2.3. Parameter Lingkungan 2.3.1. Kedalaman dan kecerahan
Kecerahan perairan menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air di kedalaman tertentu. Distribusi lamun berdasarkan kedalaman
cenderung dibatasi oleh kecerahan dan penurunan kejernihan air yang terkait dengan disturbansi antropogenik Kemp 2000. Penetrasi cahaya matahari penting
bagi tumbuhan lamun untuk melakukan fotosintesis. Lamun tidak membutuhkan cahaya matahari yang besar untuk melakukan fotosintesis yaitu berkisar antara
10-37 dari irradiansi permukaan Zimmerman 2006
2.3.2. Suhu
Suhu merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme di laut karena suhu mempengaruhi aktifitas metabolisme dan pertumbuhan
organisme tersebut. Suhu tahunan memainkan peranan penting dalam mengontrol pertumbuhan lamun. Adaptasi termal dan toleransi termal berkontribusi besar
terhadap distribusi lamun global. Suhu pertumbuhan optimum bagi seluruh spesies di dunia berkisar antara 11,5 °C dan 26 °C, sedangkan suhu optimal untuk
pertumbuhan lamun di daerah tropis atau subtropis berkisar antara 23 °C hingga 32 °C Lee et al. 2007.
2.3.3. Salinitas
Salinitas atau kadar garam yaitu jumlah berat semua garam dalam gram yang terlarut dalam satu liter air, biasanya dinyatakan dalam satuan ‰ per mil.
Sebaran salinitas di laut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pola sirkulasi air, penguapan, curah hujan, dan aliran sungai Nontji, 2007. Salinitas
merupakan faktor yang cukup penting bagi kehidupan tumbuhan lamun seperti
halnya cahaya dan suhu air. Salinitas yang optimum untuk pertumbuhan lamun berkisar antara 24-35 ‰ Hilman et al. 1989 dalam Zulkifli 2003.
2.3.4. Oksigen terlarut Dissolved Oxygen
Lamun, seperti semua tanaman vaskular lainnya, membutuhkan kelangsungan penyediaan oksigen untuk mempertahankan metabolisme aerobik.
Ketersediaan oksigen untuk mendukung metabolisme aerobik berasal dari fotosintesis lamun itu sendiri, difusi kolom perairan, dan aliran massa sedimen.
Kandungan oksigen yang tidak tercukupi di dalam perairan dapat mempengaruhi pertumbuhan lamun dan kelangsungan hidupnya Borum et al. 2006. Menurut
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, kandungan oksigen terlarut untuk kepentingan biota laut adalah lebih besar dari 5 ppm.
2.3.5. Derajat keasaman pH
Derajat keasaman menyatakan intensitas keasaman atau kebasaan dari suatu cairan yang mewakili konsentrasi ion hidrogennya. Berdasarkan keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, nilai pH di lokasi penelitian masih layak untuk kehidupan biota laut, dimana pH baku mutu untuk
biota laut sekitar 7,0-8,5. Perubahan pH perairan laut biasanya sangat kecil. Hal ini dipengaruhi oleh turbulensi massa air yang selalu menstabilkan kondisi
perairan.
2.4. Asosiasi Ikan dengan Padang Lamun