�
�
: � = � “tidak terdapat pengaruh kemampuan sumber daya
manusia terhadap implementasi kebijakan retribusi pengujian kendaraan bermotor di UPTD-PKB Dinas
Perhubungan Kota Medan.” �
�
: � ≠ � “terdapat pengaruh kemampuan sumber daya manusia
terhadap implementasi kebijakan retribusi pengujian kendaraan bermotor di UPTD-PKB Dinas Perhubungan
Kota Medan.” Hipotesis minor sebagaimana tersebut di atas, apabila digambarkan
akan tampak sebagai berikut : Gambar 2.4 Hipotesis Minor
2.4 Definisi Konsep
Definisi konsep merupakan definisi yang dipakai oleh peneliti dalam menggambarkan secara abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Definisi konsep
adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Singarimbun,1996:34. Adapun definisi konseptual
dalam penelitian ini adalah : 1.
Implementasi kebijakan retribusi pengujian kendaraan bermotor adalah pelaksanaan program pungutan retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan
STRUKTURBIROKRASI X1
KEMAMPUANSDM X2
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN Y
jasa yang mencakup Pemeriksaan kondisi laik jalan, Pembuatan nomor ijin, Pembuatan, pemasangan dan pengecatan tanda sampling, Penggantian Buku
Uji, Kendaraan yang melakukan uji di luar daerah atau mutasi uji. 2.
Struktur birokrasi adalah suatu keputusan yang diambil oleh organisasi itu sendiri berdasakan situasi, kondisi dan kebutuhan. Karena sejatinya struktur
birokrasi menggambarkan bagaimana birokrasi itu mengatur dirinya sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orangdan antar kelompok. Sebab
struktur birokrasi ada kaitannya dengan tujuan dan cara yang dipakai untuk bisa mencapai tujuan yang ingin dicapainya.Kebijakan yang begitu
kompleks menuntut adanya kerjasama banyak orang, ketika struktur birokrasi tidak kondusif pada kebijakan yang tersedia, maka hal ini akan
menyebabkan sumber daya-sumber daya menjadi tidak efektif dan menghambat jalannya kebijakan.
3. Kemampuan sumber daya manusia adalah kemampuan petugas dalam
melaksanakan tugas dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan tupoksi dan kewenangannya sehingga tercapai
tujuan organisasi.Untuk itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas yang diantaranya dapat dilihatdinilai dari pendidikan,
ketrampilan dan pengetahuan dalam bidangnya sehingga implementasi kebijakan retribusi pengujian kendaraan bermotor pada Kantor UPTD-PKB
Dinas Perhubungan Kota Medan ini dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.
2.5 Definisi Operasional
Singarimbun 1996:23, mengatakan bahwa “dengan membaca definisi operasional dalam suatu penelitian, seorang peneliti akan mengetahui pengukuran
suatu variabel, sehingga ia dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut”. Dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur variabel yang
diteliti adalah sebagai berikut: a
Struktur birokrasi X1 1
Standar Operasi Prosedur SOP a
Kemudahan pengajuan permohonan pengujian kendaraan bermotor. b
Kejelasan prosedur kerja pelakasanaan pengujian kendaraan bermotor. 2
Fragmentasi a
Koordinasi antar seksi sesuai tugas dan kewenangan b
Jumlah petugaspegawai yang menerima tugas sesuai tupoksi. b Kemampuan sumber daya manusia X2
a. Tingkat Pendidikan Pegawai
a Pengaruh pendidikan pegawai dengan pekerjaanposisi.
b
Jumlah pegawai yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang pengujian kendaraan bermotor.
b. Tingkat KetrampilanPegawai
a Penguasaan pegawai dalam mengoperasikan alat uji yang digunakan.
b Kecepatan dalam proses pengujian kendaraan bermotor.
c. Tingkat Pengetahuan Pegawai
a Tingkat pemahaman pegawai terhadap prosedur dan mekanisme
pelaksanaan
pengujian kendaraan bermotor.
b
Tingkat pemahaman pegawai akan tugas dan tanggungjawab.
c Implementasi kebijakan retribusi pengujian bermotor Y, yaitu TingkatKeberhasilan Implementasi Kebijakan.
a Kelancaran kegiatan pengujian kendaraan bermotor.
b Pencapaian hasil yang dikehendaki.
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini tentang pengaruh struktur birokrasi dan sumber daya manusia terhadap implementasi kebijakan retribusi
pengujian kendaraan bermotor pada Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.1 Skema Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator
Sub Indikator Nomor
Kuesioner 1
2 3
4
Struktur Birokrasi
X1
1 Standar Operasi
Prosedur SOP a
Kemudahan pengajuan permohonan pengujian
kendaraan bermotor. b
Kejelasan prosedur kerja pelakasanaan pengujian
kendaraan bermotor.
2 Fragmentasi
a Koordinasi antar seksi
sesuai tugas dan kewenangan.
b Jumlah petugaspegawai
yang menerima tugas sesuai tupoksi.
Kemampuan Sumber Daya
Manusia X2
1 Tingkat pendidikan
pegawai a
Pengaruh pendidikan pegawai dengan
pekerjaanposisi. b
Jumlah pegawai yang mempunyai keahlian
khusus yang melakukan pengujian kendaraan
bermotor.
2 Tingkat ketrampilan
pegawai a
Penguasaan pegawai dalam
mengoperasikan alat uji yang digunakan.
b Kecepatan dalam proses
pengujian kendaraan bermotor.
3 Tingkat pengetahuan
pegawai a
Tingkat pemahaman pegawai terhadap
prosedur dan mekanisme pelaksanaan
pengujian kendaraan bermotor.
b Tingkat pemahaman
pegawai akan tugas dan tanggungjawab.
Implementasi Kebijakan
Y
Tingkat keberhasilan tujuan kebijakan.
a Kelancaran kegiatan
pengujian kendaraan bermotor.
b Pencapaian hasil yang
dikehendaki.
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian
ilmiah didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional artinya kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati
dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat
logis Sugiyono, 2009:2 Guna memperoleh hasil penelitian yang komprehensif maka pada
pengumpulan dan teknik analisis data, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode
penelitian eksplanatori. Menurut Malo 2003:28, penelitian eksplanasi dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Penelitian yang bermaksud tidak hanya sekedar memberikan gambaran mengenai suatu gejala sosial tertentu yang menjadi fokus, tetapi juga tentang
bagaimana hubungan antara gejala dengan gejala sosial lain, dan mengapa hubungannya seperti itu. Misalnya penelitian yang mengungkap mengapa dan
bagaimana sampai timbul kecenderungan tindakan kriminal dalam suatu masyarakat”.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa penelitian eksplanatori merupakan penelitian yang menguji hipotesis tentang hubungan dan sebab akibat