Hubun HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Fisik dan Kimia Perairan

d H d a G p i k a p

4.5. Hubun

Hubu dengan men Hasil analisi dengan kara analisis fakto Gambar 8. H s Berd pertama dan informasi ya kedua sebesa analisis ini a porsi inform ngan Kelimp ungan kelim nggunakan an is ini dapat m akteristik stas orial korespo Hasil analisis setiap stasiun dasarkan hasi n 0,110 pada ang ada sebe ar 27,93, s adalah sebes masi yang dic pahan Ikan mpahan ikan d nalisis faktor mengeksplor siun pengam onden dapat s faktorial ko n pengamata il analisis di dimensi ked esar 64,90 sehingga tota ar 92,83. catat oleh sum n dengan Ka di setiap stas rial korespon rasi hubunga matan di pera t dilihat pada oresponden a an iperoleh nila dua. Dimens dari keragam al dari kerag Persentase i mbu utama. arakteristik siun pengam nden corres an antara kel airan Pulau P a Gambar 8. antara kelim ai akar ciri 0, si pertama d man total, se gaman yang ini memberik Meskipun p k Stasiun Pe matan dapat d spondence a limpahan gen Pramuka. Ha mpahan juven ,256 pada di dapat menjela edangkan dim dapat dijelas kan ide kons persentase k ngamatan dianalisis analysis . nera ikan asil nil ikan di mensi askan mensi skan oleh servatif kecil, sumbu yang berkoresponden memberikan sebagian informasi yang terkandung dalam kumpulan data Lebart et al. 1984. Ordinasi merupakan peta dua atau tiga dimensi yang menggambarkan kemiripan komunitas secara biologis. Ordinasi bukanlah menunjukkan lokasi geografis dari sampel tersebut, melainkan mencerminkan pengelompokan karena sampel tersebut memiliki kemiripan Soedibjo 2008. Berdasarkan Gambar 7, terlihat ada dua bentuk ordinasi yang menunjukkan sebaran stasiun pengamatan dan genus ikan. Ordinasi stasiun pengamatan menggambarkan sebaran stasiun berdasarkan kesamaan karakteristiknya. Ordinasi genera menggambarkan sebaran genera terhadap stasiun pengamatan berdasarkan kelimpahannya. Penggabungan kedua ordinasi ini dapat menggambarkan hubungan genera dengan karakteristik stasiun pengamatan Gotelli dan Ellison 2004. Gambar 8 terlihat Stasiun Timur berada cukup jauh dengan stasiun dan genera lainnya. Hal ini mungkin disebabkan oleh karakteristik stasiun tersebut yang memiliki kerapatan 40 indm 2 dan penutupan lamun 32,63 terendah dibandingkan stasiun lainnya sehingga mengakibatkan kelimpahan ikan yang rendah pula. Menurut Heminga dan Duarte 2000, kelimpahan dan keanekaragaman ikan akan lebih tinggi di daerah yang bervegetasi dibandingkan dengan yang tidak, karena daerah tersebut dapat menyediakan makanan dan perlindungan dari predator. Genera Monachantus dan Epinephelus membentuk kelompok terpisah dari genera lainnya karena kelimpahan genera tersebut sangat kecil 1 ekor dan hanya ditemukan di Stasiun Timur. Stasiun Timur merupakan stasiun pengamatan yang letaknya paling dekat dengan ekosistem terumbu karang. Menurut Allen et al. 2004, genera Monachantus dan Epinephelus termasuk kedalam ikan terumbu. Keberadaan genera tersebut di ekosistem padang lamun Stasiun Timur menunjukkan bahwa kelimpahan dan keanekaragaman ikan di padang lamun bergantung pula pada keberadaan ekosistem lain yang berada di dekatnya Gillanders 2006. Mengingat besarnya peranan ekosistem padang lamun terhadap kelimpahan dan keanekaragaman ikan, analisis hubungan keduanya perlu dilakukan lebih mendalam.

4.6. Hubungan Karakteristik Lamun dengan Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan