelah diperoleh adonan yang rata, lalu dilakukan pencetakan berbentuk pellet. Lalu dikeringkan dalam oven dengan suhu 60
C. Setelah kering pakan dianalisa kadar protein, kadar lemak, dan kadar serat kasar.
3.3.4 Analisa Kadar Lemak Pada Pellet
Pellet ditimbang sebanyak 2 g, dimasukkan ke dalam beaker glass kemudian ditambahkan HClaq 25 sebanyak 25 ml dan akuades sebanyak 20 ml. Ditutup
beaker glass dengan kaca arloji dan didihkan selama 15 menit. Disaring dalam keadaan panas dan dicuci dengan aquadest panas hingga tidak bereaksi asam lagi.
Dikeringkan kertas saring dan isinya pada suhu 100o-105oC kemudian dimasukkan kedalam selongsong kertas. Kemudian dimasukkan ke dalam alat
soklet yang telah dihubungkan dengan labu alas yang berisi batu didih. Diekstraksi dengan n-heksan selama lebih kurang 2-3 jam. Didestilasi larutan n-
heksan dari ekstrak lemak pada suhu 105oC. Didinginkan dalam desikator dan ditimbang hingga bobot tetap.
Universitas Sumatera Utara
3.3.5 Analisa kadar protein pada pellet
Pellet ditimbang sebanyak 1 g dan dimasukkan ke dalam labu kjeldahl 500 ml. Ditambahkan 0,2 g selenium dan 15 ml H2SO4aq 98. Dipanaskan diatas
kjeldahl apparatus sampai larutan menjadi jernih kehijauan sekitar 2 jam. Didinginkan kemudian dimasukkan ke dalam labu alas lalu ditambahkan 100 ml
aquadest kemudian ditambahkan NaOHaq 30 sampai menjadi basa. Didestilasi selama beberapa menit dan ditampung destilat dalam erlenmeyer yang
berisi H3BO3 3 dan indikator tashiro sampai larutan bewarna hijau. Dititasi larutan dengan HCl 0,1 N sampai larutan bewarna ungu. Dicatat volume HCl 0,1
N yang terpakai sebagai V1. Dilakukan titrasi untuk blanko yaitu titrasi asam borat tanpa adanya NH3. Dicatat volume sebagai V2.
3.3.6 Analisa kadar serat pada pellet
Dimasukkan 2 gram pellet yang telah dihilangkan kandungan lemaknya dengan n- heksan menggunakan metode soxlet selama 2 jam kedalam beaker glass.
Ditambahkan 50 ml H
2
SO
4aq
1,25 dan didihkan selama 30 menit sambil ditutup dengan cawan petrikaca arloji. Ditambahkan 50 ml NaOH
aq
3,25 dan didihkan selama 30 menit sambil ditutup dengan cawan petrikaca arloji. Disaring
dengan kertas saring whatman no 42. Dicuci dengan H
2
SO
4aq
1,25 yang telah dipanaskan panas. Dicuci dengan aquadest panas. Dicuci dengan etanol 96.
Dimasukkan ke dalam cawan timbang yang telah diketahui beratnya. Dikeringkan di dalam oven pada suhu 105
C. Didinginkan di dalam desikator. Ditimbang sampai berat konstan. Dihitung kadar seratnya.
Universitas Sumatera Utara
3.3.7 Uji Biologis Terhadap Ikan Nila