Konsepsi Strategi Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Karang untuk Pemanfaatan yang Berkelanjutan (Kasus Kepulauan Ayau, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Irian Jaya Barat)

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsepsi Strategi

Menurut Departemen Pendidikan Nasional 2003, yang dimaksud dengan strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Sedangkan jika ditelaah secara terminologi strategi diartikan sebagai jenderal, berasal dari kata strategos dalam bahasa Yunani. Dalam arti yang lebih sempit, menurut Matloff 1967 diacu dalam Salusu 1996, strategy berarti the art of general seni jenderal. Asal-muasal pengertian tersebut dikarenakan besarnya otoritas yang dimiliki seorang jenderal dalam memanfaatkan semua sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai sasaran perang dan damai. Dengan semakin kompleksnya kehidupan pada saat ini, dimana terjadi pergeseran situasi dari militer ke organisasi turut berdampak pada perluasan makna strategi. Chadler dan Alfred pada tahun 1966 mengutarakan pendapat mengenai defenisi strategi sebagai berikut, “ Strategi merupakan penetapan dari tujuan dan sasaran jangka panjang serta penggunaan serangkaian tindakan dan alokasi sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut”. Pendapat-pendapat senada dengan beberapa penekanan elemen dalam defenisi telah diutarakan oleh beberapa ahli seperti Hofer dan Schendel 1978; Shirley 1978; Ohmae 1982; serta Hatten dan Hatten 1988. Elemen yang ditekankan oleh para ahli tersebut antara lain faktor lingkungan, kemampuan internal, kompetisi serta komunikasi. Rumusan yang komperhensif dan merupakan rangkuman dari berbagai defenisi tentang strategi diutarakan oleh Hax dan Majluf 1991 diacu dalam Salusu 1996 sebagai berikut: 1 Strategi ialah pola keputusan yang konsisten, menyatu dan integral ; 2 Menentukan dan menampilkan tujuan organisasi dalam artian sasaran jangka panjang, program bertindak, dan prioritas alokasi sumberdaya ; 3 Menyeleksi bidang yang akan digeluti atau akan digeluti oleh organisasi ; 4 Mencoba mendapatkan keuntungan yang mampu bertahan lama, dengan memberikan respon yang tepat terhadap peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan serta kelemahannya; 5 Melibatkan semua tingkat hierarki dari organisasi. Bertolak dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa strategi mengandung unsur tahapan waktu dalam merealisasikan tujuan yang hendak dicapai. Tahapan-tahap tersebut oleh Kooten 1991 diistilahkan dengan tingkat-tingkat strategi. Tingkatan-tingkatan strategi yang dimaksud sebagai berikut: 1 corporate strategy strategi organisasi Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai dan inisiatif- inisiatif strategi baru. 2 program strategy strategy program Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-implikasi stratejik dari suatu program tertentu. 3 resource support strategy strategi pendukung sumberdaya Strategi sumberdaya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumberdaya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumberdaya tersebut dapat berupa tenaga, keuangan maupun teknologi. 4 Institutional strategy strategi kelembagaan Fokus dari strategi institusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif stratejik. Strategi mengandung unsur yang lebih luas dari sekedar paparan konsep. Dalam strategi terkandung unsur peluang terlaksananya konsep strategi. Menurut Hatten dan Hatten 1988, untuk membuat suatu strategi dapat dilaksanakan dengan sukses ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: 1 Strategi haruslah konsisten dengan lingkungannya; Strategi yang dibuat seyogyanya mengikuti arus perkembangan dalam masyarakat dan dalam lingkungan yang memberi peluang untuk bergerak maju. 2 Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi; Rancangan strategi disesuaikan dengan ruang lingkup kegiatannya dengan membuat beberapa alternatif strategi. Antar satu stategi dengan yang lainnya haruslah selarastidak ada kontradiksi. 3 Memfokuskan dan menyatukan sumberdaya; Prinsip dari strategi adalah adanya totalitas dari otoritas kekuasaan dalam memanfaatkan sumberdaya secara efektif melaui proses penyatuan sumberdaya sehingga menjadi suatu kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 4 Strategi haruslah layak untuk dilaksanakan; Strategi yang dibuat merupakan serangkaian tahapan analitis terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sehingga keluaran yang dihasilkan haruslah layak dilaksanakan. 5 Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar; Setiap usaha pasti mengandung suatu resiko, demikian halnya dengan strategi. Namun untuk meminimalisasi resiko tersebut, strategi yang dibuat haruslah selalu dapat dikontrol. 6 Strategi hendaknya disusun diatas landasan keberhasilan; Rancangan strategi sebaiknya dibuat berdasarkan pengalaman keberhasilan kegiatan-kegiatan lainnya, atau melakukan modifikasi strategi dari yang telah ada dengan berbagai penyesuaian dalam konsep dasar. 7 Perlu dukungan dari semua pihak yang terlibat. Kesuksesan strategi sangat dipengaruhi oleh dukungan dari pihak-pihak yang berkepentingan.

2.2 Sumberdaya Ikan Karang