22 seluas 10 ha digunakan oleh CIFOR Center for International Forestry Research
untuk pembangunan kantor dan fasilitas. Areal seluas 4,25 ha yang berada di tepi Danau Situ Gede merupakan areal yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
wisata alam terutama pada hari-hari libur. Areal seluas 3,00 ha digunakan sebagai pusat pengelolaan yakni pembangunan perkantoran, lapangan olahraga,
instalasi listrik dan air, perumahan dinas karyawan dan rencana pengembangan fasilitas hunian. Sedangkan untuk fasilitas umum seluas 2,50 ha merupakan areal
bekas persemaian dan bangunan Dharma Wanita lama serta pembangunan
warung atau kios barang-barang kebutuhan sehari-hari. Lokasi yang tersisa sekitar 2,10 ha digunakan untuk areal makam karena berdekatan dengan
pemukiman penduduk. Namun dalam pengembangannya, dari luas areal wisata alam, fasilitas umum, dan sebagian kecil areal pengelolaan, digunakan sebagai
lokasi penangkaran rusa seluas ± 7,0 ha Gambar 7.
Gambar 7 Lokasi pembangunan penangkaran rusa timor di HP Dramaga, Bogor Sumber: Setio 2008.
Fungsi HP Dramaga sejak ditetapkan adalah selain sebagai tempat penelitian, sumber plasma nutfah, sumber benih tanaman, juga sebagai sarana
pendidikan dan latihan, dan tempat rekreasi. Sedangkan tujuan dari pengembangan penangkaran rusa timor di HP Dramaga adalah untuk membangun
pusat teknologi penangkaran rusa, dan mengintegrasikan pemanfaatan hutan, satwaliar, serta potensi alam dalam pengembangan eko-widya wisata.
4.2 Kondisi Fisik
Berdasarkan hasil penelitian Parisy et al. 1999, lokasi HP Dramaga beriklim basah dengan tipe hujan A. Curah hujan rata-rata tahunan sebesar 3.940
mm dengan jenis tanah latosol coklat kemerahan yang pada lapisan bagian atas
Setu Gede HP Darmaga
CIFOR
23 berwarna coklat tua kemerahan dan bagian dalam berwarna lebih cerah. Tanah
bertekstur liat sampai berdebu, solum sangat dalam, dan drainase sedang dengan pH tanah 5,0-6,0. Topografi, datar sampai agak bergelombang dengan kelerengan
0-5. Namun topografi pada areal penangkaran rusa, umumnya datar.
4.3 Kondisi Biologi
Flora yang terdapat di HP Dramaga sebanyak 127 jenis tumbuhan, mencakup 88 marga dan 43 famili Parisy et al. 1999. Jenis tumbuhan tersebut
merupakan tanaman introduksi 42 jenis pohon dan 88 jenis asli Indonesia pohon 85 jenis, bambu satu jenis, rotan satu jenis, palmae satu jenis. Jenis
tanaman introduksi terdiri dari jenis pohon berdaun jarum Gymnospermae tiga jenis dari marga pinus dan jenis daun lebar Angiospermae 39 jenis 34 marga,
18 famili khusus marga khaya dan terminalia. Jenis pohon introduksi berasal dari negara beriklim tropis dan sub tropis.
Jenis tumbuhan bawah yang terdapat di bawah tegakan pohon pada HP Dramaga, terdiri dari jukut kakawatan Cynodon dactylon, paku kawat
Lycopodium cernuum, kirinyuh Eupatorium pallescens, paku areuy Gleichenia linearis, dan harendong Melastoma polyanthum. Jenis fauna yang
terdapat dalam HP Dramaga adalah ular tanah Agkistrodon rhodostoma, tupai atau bajing Lariscus sp, dan musang Paradosurus hermaphroditus. Menurut
Solihati 2007, jenis burung yang terdapat di HP Dramaga sebanyak 29 jenis terdiri dari 21 suku, dua jenis diantaranya merupakan burung endemik Pulau Jawa
yakni Spizaetus bartelsi dan Stachyris grammiceps.
4.4 Sarana dan Prasarana
Kawasan HP Dramaga selain memiliki sarana dan parasana berupa perkantoran, bangunan dan perumahan karyawan, juga memiliki enclave kampung
yakni Semplak dan kampung Jawa. Di samping itu, HP Dramaga memiliki beberapa sarana dan prasarana penting, di antaranya adalah Danau Setu Gede
yang pada hari libur sering dijadikan sebagai tempat rekreasi dan banyak dikunjungi masyarakat sekitar Bogor dan penangkaran rusa Gambar 8. Danau
Setu Gede memiliki pemandangan indah yang dijadikan sebagai tempat perlombaan memancing ikan, dan berperahu mengelilingi danau.
24
a b
Gambar 8 Sarana dan prasarana a Danau Setu Gede; b Penangkaran rusa di Hutan Penelitian Dramaga.
4.5 Keadaan Fisik Lokasi Penangkaran