Definisi Pengangguran Terminologi Kemiskinan Lainnya

mendefinisikan “Kemiskinan adalah suatu ketidak-berdayaan”. Keberdayaan itu sesungguhnya merupakan fungsi kebudayaan. Artinya, berdaya tidaknya seseorang dalam kehidupan bermasyarakat dalam kenyataannya akan banyak ditentukan dan dipengaruhi oleh determinan-determinan sosial-budayanya seperti posisi, status, dan wawasan yang dipunyainya. Sebaliknya, semua fasilitas sosial yang teraih dan dapat didayagunakan olehnya, akan ikut pula menentukan keberdayaannya kelak di dalam pengembangan dirinya di tengah masyarakat. Acapkali timbul suatu rasa pesimis di kalangan orang miskin dengan merasionalisasi keadaannya bahwa hal itu “sudah takdir”, dan bahwa setiap orang itu sesungguhnya sudah mempunyai suratan nasibnya sendiri-sendiri, yang mestinya malah harus disyukuri. Oleh karena itu, Soetandyo menyarankan ditingkatkannya “Gerakan Membudayakan Keberdayaan” pada lapisan masyarakat bawah. Melek huruf, melek bahasa, melek fasilitas, melek ilmu, melek informasi, melek hak, dan melek-melek lainnya adalah suatu keberdayaan yang harus terus dimungkinkan kepada lapisan-lapisan masyarakat bawah agar tidak terjebak ke dalam kemiskinan kultural.

2.1.8 Definisi Pengangguran

Pada dasarnya pengangguran merupakan penduduk usia produktif yang tidak mendapatkan kesempatan bekerja dengan berbagai sebab. Dinamika pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa peningkatan penawaran tenaga kerja tidak selalu diikuti peningkatan yang seimbang pada permintaan tenaga kerja. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan ekonomi yang diperoleh suatu wilayah belum tentu diikuti pula dengan laju pertumbuhan penyerapan tenaga kerja Tjiptoherijanto dan Soemitro, 1998. Pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh akumulasi investasi bukan merupakan pertumbuhan ekonomi yang sehat. Jika pertumbuhan output sama dengan pertumbuhan kapital dan tenaga kerja, berarti tidak terdapat sisa output yang bebas dan bisa dibagikan untuk peningkatan return to capital reinvestasi yang dapat membuka kesempatan kerja baru dan atau peningkatan pendapatan tenaga kerja. Sebaliknya, bila pertumbuhan output lebih besar dari pertumbuhan kapital dan tenaga kerja, berarti masih ada sisa output setelah dikurangi kapital dan tenaga kerja. Sisa output ini bisa untuk peningkatan gaji karyawan, peningkatan return to capital atau reinvestasi dan penjamin secara akumulatif berlanjutnya pertumbuhan ekonomi Hananto, 2001 dalam BPS, 2006. Pada mulanya Badan Pusat Statitik BPS mendefinisikan pengangguran terbuka sebagai penduduk berusia 15 tahun keatas yang dalam kondisi tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan. Kegiatan mencari pekerjaan dapat dilakukan oleh mereka yang sama sekali belum pernah bekerja atau mereka yang pernah bekerja, karena suatu hal berhenti atau diberhentikan. Usaha mencari pekerjaan tidak terbatas pada periode seminggu sebelum pencacahan, mereka yang berusaha mendapatkan pekerjaan dan permohonannya telah dikirim lebih dari satu minggu yang lalu tetap dianggap sebagai mencari pekerjaan. Sejak tahun 2001 definisi pengangguran terbuka diperluas mengikuti rekomendasi International Labour Organization ILO. Menurut konsep ILO, pengangguran terbuka terdiri dari : • Mereka yang mencari pekerjaan • Mereka yang mempersiapkan usaha • Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan • Mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Mempersiapkan usaha adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mempersiapkan usahapekerjaan yang ”baru” yang bertujuan untuk memperoleh penghasilankeuntungan atas resiko sendiri. Dikategorikan sebagai mempersiapkan usaha apabila ”tindakannya nyata” seperti: mengumpulkan modal atau perlengkapanalat, mencari lokasitempat, mengurus surat ijin usaha dan sebagainya. Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru merencanakan, berniat, dan baru mengikuti kursuspelatihan dalam rangka membuka usaha. Kegiatan mempersiapkan suatu usaha pekerjaan tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi dapat dilakukan beberapa waktu yang lalu asalkan seminggu yang lalu masih berusaha untuk mempersiapkan suatu kegiatan usaha. Penduduk Penduduk Usia Kerja Penduduk Bukan Usia Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Rumah tangga Lainnya Bekerja Mencari Kerja Menganggur Bekerja Penuh Setengah Menganggur Sumber: Badan Pusat Statistik Gambar 2.5 Bagan ketenagakerjaan Menurut Bagan Ketenagakerjaan Gambar 2.5, di samping kelompok pengangguran terbuka, ada sebagian angkatan kerja yang terkategori sebagai kelompok setengah pengangguran yaitu mereka yang dalam kondisi bekerja tetapi jam kerjanya di bawah jam kerja normal kurang dari 35 jam seminggu. Setengah pengangguran terdiri dari : • Setengah pengangguran terpaksa yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan, • Setengah pengangguran sukarela adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktupart time worker.

2.1.9 Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Desentralisasi Fiskal