4.1.3.2 Tugas dan Fungsi
Pengujian Kendaraan Bermotor yang merupakan salah satu alat pengawasan kendaraan bermotor dijalan maka wajib memberikan pelayanan yang prima kepada
masyarakat dan selalu memberikan informasi kepada pemilik kendaraan guna menjaga kendaraan yang dioperasikan dijalan selalu dalam kondisi laik jalan dan
tidak mencemari lingkungan. Tugas dan Fungsi Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan dalam
penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor adalah : Tugas :
1 Penyelenggaraan pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara
berkala untuk menjaga agar kendaraan tersebut tidak mengandung kekurangan-kekurangan teknis yang tidak diketahui atau dapat juga
menimbulkan bahaya baik untuk lalu lintas, penumpang dan lingkungan. 2
Hasil daripada pengujian kendaraan bermotor dapat dipertanggung jawab, menjaga prasarana jalan dan jembatan agar tidak cepat rusak.
Fungsi : 1
Memberikan jaminan keselamatan secara teknis terhadap penggunaan kendaraan bermotor dijalan.
2 Melestarikan lingkungan dan kemungkinan pencemaran yang diakibatkan
oleh penggunaan kendaraan bermotor dijalan. 3
Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Kantor UPTD-PKB Kota Medan disamping harus melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagaimana mestinya, juga harus mampu menselaraskan arah
kebijakan yang ingin diambil dengan kebijakan atau arahan yang telah diberikan Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, sebagai berikut :
1 Dinas PerhubunganKota Medan harus mampu menciptakan transportasi
yang aman, tertib, lancar, serta mampu memadukan semua model transportasi.
2 Pelayanan bidang perhubungan di Kota Medan harus senantiasa
mempelopori inovasi yang terdepan. 3
Pelayanan bidang perhubungan di Kota Medan harus cepat akuntabel, transparan, efektif dan efisien.
4 Pelayanan bidang perhubungan di Kota Medan harus bebas dari pungutan
liar atau sejenisnya yang tidak ada aturan hukumnya.
4.1.3.2 Potensi Kantor UPTD-PKB Dinas Pehubungan Kota Medan
Untuk melaksanakan operasional Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan diperlukan sarana, prsarana dan peralatan pendukung guna menunjang
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, adapun potensi yang dimiliki adalah : 1.
Lahan dan Bangunan Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan terletak di Jl. TB.
Simatupang No. 114-A Pinang Baris, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, yang memiliki:
a. Luas lahan
: 3.690 m² b.
Luas gedung administrasi pengujian :480 m²
c. Luas kantor administrasi
: 400m²
d. Luas lapangan parkir
: 6.048 m² e.
Luas kantin : 72 m²
f. Luas pintu keluarmasuk
: 8,5 m² 2.
Sumber Daya Manusia Jumlah Pegawai Kantor UPTD-PKB yakni 47 orang.
Tabel 4.1. Jumlah pegawai menurut jabatan struktural
No .
Bidang Pekerjaan Jumlah
Jabatan Struktural Jabatan
Fungsional Honorer
II III
IV 1
Kepala Kantor UPTD-PKB 1
1 2
Kepala Sub Bagian Tata Usaha 3
2 1
3. Pemroses Berkas Wajib Uji
10 5
4 1
4 Penguji
6 4
2 5
Pemroses Uji Teknis Kendaraan 6
5 1
6 Pengadministrasi Umum
11 8
3 7
Pengadministrasi Teknis 10
8 2
JUMLAH 47
32 13
1 1
Sumber : Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan, 2015
Tabel 4.2. Jumlah pegawai menurut jabatan golongan
No. Bidang Pekerjaan
Golongan Jumlah
Honorer II
III IV
A B C
D A B C D A B C D E
1 Kepala UPTD-PKB
1 1
2 Kepala Sub Bagian
Tata Usaha 2
1 3
3 Pemroses Berkas
wajib uji 5
1 1
2 1
10 4
Penguji 4
1 1
6 5
Pemroses Uji Teknis Kendaraan
5 1
6 6
Pengadministrasi Umum
8 1
1 1
11 7
Pengadministrasi Keuangan
8 1
1 10
JUMLAH 32
3 2
4 2
4 47
Sumber : Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan, 2015
Tabel 4.3. Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan
No. Bidang Pekerjaan
Jumlah Pendidikan
S D
SLTP SLTA
D.I D.III
S.I 1
Kepala UPTD-PKB 1
1 2
Kepala Sub Bagian Tata Usaha 3
2 1
3 Pemroses Berkas Wajib Uji
10 5
1 2
2 4
Penguji 6
3 1
2 5
Pemroses Uji Teknis Kendaraan 6
5 1
6 Pengadministrasi Umum
11 8
1 2
7 Pengadministrasi Keuangan
10 8
1 1
JUMLAH 47
31 1
5 11
Sumber : Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan 2015
3. Peralatan
Peralatan pengujian kendaraan bermotor yang dimiliki beserta fungsi masing- masing alat sebagai berikut :
a. Peralatan Registrasi, Identifikasi dan Administrasi Umum:
1.Komputer 2.Buku taman kendaraan wajib uji
3.Buku-buku laporan catatan pengujian kendaraan bermotor.
b. Peralatan Admnisitrasi Teknis:
1. Carlift, berfungsi sebagai pemeriksaan bagian bawah
kendaraan. 2.
Side Slip Tester, berfungsi untuk mengukur penyimpangan kecepatan kendaraan bermotor.
3. Head Light Tester, berfungsi untuk mengukur kemampuan
pancar lampu utama kendaraan bermotor beserta penyimpangannya.
4. Axle Load Tester, berfungsi untuk menimbang berat
kendaraan pada masing-masing sumbu kendaraan. 5.
Brake Tester, berfungsi untu mengukur efisiensi gaya pengereman pada kendaraan beserta penyimpangannya.
6. Speedometer Tester, berfungsi untuk mengukur
penyimpangan kecepatan kendaraan bermotor. 7.
Smoke Tester, berfungsi untu memeriksa tingkat ketebalan asap pada motor diesel.
4. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pengujian kendaraan bermotor yang merupakan salah satu alat
pengawasan kendaraan bermotor dijalan maka wajib memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat dan selalu memberikan informasi kepada
pemilik kendaraan untuk menjaga kendaraan yang dioperasikan dijalan selalu dalam kondisi laik jalan dan tidak mencemari lingkungan.
Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan memiliki visi,misi dan sasaran sebagai berikut:
1 Visi
Kantor UPTD-PKB Kota Medan menjadi terdepan dalam inovasi sistem pelayanan pengujian kendaraan bermotor.
2 Misi
Mewujudkan sistem pelayanan pengujian kendaraan bermotor yang transparan, handai, professional dan dinamis.
3 Tujuan
Tujuan organisasi Kantor UPTD-PKB adalah “Pelayanan Cepat, Pasti, Transparan dan Tanpa Calo”.
4 Sasaran
Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pasal 48 menyatakan sebagai berikut :
a Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di Jalan harus
memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan b
Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 terdiri atas : i.
Susunan; ii.
Perlengkapan; iii.
Ukuran; iv.
Karoseri; v.
Rancangan teknis kendaraan sesuai dengan peruntukannya; vi.
Pemuatan; vii.
Penggunaan; viii.
Penggandengan kendaraan bermotor; ix.
Penempelan kendaraan bermotor. c
Persyaratan laik jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditentukan oleh tenaga kinerja minimal kendaraan bermotor yang
diukur sekurang-kurangnya terdiri atas :
1.Emisi gas buang; 2.Kebisingan suara;
3.Efisiensi system rem utama; 4.Efisiensi sistem rem parkir;
5.Kincup roda depan; 6.Suara klakson;
7.Daya pancar dan arah sinar lampu utama; 8.Radius putar ban;
9.Akurasi alat penunjuk kecepatan 10. Kesesuaian kinerja roda dan kondisi ban;
11. Kesesuaian daya mesin penggerak. d
Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan teknis dan laik jalan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 diatur dengan
Peraturan Pemerintah. Sedangkan pasal 49 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 menyatakan
sebagai berikut : a
Kendaraan bermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang diimpor, dibuat danatau dirakit didalam negeri yang akan
dioperasikan di jalan wajib dilakukan pengujian. b
Pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi : 1.
Uji tipe, dan 2.
Uji berkala.
Pada saat ini pengujian kendaraan bermotor di Indonesia hanya diprioritaskan pada kendaraan bermotor dengan kategori sebagai berikut :
a Mobil penumpang;
b Mobil bis;
c Mobil barang;
d Kereta tempelan;
e Kereta gandengan;
f Kendaraan khusus;
g Head tractor.
5. Mekanisme dan Alur Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Mekanisme pelayanan pengujian kendaraan bermotor adalah sebagai
berikut : 1
Pemilik kendaraan datang pada Kantor UPTD-PKB mendaftarkan kendaraan pada loket pendaftaran loket 1;
2 Untuk melaksanakan pengujian kendaraan bermotor diperlukan beberapa
syarat administrasi yang harus dilengkapi yaitu : a
STNK yang masih berlaku saat melakuan pengujian; b
Buku uji kendaraan untuk kendaraan lamayang pernah diujikan; c
Surat registrasi uji type untuk kendaraan baru; d
Surat keterangan perubahan bentuk kendaraan untuk kendaraan dengan bakkaroseri baru;
e Surat persetujuan ijin trayek untuk AKDP;
f Ijin trayek bagi kendaraan angkutan penumpang umum;
g Ijin usaha bagi kendaraan angkutan umum;
h Surat keterangan retribusi daerah SKPD.
3 Melakukan pembayaran retribusi setelah syarat-syarat administrasi
lengkap loket 2 4
Dilakukan pemeriksaan awal secara visual non teknispra uji. Pemeriksaan non teknispra uji meliputi:
a Pemeriksaan identitas kendaraan nomor kendaraan, nomor mesin,
nomor rangka dan nomor uji; b
Pemeriksaan kondisi body kendaraan dan pengukuran dimensi kendaraan;
c Pemeriksaan lampu-lampu, kaca, tabir matahari, penghapus kaca,
Pintu-pintu,tempat duduk, ban kedalaman alur dan roda-roda, kaca spion, peralatan dan perlengkapan, dan lain-lain
d Pemeriksaan penyambung kereta gandengan.
5 Bila Kendaraan dinyatakan lulus pra uji kendaraan masuk ke gedung
pengujian dan dilakukan pemeriksaan secara teknis dengan menggunakan peralatan uji mekanis yang bersertifikasi nasional apabila kendaraan tidak
dinyatakan lulus pra uji maka harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu. 6
Pemeriksaan Teknis,sebagai berikut: a
Carlift Pemeriksaan bagian bawah kendaraan,
pemeriksaan tingkat kelonggaran
Gambar 4.2 Alat Carlift
spelling keausan sistem suspensi, sistem kemudi dll. b
Side Slip Tester Pengukuran penyimpangan sikap roda
depan kincup roda depan, pemeriksaan penyimpangan sikap roda depan debgan
ambang batas antara – 5 mmm + 5mmm diukur pada kecepatan 5
KmJam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993. c
Hide Light Tester Pengukuran identiras cahaya pada
lampu utama jauh beserta penyimpangannya, pengukuran identitas
cahaya pada lampu utama jauh pada kendaraan bermotor dengan standar
minimal 12.000 cd untuk lampu utama jauh dengan penyimpangan kekanan 0
˚ 34” dan penyimpangan kekiri 1˚ 09” Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993.
d Axle Load Weight Beam
Penimbangan berat kendaraan, penimbangan kendaraan pada masing-
masing sumbu kendaraan untuk menentukan daya angkut dan muatan
sumbu.
Gambar 4.3 Alat Side Slip Tester
Gambar 4.4 Alat Hide Light Tester
Gambar 4.5 Alat Axle Load Weight
e Brake Tester
Pengukuran efisiensi gaya pengereman dan penyimpangannya, pengukuran
dengan standar efisiensi kekuatan rem minimal 50 dengan catatan
penyimpangan roda kanan dengan kiri maximal 30 “untuk standar Eropa MEE dan 8 untuk standar Jepang JIS” Keputusan
Menteri Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993. f
Speedometer Tester Pengukuran penyimpangan kecepatan,
pengukuran penyimpangan kecepatan kendaraan dengan ambang batas – 10
sampai + 15 pada kecepatan 40 KmJam Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor 63 Tahun 1993. g
Smoke Tester Uji emisi gas buang dan ketebalan asap,
pemeriksaan terhadap ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor dibagi
menjadi 2 dua yaitu untuk kendaraan bahan bakar bensin dan solar.
Gambar 4.6 Alat Brake Tester
Gambar 4.7 Alat Speedometer
Gambar 4.8 Alat Smoke Tester
Dasar hukum Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: KEPMENLH35101993 Dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: PERMENLH052006 . Motor bensin: dengan ambang batas maksimum CO = 4,5 dan
HC = 1200 ppm, untuk kendaraan bermotor tahun pembuatan tahun 2007, CO = 1,5 dan HC = 200 ppm.
Motor diesel: dengan ambang batas maksimum 50 untuk kendaraan bermotor tahun pembuatan tahun 2007 memiliki
ambang batas dan katagori tahun pembuatan ≥ tahun 2007
pemeriksaan tingkat ketebalan asap pada motor diesel dengan standar maximal 70 untuk kendaraan tahun pembuatan tahun 2010
dengan JBB ≤ 3500 Kg dan JBB 3500 Kg, 40 untuk kendaraan
tahun pembuatan ≥ tahun 2010 dengan JBB ≤ 3500 Kg dan 50
untuk kendaraan tahun pebuatan ≥ tahun 2010 dengan JBB 3500
Kg.
Gambar 4.9.Mekanisme Sistem dan Prosedur Pelayanan SOP
Sumber : Kantor UPTD-PKB Dinas Perhubungan Kota Medan, 2015.
Bilamana kendaraan dinyatakan lulus pemeriksaan secara mekanis maka dilanjutkan penandatanganan buku uji dan pengecatan plat samping, apabila
kendaraan tidak dinyatakan lulus uji mekanis, maka harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu, tenggang waktu perbaikan ditentukan oleh penguji berdasarkan
tingkat kerusakan sesuai dengan PP Nomor 44 Tahun 1993 pasal 158 yang berbunyi :
1 Apabila suatu kendaraan yang dinyatakan tidak lulus uji, petugas penguji
wajib memberitahukan secara tertulis: a
Perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan; b
Waktu dan tempat dilakukan pengujian ulang.
Ruang Kepala
Ruang Penyimpanan
Data Loket II
Loket I Ruang
Tunggu
Parkir Parkir
1 2
4 5
6 3
7
2 Pemilik atau pemegang kendaraan yang melakukan uji ulang
sebagaimana dimaksud dalam pasal 158 ayat 1, tidak diperlakukan sebagai pemohon baru dan tidak dipungut biaya.
Apabila pemilik kendaraan tidak menyetujui keputusan penolakan perbaikan-perbaikan tersebut, maka pemilik kendaraan berhak mengajukan
permohonan banding secara tertulis kepada Kepala Kantor UPTD-PKB sesuai dengan PP Nomor 44 Tahun 1993 pasal 159 yang berbunyi:
1 Apabila pemilik atau pemegang kendaraan tidak menyetujui keputusan
penguji sebagaimana dimaksud dalam pasal 159 ayat 1, dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada pimpinan petugas penguji
yang bersangkutan. 2
Pimpinan petugas penguji setelah menerima pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, segera meminta penjelasan
penguji yang bersangkutan, dan dalam jangka waktu paling lama 2 dua jam memberikan jawaban secara tertulis kepada pemilikpemegang
kendaraan, mengenai diterima atau ditolak permohonan keberatan tersebut.
3 Apabila permohonan keberatan diterima, pimpinan petugas penguji
segera memerintahkan kepada penguji lainnya untuk melakukan uji ulang dan tidak dikenakan biaya uji.
4 Apabila permohonan keberatan ditolak atau setelah dilakukan uji ulang
sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan tetap dinyatakan tidak lulus uji pemilik atau pemegang kendaraan tidak dapat lagi mengajukan keberatan.
5 Dari laporan hasil pemeriksaan teknis disalin dalam kartu induk dan buku
uji selanjutnya disahkan oleh penguji penyelia. 6
Proses penyemprotan plat samping kendaraan bermotor dengan sistem mall dan pengetokan plat uji serta pemasangan oleh petugas.
7 Pelayanan pengujian kendaraan bermotor selesai dalam satu hari bila
persyaratan semua dipenuhi ditandai dengan penyerahan sebuah dokumen kendaraan kepada pemilik kendaraan.
8 Dokumen hasil pengujian untuk kepentingan arsip kantor disimpan dalam
ruang arsip Kantor UPTD-PKB yang dikelompokkan sesuai jenis kendaraan.
9 Bagi masyarakat yang mempunyai keluhan tentang pengujian kendaraan
bermotor dapat disampaikan secara tertulis maupun secara langsung dan akan segera ditindak lanjuti oleh petugas pelayanan pengaduan
masyarakat.
4.4 Karakteristik Responden
Hasil penelitian yang disajikan dalam bagian ini meliputi deskripsi identitas responden yang akan meliputi karakteristik usia, tingkat pendidikan, status
kendaraan dan jenis pengujian. Distribusi frekuensi mengenai usia memperlihatkan bahwa lebih dari
setengah dari pemilik kendaraan bermotor yang sedang melakukan pengujian yang menjadi respoden berusia antara 31 – 40 tahun yakni sebesar 57 atau
sebanyak 71 orang responden, sedangkan responden yang berusia antara 20 – 30