Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional

pengisian kuesioner oleh responden. Dengan demikian, data yang akan digunakan jika dilihat dari waktunya merupakan data cross section. Untuk menguji tujuan penelitian data yang akan digunakan adalah data primer. Data sekunder diperoleh melalui basis data Direktorat Kemahasiswaan IPB dan studi literatur baik melalui, buku, artikel, maupun internet. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, penyimpan data elektronik, dan alat pencatat. Untuk memastikan bahwa kuesioner yang digunakan dapat dipercaya dan valid, maka dilakukan uji reliabilitas dan uji validitas. Menurut Umar 2005, uji validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur sedangkan realibilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Apabila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur sesuatu yang sama dan menghasilkan pengukuran yang relatif konsisten maka alat pengukur tersebut dapat dikatakan andal. Dikatakan reliable atau dapat dipercaya apabila mantap atau stabil, dapat diandalkan dependability dan dapat diramalkan predictability. Uji validitas dan realibilitas pada penelitian ini dilakukan terhadap 10 orang responden sebagai pengujian awal kuesioner. Jumlah pertanyaan awal dari masing- masing unsur perilaku wirausaha adalah 25 pertanyaan. Setelah melalui tahap uji validitas dan realibilitas kuesioner, pertanyaan yang lolos uji untuk pengetahuan wirausaha berjumlah 22, sikap wirausaha berjumlah 20, dan tindakan wirausaha berjumlah 17. Hasil uji validitas menunjukkan semua pertanyaan valid untuk digunakan dalam penelitian Lampiran 2. Hasil akhir dari uji reliabilitas menunjukkan Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,500 yakni sebesar 0,559 untuk pertanyaan pengetahuan wirausaha, 0,715 untuk pertanyaan sikap wirausaha, dan 0,753 untuk pertanyaan tindakan wirausaha. Hal ini berarti semua pertanyaan reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Setelah melalui tahap uji validitas dan realibilitas, kuesioner disebar kepada responden lainnya.

4.5. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan pada Januari hingga Juli 2009. Kegiatan ini bertempat di Kampus IPB Dramaga dan sekitarnya dengan pengisian kuesioner oleh responden, studi literatur, observasi kondisi tempat penelitian, dan browsing internet. Pengisian kuesioner oleh responden dilakukan dengan temu langsung dan pengisian lewat perantara media elektronik yaitu e-mail. Kuesioner yang diberikan berupa pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan terbuka dan tertutup diberikan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik individu responden. Pertanyaan untuk unsur pengetahuan wirausaha diberikan dalam bentuk pertanyaan tertutup BenarSalah. Pertanyaan untuk unsur sikap wirausaha diberikan dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban Skala Likert lima kategori mulai dari Sangat Tidak Sesuai hingga Sangat Sesuai dan pertanyaan untuk unsur tindakan wirausaha berupa pertanyaan YaTidak. Kuesioner penelitian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.6. Metode Pengolahan Data

Ada tiga jenis analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Statistika Deskriptif, Analisis Korelasi Rank Spearman, dan Analisis Korelasi Khi Kuadrat Chi Square.

4.6.1. Analisis Statistika Deskriptif

Salah satu analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistika deskriptif. Dalam penelitian ini, analisis statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor peserta PKMK dan PPKM serta perilaku wirausahanya. Data dan informasi yang berasal dari kuesioner akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama. Hasil yang diperoleh kemudian dipersentase berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar dari setiap hasil merupakan faktor dominan dari masing- masing variabel yang dianalisis. Untuk mewakili keseluruhan skor yang terdapat dalam data, digunakan ukuran nilai pusat. Jenis ukuran nilai pusat yang dipakai adalah rata-rata hitung mean. Mean adalah kecenderungan tengah yang memberikan gambaran umum dari suatu seri pengamatan Nazir 2005. Rata-rata hitung secara umum dapat ditentukan dengan rumus : Keterangan : µ = mean Xi = pengamatan ke- i n = jumlah data Berdasarkan hasil perhitungan nilai tengah, perilaku wirausaha dan unsur- unsurnya diklasifikasikan menjadi lima kelas Tabel 4. Pembagian klasifikasi penilaian dapat dilakukan dengan formulasi sebagai berikut Nazir 2005: Keterangan: i = besar interval kelas R = range k = jumlah interval kelas Dalam penelitian ini, pemberian skor pengetahuan dan tindakan wirausaha dilakukan dengan nilai tertinggi 100 dan terendah 0 sedangkan pemberian skor sikap wirausaha yang menggunakan Skala Likert dengan nilai tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 20. Skala Likert menggunakan ukuran ordinal, karenanya, hanya dapat membuat ranking, tetapi tidak dapat diketahui berapa kali satu responden lebih baik atau lebih buruk dari responden lainnya di dalam skala Nazir 2005. Skor perilaku wirausaha merupakan penjumlahan dari skor unsur- unsurnya sehingga skor perilaku wirausaha tertinggi adalah 300 dan terendah adalah 20. Kriteria penilaian skor secara rinci ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Kriteria Penilaian Skor Kuesioner No. Range Skor Pengetahuan Range Skor Sikap Range Skor Tindakan Range Skor Perilaku Kriteria 1. 2. 3. 4. 5. 0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 20-36 36-52 52-68 68-84 84-100 0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 20-76 76-132 132-188 188-244 244-300 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

4.6.2. Analisis Korelasi Rank Spearman dan Chi Square

Analisis korelasi Chi Square dapat dikembangkan untuk menguji apakah bebrapa ukuran nominal, berhubungan satu sama lain atau tidak, atau dengan perkataan lain, apakah dua atau lebih distribusi populasi didistribusikan dalam bentuk sama dan sehubungan dengan kriteria yang diinginkan. Analisis korelasi Rank Spearman digunakan jika pengamatan dari dua variabel adalah dalam bentuk skala ordinal Nazir 2005. Analisis korelasi Rank Spearman dan Chi Square digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik mahasiswa Institut Pertanian Bogor IPB peserta Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaa n PKMK dengan perilaku wirausahanya. Analisis ini dilakukan dengan alat bantu berupa software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 13.00 for Windows. Rumus korelasi Rank Spearman yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: rs = koefisien korelasi Rank Spearman n = banyak jenjang d = selisih dua jenjang untuk indikator yang sama Rumus korelasi Chi Square yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: x 2 = chi square Oij = frekuensi yang termasuk pada tiap sel i,j Eij = frekuensi yang diharapkan dalam sel i,j k = jumlah baris n = jumlah kolom

4.7. Definisi Operasional

Berikut ini didefinisikan beberapa peubah yang digunakan untuk mempermudah pemahaman terhadap istilah-istilah dalam penelitian, yaitu: 1 Jenis Kelamin adalah jenis kelamin mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM yang diukur berdasarkan skala nominal. 2 Fakultas adalah lembaga yang mengampu departemen mayor mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM yang diukur berdasarkan skala nominal. 3 Mayor adalah bidang keahlian utama yang diambil oleh mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM yang diukur berdasarkan skala nominal. 4 Minor adalah bidang keahlian pendukung mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM yang diukur berdasarkan skala nominal. 5 Uang Saku per Bulan adalah jumlah dana yang diperoleh oleh ma hasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM baik dari sumber keluarga maupun sumber lainnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari yang diukur berdasarkan skala ordinal. 6 IPK Indeks Prestasi Kumulatif adalah tingkat prestasi akademik mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM yang berada dalam rentang skala 0,00 – 4,00. 7 Pekerjaan Ayah adalah jenis profesi atau sumber penghasilan ayah mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM yang diukur berdasarkan skala nominal. 8 Pekerjaan Ibu adalah jenis profesi atau sumber penghasilan ibu mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM yang diukur berdasarkan skala nominal. 9 Suku Daerah adalah asal suku daerah dari mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM yang diukur berdasarkan skala nominal. 10 Bidang Usaha PKMK adalah jenis bidang yang digeluti ole h mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM dalam menjalankan usaha pada PKMK yang diukur dalam skala nominal. 11 Bidang Usaha PPKM adalah jenis bidang yang digeluti oleh mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM dalam menjalankan usaha pada PPKM yang diukur dalam skala nominal. 12 Keikutsertaan pada PKMK Sebelum 2009 adalah banyaknya keikutsertaan mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM dalam kegiatan PKMK sebelum tahun 2009 yang diukur berdasarkan skala ordinal. 13 Keikutsertaan pada PelatihanSeminar Kewirausahaan adalah banyaknya keikutsertaan mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM dalam kegiatan pelatihanseminar kewirausahaan yang diukur berdasarkan skala ordinal. 14 Pengambilan Mata Kuliah Kewirausahaan adalah pengambilan mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM terhadap Mata Kuliah Kewirausahaan yang diukur berdasarkan skala nominal. 15 Perilaku Wirausaha adalah perilaku wirausaha adalah segala kegiatan atau aktivitas manusia dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. 16 Pengetahuan Wirausaha adalah kemampuan mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM untuk mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, dan gejala yang berkaitan dengan kemampuan menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil risiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi- potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. 17 Sikap Wirausaha adalah sikap individu mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM reaksi atau respon seseorang secara afektif dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. 18 Tindakan Wirausaha adalah perbuatan mahasiswa IPB peserta PKMK dan PPKM dalam mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Sejarah Ringkas Institut Pertanian Bogor Institut Pertanian Bogor IPB merupakan lembaga pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari lembaga pendidikan menengah dan tinggi pertanian serta kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad ke-20 di Bogor. Sebelum perang dunia II, lembaga pendidikan menengah tersebut dikenal dengan nama Middlebare Landbouw School, Middlebare Bosbouw School, dan Nederlandsch Indische Veeartsen School. Pada tahun 1940, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw Hogenschool yang pada masa pendudukan Jepang 1942-1945 ditutup. Namun pada masa itu Nederlandsch Indische Veeartsen School tetap berjalan. Hanya namanya diubah menjadi Bogor Zui Gakku Sekolah Dokter Hewan Bogor yang pada tahun 1946 ditingkatkan menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan PTKH. Pada tahun 1947 Landbouw Hogenschool dibuka kembali dengan nama Faculteit voor Landbouw-wetwnschappen sebagai kelanjutan Landbouw Hogenschool yang mempunyai jurusan Pertanian dan Kehutanan. Bersama dengan itu dibentuk Faculteit der Diegeneskunde yang sebelumnya adalah Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan. Secara organik kedua faculteit yang ada di Bogor tersebut bernaung di bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi Universitas Indonesia UI. Pada tahun 1950 Faculteit voor Landbouw-wetenschappen berubah nama menjadi Fakultas Pertanian UI dengan tiga jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam, dan Kehutanan serta pada tahun 1957 dibentuk Jurusan Perikanan Darat, sedangkan Faculteit voor Diegerneeskunde berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan UI yang pada tahun 1960 berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan dan selanjutnya pada ta hun 1962 menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan UI. Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan PTIP Nomor 91 tahun 1963, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Peternakan UI melepaskan diri menjadi Institut Pertanian Bogor dan disahkan oleh Presiden RI dengan Keputusan No. 2791 tahun 1965. Pada awalnya, IPB terdiri dari lima fakultas yaitu Fakutas Pertanian berasal dari Jurusan Pertanian Fakultas Pertanian UI, Fakultas Kehutanan Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian UI, Fakultas Kedokteran Hewan berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan UI, Fakultas Peternakan berasal dari Fakultas Peternakan dan Perikanan Laut UI, dan Fakultas Perikanan merupakan gabungan Jurusan Perikanan Darat Fakultas Pertanian dan Jurusan Perikanan Laut Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan UI. Pada tahun 1964, IPB berkembang menjadi enam fakultas dengan didirikannya Fakultas Teknologi dan Mekanisasi Pertanian Fatemeta, yang pada tahun 1968 berubah menjadi Fakultas Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian serta tahun 1981 hingga saat ini bernama Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun 1975, Sekolah Pascasarjana pertama di Indonesia dibuka di IPB yang pada tahun 1980 diresmikan menjadi Fakultas Pascasarjana IPB. Dengan terbitnya PP 301990 Fakultas Pascasarjana IPB beralih status menjadi Program Pendidikan Pascasarjana yang dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana dan pada tahun 2003 berdasarkan ketetapan MWA IPB diubah lagi menjadi Sekolah Pascasarjana SPs dan dipimpin oleh seorang Dekan. Pada tahun 1981, IPB membuka Fakultas Sains dan Matematika yang pada tahun 1983 berubah nama menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas ini merupakan gabungan dari Departemen Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Botani, Departemen Statistika dan Komputasi Fakultas Pertanian IPB dengan Departemen Biokimia dan Departemen Zoologi Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Pada tahun 1979, IPB mulai menyelenggarakan Program Diploma yang pada tahun 1980 menjadi Fakultas Non-gelar Teknologi yang lebih dikenal dengan nama Fakultas Politeknik Pertanian. Berdasarkan PP 30 tahun 1990 Fakultas Politeknik Pertanian ditiadakan. Selanjutnya program studi pendidikan diploma tersebut dikelola oleh jurusanfakultas di lingkungan IPB. Pada tahun 1992, IPB membuka program pendidikan Pascasarjana professional setingkat S2 dalam bidang Manajemen Agribisnis MMA. Pada tahun 2000 IPB membuka Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Pada tanggal 26 Desember 2000, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 154 IPB telah ditetapkan menjadi Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik Negara BHMN dengan penetapan ini maka IPB dalam menyelenggarakan kegiatannya bersifat otonom. Sejalan dengan Kebijakan Dasar Pendidikan IPB me ngenai pengembangan kurikulum program pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen dengan menerapkan Kurikulum Sistem Mayor Minor dan mulai berlaku bagi mahasiswa tahun masuk 20052006. Melalui penataan departemen ini pula, IPB pada tahun 2006 membentuk fakultas baru dengan nama Fakultas Ekologi Manusia.

5.2. Visi dan Misi Institut Pertanian Bogor