indonesia di bidang politik pada masa revormasi. Habibie adalah tokoh yang menjadi simbol pada masa itu dengan membuat sebuah pesawat terbang untuk
indonesia pertama kali. Diceritakan bahwa perjalanan hidup Habibie pada kala itu melanjutkan
pendidikan di jerman. Di jerman Habibie sempat mengalami sakit yang cukup parah dan menulis sebuah surat untuk tanah air
5
. Mejelang lebaran pada tahun 1962 Habibie kembali ke indonesia. Selang beberapa waktu Habibie bertemu
Ainun dan kemudian mereka memutuskan untuk menikah.
6
Setelah menikah mereka kembali ke jerman karena Habibie sedang menyelesaikan pendidikan
dan pekerjaannya. Setelah Habibie menjadi presiden dan memiliki dua orang putra. Ainun
mulai mengalami sakit yang selama ini dia sembunyikan. Pada saat itu, Habibie mengetahui penyakit yang di derita ainun pada operasi sebelumnya
tidak menyembuhkan ainun sepenuhnya. Kekecewaan Habibie terhadap kinerja yang kurang baik dan alat-alat
yang digunakan dokter di indonesia belum lengkap, membuat habibie memilih Pengobatan ke negara jerman untuk operasi ainun dari penyakit yang di
deritanya. Efek yang muncul dari serangkaian perpaduan miseen adegan adalah
perwujudan serangkaian perilaku Habibie Ainun yang memperlihatkan kepribadian, kesetiaan dan kepemimpinan. Dan juga pemeran yang interpretatif
membangun sebuah narasi yang realistis.
5
Adegan ini terdapat pada durasi 00:20:05
6
Adegan ini terdapat pada durasi 00:24:25
Dalam film ini, sistem yang di perlihatkan adalah resepentant, objek, dan interpretant. Dalam adegan yang muncul adalah surat, baju dokter dan
perlengkapan dokter, foto-foto, tasbih, raut wajah, dan beribadah dengan posisi tidur dan masih banyak adegan-adegan lainnya.
1. Adegan-adegan Umum Adegan Pertama
Durasi 00.24.30 Adegan kedua dalam adegan umum ini memperlihatkan sebuah
prosesi acara pernikahan menggunakan adat jawa. Dapat dilihat bahwa gambar diatas sedang melangsungkan salah satu proses upacara panggih
setelah acara ijab qobul selesai yaitu Lempar sirih atau balangan gantal. Lempar sirih dilakukan oleh pengantin pria dan pengantin wanita yang
saling melemparkan sirih ketubuh pasangannya. Tujuh ikat daun sirih yang diisi dengan kapur sirih dan diikat dengan benang putih. Untuk pria
berjumlah empat ikat dan wanit tiga ikat, pengantin pria yang lebih dulu melempar kepengantin wanita.
Ikon pada adegan ini adalah tiga orang laki-laki yang menggunakan baju adat jawa dengan belangkon di kepalanya, namun satu laki-laki
menggunakan kris di pinggangnya pengantin pria, tiga orang perempuan yang menggunakan kebaya, satu perempuan menggunakan baju pengantin
khas jawa dengan pernak pernik di rambutnya, bunga, kris, blangkon, janur kuning. Adapun indeks dalam adegan ini nomer tujuh pada rumah
menunjukan bahwa rumah itu nomer tujuh, bunga-bunga melambangkan kasih sayang, janur kuning yang menunjukan adanya acara pernikahan.
Sedang simbol yang muncul adalah sirih. Proses lempar sirih atau balangan gantal memiliki makna yang
cukup dalam. Pada umumnya memiliki makna melambangkan ikatan dan kejernihan pikiran.
Balangan yang berarti melempar, sedangkan
gantalberarti daun sirih yang sudah diikat dengan benang. Sirih yang diikat dengan benang sebagai lambing perjodohan dan telah diikat dengan
tali suci.
7
Sudah dijelaskan bahwa lempar sirih dilakukan pertama oleh pengantin pria selama empat kali dan pengantin wanita melempar
hinggatiga kali. Proses lempar ini dilakukan secara bergantian. Peneliti mencoba menelaan lebih jauh dalam adegan ini, jika dikaitkan dalam surat
yang terdapat dalam Al Qur’an, pihak laki-laki empat kali lempar dan pertama. Dalam Al Qur’an surat ke 4 An-Nisa ayat 1 yang memiliki arti:
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kamu kepada tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang
7
Artikel di akses pada hari selasa 20januari 2016 pada pukul 10.50 WIBhttps:dunianyamaya.wordpress.com20080430makna-simbolik-dalam-upacara-
panggih-adat-yogyakarta