PENDAHULUAN Latar belakang Struktur Komunitas Lamun dan Keterkaitannya dengan Kelimpahan Ikan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
1
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
Ekosistem laut tropis mencakup berbagai macam ekosistem yang berada pada daerah tropis, yaitu ekosistem mangrove, ekosistem lamun, dan ekosistem
terumbu karang. Ketiga ekosistem ini saling membentuk interaksi yang terkait satu sama lain. Interaksi yang terbentuk dari ketiga ekosistem tersebut mencakup
interaksi fisik, bahan organik terlarut, bahan organik partikel, dan migrasi fauna. Ekosistem lamun merupakan suatu sistem ekologi padang lamun yang di
dalamnya terjadi hubungan timbal balik antara komponen abiotik sedimen dan air dan komponen biotik hewan dan tumbuhan Azkab 2006. Ekosistem lamun
merupakan salah satu ekosistem laut terkaya dan produktif. Nilai produksi lamun dapat mencapai 460 m
2
tahun bahkan dapat lebih dari dua kali lipatnya Hemminga dan Duarte 2000. Produktivitas primer yang tinggi dan system
perakaran yang rumit menjadikan lamun sebagai sumber bahan organik dan stabilitas pantai serta ekosistem lain disekitarnya. Lamun bersama-sama dengan
mangrove dan terumbu karang merupakan satu pusat kekayaan plasma nutfah dan keanekaragaman hayati, khususnya di Indonesia dan perairan tropis pada
umumnya. Keberadaan ekosistem lamun telah memberikan kontribusi yang cukup
besar baik secara ekologis maupun ekonomi. Secara ekologis lamun dapat berperan diantaranya sebagai stabilisator sedimen, filtrasi air, pendaur zat hara,
dan pelindung erosi pantai, sedangkan secara ekonomis ekosistem lamun merupakan habitat dan tempat berlindung ikan ekonomis penting Persulessy dan
Pramudji 1997.
Ekosistem lamun di Kepulauan Seribu terutama di Pulau Pramuka mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan ikan yang hidup di
dalamnya. Lamun berperan sebagai daerah asuhan dan perlindungan, sebagai makanan bagi ikan-ikan itu sendiri, dan tempat penggembalaan atau mencari
makan Adrim 2006. Keberadaan ekosistem ini secara tidak langsung juga berperan dalam produksi perikanan masyarakat di pulau tersebut.
Ekosistem lamun adalah ekosistem yang rentan terhadap perubahan kondisi lingkungan di sekitarnya. Pulau Pramuka merupakan salah satu pulau
dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Jumlah penduduk di Pulau Pramuka mencapai 1004 jiwa Pemprov DKI Jakarta 2009. Aktivitas dari
penduduk setempat dapat memberikan pengaruh yang negatif terhadap kondisi ekosistem lamun. Ancaman terhadap ekosistem lamun ini berasal dari kegiatan
penambangan karang untuk pembangunan, pencemaran, aktivitas keseharian di Pulau Pramuka, dan pengerukan pantai Rachman 2007.
Ekosistem lamun yang mengalami degradasi akibat pengaruh aktivitas manusia di sekitarnya dapat mengalami penurunan fungsi ekologis. Gangguan
lingkungan ini dapat mempengaruhi biota yang hidup di dalamnya khususnya ikan, baik dalam kelimpahan maupun keanekaragamannya. Mengingat
pentingnya peranan sumberdaya lamun bagi komunitas ikan yang hidup di ekosistem tersebut, maka kajian lebih lanjut tentang keterkaitan ekosistem lamun
yang berasosiasi dengan komunitas ikan perlu dilakukan.