Model Kemiskinan Konstruksi Model .1 Model Pertumbuhan Ekonomi

LD it : Laba dari Hasil pengelolaan kekayaan Daerah riil juta rupiah di provinsi i dan tahun t PS it : Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah riil juta rupiah di provinsi i dan tahun t l it : Tenaga kerja yang bekerja orang di provinsi i dan tahun t XM it : Ekspor + Impor riil juta rupiah di provinsi i dan tahun t yang menggambarkan keterbukaan daerah INF it : Inflasi persen di provinsi i dan tahun t D it : Dummy kebijakan desentralisasi di provinsi i dan tahun t Dengan 0 : sebelum desentralisasi 1994-2000 1 : setelah desentralisasi 2001-2008 e : Error term

3.3.2. Model Kemiskinan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Siregar 2007, jumlah orang miskin di Indonesia dipengaruhi oleh besarnya PDRB, jumlah populasi penduduk, tingkat inflasi, share sektor pertanian dan industri terhadap PDRB, serta tingkat pendidikan yang mencerminkan modal manusia human capital. Indra 2008 dalam penelitiannya juga memasukkan variabel populasi dengan asumsi bahwa peningkatan jumlah penduduk akan menyebabkan peningkatan jumlah penduduk miskin. Selain itu Indra juga memasukkan variabel kebijakan otonomi daerah yang diasumsikan berpengaruh terhadap kemiskinan di Indonesia. Peranan pengeluaran pemerintah menurut penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan 2006 di Provinsi Sumatera Utara, juga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah penduduk miskin. Namun karena keterbatasan data, maka besarnya pengeluaran pemerintah yang berkaitan dengan masalah kemiskinan diproksi dengan besarnya penerimaan anggaran pendapatan belanja daerah APBD. Besarnya nilai APBD diharapkan mampu meningkatkan peran pemerintah daerah dalam penyediaan fasilitas pelayanan seperti pendidikan dan kesehatan serta penyediaan lapangan pekerjaan terutama untuk penduduk miskin. Sementara itu penelitan yang dilakukan oleh Cutter dan Katz 1991, Powers 1995 dan Fatma 2005 menggunakan variabel pengangguran dan inflasi untuk melihat pengaruhnya terhadap kemiskinan. Mereka menemukan bahwa inflasi dan pengangguran keduanya berhubungan positif dengan jumlah penduduk miskin. Berdasar tinjauan dari penelitian diatas maka model yang akan diterapkan pada penelitian ini adalah: POV it = C + 1 TotKluar it + 2 UL it + 3 POP it + 4 INF it + 5 XM it + 6 D it + e ....................................................................................................................... 3.36 Keterangan: POV it : Jumlah orang yang hidup di bawah kemiskinan orang pada provinsi i dan tahun t TotKluar it : Total pengeluaran pemerintah riil juta rupiah pada provinsi i dan tahun t UL it : Pengangguran Unemployement orang di provinsi i dan tahun t Pop it : Populasi jumlah penduduk orang di provinsi i dan tahun t INF it : Inflasi persen di provinsi i dan tahun t XM it : Ekspor + Impor riil juta rupiah di provinsi i dan tahun t D it : Dummy kebijakan desentralisasi di provinsi i dan tahun t Dengan 0 : sebelum desentralisasi 1994-2000 1 : setelah desentralisasi 2001-2008 e : Error term

3.3.3 Model Ketenagakerjaan