Review Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan

Menurut Monintja 2000, perlu ada pertimbangan dalam pemilihan suatu teknologi yang tepat untuk diterapkan di dalam pengembangan usaha perikanan. Pertimbangan dimaksud salah satunya adalah teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan. Kriteria teknologi penangkapan ikan ramah lingkungan, yaitu: 1 Selektivitas alat tangkap yang digunakan tinggi; 2 Teknologi yang digunakan tidak merusak habitat 3 Teknologi penangkapan ikan tidak berbahaya terhadap nelayan operator; 4 Produk yang dihasilkan tidak membahayakan terhadap kesehatan konsumen; 5 Hasil tangkapan sampingan by catch dan yang terbuang discard minimum .

2.5 Review Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan

Manajemen perikanan bertujuan untuk melakukan pengelolaan sumberdaya secara optimal dengan memperhatikan berbagai aspek yang berpengaruh. Ada berbagai pendapat mengenai manajemen perikanan ditinjau dari berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, teknis maupun sumberdaya. Pengelolaan sumberdaya perikanan berdasarkan kriteria sumberdaya dapat dilakukan dengan cara penetapan musim atau penutupan daerah penangkapan secara atau sementara untuk membatasi ukuran dan umur ketika ditangkap. Penutupan musim haruslah didasarkan atas bukti-bukti ilmiah yang dapat membuktikan kondisi musim yang sedang terjadi. Selanjutnya Panayotou memberikan pendekatan penetapan jumlah kapal, quota untuk membatasi jumlah upaya penangkapan serta jumlah ikan yang ditangkap. Langkah implementasi tersebut dapat ditempuh melalui 1 pengelolaan sumberdaya dengan penetapan pajak; 2 subsidi; 3 pembatasan impor; dan 4 promosi ekspor. Menurut Anderson 1995 seperti dikutip Satria 2001 paling tidak ada dua kategori sistem pengelolaan penangkapan ikan, yaitu: 1 Pembatasan input yang terdiri atas jumlah pelaku, jumlah dan jenis kapal, serta jenis alat tangkap, 2 Pembatasan output, dalam hal pembatasan jumlah tangkapan bagi setiap pelaku berdasarkan quota. Pengelolaan sumberdaya alam dapat dilakukan dengan dua pendekatan Ditjen Bangda, 1999, yaitu pengelolaan berbasis pemerintah dan pengelolaan berbasis masyarakat. Kedua pendekatan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Gabungan dari kedua pendekatan tersebut dinamakan co management. Konsep co management diperlukan untuk menambah keberhasilan manajemen pengelolaan sumberdaya perikanan karena keberhasilan manajemen sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dan partisipasi pemegang kepentingan Pomeroy and Williamns, 1994 dalam Nikijuluw, 2002. Ahli lain yaitu Beddington dan Retting 1983 dalam Nikijuluw 2002 berpendapat bahwa kegagalan pengelolaan sumberdaya perikanan adalah strategi pendekatan yang bersifat parsial atau hanya tertuju pada strategi tertentu. Menurutnya pengelolaan harus dilakukan secara menyeluruh dengan mengimplementasikan beberapa pendekatan. Pilihan manajemen perikanan yang dipilih sangat tergantung pada kekhasan, situasi dan kondisi perikanan yang dikelola serta pengelolaan Nikijuluw, 2002. 3 METODOLOGI

3.1 Pemilihan Lokasi dan Waktu Penelitian