produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
3.1.2.1. Pengetahuan Wirausaha
Menurut Sujijono 1995 ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental otak. Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses
berpikir, yang salah satunya adalah pengetahuan. Pengetahuan knowledge adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ngingat kembali recall atau mengenali
kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya.
Pengetahuan wirausaha merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, dan gejala yang berkaitan dengan
kemampuan menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia
mengambil risiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan
menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
3.1.2.2. Sikap Wirausaha
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek
emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang
mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Beberapa pakar mengatakan
bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Sikap adalah merupakan reaksi atau
respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek Notoatmojo 2003.
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni Notoatmojo, 2003: 1. Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa orang subyek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan obyek.
2. Merespon responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu
benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut. 3. Menghargai valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya
seorang mengajak ibu yang lain tetangga, saudaranya, dsb untuk menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si
ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak. 4. Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang pa ling tinggi. Misalnya seorang ibu
mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau orang tuanya sendiri.
Rakhmat 2001 mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu: Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam
menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu terhadap
objek sikap. Objek sikap boleh berupa benda, orang, tempat, gagasan atau situasi, atau kelompok.
Kedua, sikap mempunyai daya penolong atau motivasi. Sikap
bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apakah orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu; menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan
diinginkan; mengesa mpingkan apa ya ng t idak diinginkan, apa yang harus dihindari.
Ketiga, sikap lebih menetap. Berbagai studi menunjukkan sikap politik
kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengala mi pembahan. Keempat, sikap menga ndung aspek evaluat if: art inya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kelima, sikap timbul dari pengalaman:
tidak dibawa sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau diubah.
Dari pengertian sikap dan wirausaha, yang dimaksud dengan sikap wirausaha adalah reaksi atau respon seseorang secara afektif dalam menemukan
peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi
untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.
3.1.2.3. Tindakan Wirausaha