4.2.2 Analisa Kandungan Zat Gizi Terhadap Pellet Ikan
Berdasarkan perhitungan pada Lampiran , kandungan gizi yang terkandung di dalam pellet buatan ditunjukkan dalam tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Kandungan Gizi Pakan Ikan
No. Sampel
Kandungan Gizi Kadar Protein
Kadar Lemak Kadar Serat
1 Pellet komersil
22,5 2,2820
4,081 2
Pellet I 50:45:5 22,0625
3,294 2,482
3 Pellet II 40:55:5
22,2375 3,1
2,023 4
Pellet III 60:35:5 22,8585
3,335 2,642
5 Pellet IV 70:25:5
33,8818 3,505
2,673 6
Pellet V 80:15:5 31,8681
3,554 2,788
4.2.2.1. Kadar Protein
Ikan nila Oreochromis niloticus membutuhkan protein minimal 20 agar dapat tumbuh optimal. Protein sangat penting bagi ikan, karna zat ini berfungsi sebagai
zat pembangun jaringan baru untuk pertumbuhan, zat pengatur pembentukan enzim dan hormon serta zat pembakar untuk memenuhi kebutuhan energi pada
ikan Ghufran,M.2008.
Dari hasil analisa protein dengan metode Kjeldhal diperoleh kadar protein 33,8818 dimana, pada protein kasar ini diperoleh dari persentase kandungan
nitrogen dikalikan dengan faktor konversi FK . faktor konversi untuk makanan ikan sebesar 6,25. Hasil kandungan protein pada pellet komersil dan pellet buatan
dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa pellet buatan mengandung protein lebih tinggi dibandingkan dengan pellet komersil. Hal ini disebabkan karna
tingginya kadar protein yang terkandung didalam tepung telur semut rangrang ±47,8 . ditambah lagi dengan kandungan protein pada tepung ampas tahu
±23,55 . Hal ini menyebabkan hasil pellet buatan juga mengandung protein yang tinggi.
4.2.2.2 Kadar Lemak
Lemak dalam makanan mempunyai peranan yang penting sebagai sumber tenaga. Kandungan lemak makanan ikan rata – rata berkisar antara 4 – 18 , dengan daya
guna energinya mencapai 85 – 95 . Jika kandungan lemak yang digunakan terlalu tinggi sebaiknya ditambahkan bahan antioksidan untuk menghambat
terjadinya proses oksidasi tersebut. Dalam kaitan dengan pakan buatan, penggunaan lemak berpengaruh terhadap rasa dan tekstur pakan yang dibuat.
Mujiman,A.2004
Pakan yang baik mengandung lemak atau minyak antara 3-18. Dalam pakan buatan, kadar lemak tidak boleh berlebihan. Kelebihan lemak berpengaruh
terhadap rasa dan tekstur pakan serta mempengaruhi mutu pakan yaitu mudah mengalami oksidasi dan menghaslkan bau tengik. Selain itu jika ikan banyak
mengkonsumsi lemak, ikan akan mengalami penimbunan lemak pada dinding rongga usus seta kerusakan pada ginjal, anemia yang dapat menimbulkan
kematian Ghufran,M.2008.
Menurut Ahmad mujiman, kebutuhan lemak untuk ikan air tawar berkisar 4-18 , sedangkan menurut standart makanan ikan minimal 3. Hasil analisa
pellet buatan ini diperoleh kandungan lemak sebesar 3,505. Hal ini disebabkan karena proses pembuatan pellet buatan secara laboratorium tidak menggunakn
suhu yang tinggi sehingga lemak terhindar dari oksidasi, sedangkan pembuatan pellet komersil dengan alat yang memiliki temperatur dan tekanan tetap sehingga
kemungkinan lemak mengalami oksidasi yang membuat kadarnya berkurang.
Universitas Sumatera Utara
Maka persentase kadar lemak dalam pellet buatan telah memenuhi persyaratan sebagai pakan ikan.
4.2.2.3 Kadar Serat