Jenis Data Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Karang untuk Pemanfaatan yang Berkelanjutan (Kasus Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian Jaya Barat)

3.4 Jenis Data

Data yang dikumpulkan berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung sesuai dengan tujuan studi. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik pengamatan dan wawancara yang dilakukan terhadap 10 orang nelayan masing-masing kampung yang dipilih secara purposive berdasarkan pertimbangan kemudahan akses dan keterwakilan data. Kriteria keterwakilan data yang digunakan antara lain mewakili tiap jenis alat tangkap. Wawancara juga dilakukan terhadap kepala desa dan 3 orang pedagang pengumpul yang memiliki afiliasi langsung dengan eksportir komoditas ikan karang. Pemilihan kepala desa sebagai obyek wawancara sangat strategis karena peran pendataan hasil pembelian komoditas ikan karang berada dalam otoritas kepala desa. Berikut data-data primer yang dikumpulkan selama penelitian: Tabel 2. Data primer yang dikumpulkan selama penelitian No Jenis Data Sumber 1 Gambaran unit penangkapan ikan di Kepulauan Ayau Wawancara dengan nelayan dan observasi langsung terhadap operasi penangkapan 2 Gambaran kegiatan perikananpengolahan, serta sosial ekonomi masyarakat Kepulauan Ayau Wawancara dengan nelayan, ketua lembaga masyarakat dan kepala desa 3 Produksi ikan karang jenis napoleon dan kerapu Wawancara dengan pedagang pengumpul, plasma dan kepala desa Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari suatu sumber publikasi pihak lain yang mengumpukan dan mengolahnya. Data sekunder yang dikumpulkan berupa laporan–laporan resmi yang dipublikasikan atau yang tidak dipublikasikan oleh instansi–instansi dan lembaga–lembaga pemerintah maupun swasta. Lembaga tersebut antara lain Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat dan, Biro Pusat Statistik BPS Kabupaten Sorong serta Departemen Kelautan dan Perikanan. Sebagian besar data sekuder yang dikumpulkan masih dikumpulkan dari instansi-instansi Kabupaten Sorong. Sistem birokrasi dan administrasi Kabupaten Raja Ampat yang belum berjalan normal menyebabkan hal tersebut. Tabel 3. Data sekunder yang dikumpulkan selama penelitian No Jenis Data Tahun Penerbitan Sumber 1 Potret 1 tahun Kabupaten Raja Ampat 2004 Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2 Kondisi umum Kabupaten Raja Ampat 2003 BPS Kabupaten Sorong 3 Data dasar aspek sosial terumbu karang Indonesia 2002 COREMAP LIPI 4 UU Nomor 26 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Raja Ampat 2002 Bagian Hukum, Setda. Kabupaten Raja Ampat 5 Rencana Strategis Dinas Kelautan Perikanan 2002 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Raja Ampat 6 Laporan umum hasil penelitian RAP di Kepulauan Raja Ampat 2001 Conservation International Indonesia 7 Laporan penelitian hukum dan sasi di Kepulauan Raja Ampat 1996 Fakultas Hukum, Universitas Cenderawasih 8 Laporan Tahunan Dinas Kelautan Perikanan 2001-2002 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sorong

3.5 Analisis Data