Prototyping ANALISIS DAN PEMBAHASAN

duino UNO 1 unit ATMega 328P ro Servo 2 unit Tower Pro zer 1 unit - ect Board 1 unit - bel - rai 4 unit ABC include Servo.h Servo myservo; Servo myservo2; int pos = 0; ============ const int PINGPin = 7; const int speakerPin = 8; void setup { Serial.begin9600; myservo.attach9; myservo2.attach10; } void loop { pinModespeakerPin, OUTPUT; digitalWritespeakerPin, LOW; sound buzzer is defalut switched off myservo2.write0; delay500; myservo.write0; delay500; servo atas dan bawah 0 derajat depanambil data pickData; myservo.write90; delay1000; servo atas 90 derajat kiriambil data pickData; myservo.write180; delay1000; servo atas 180 derajat belakangambil data pickData; Kode program “include servo.h” merupakan library khusus agar bisa memuat kode intruksi untuk servo. Sedangkan pada kode program “servo myservo; servo myservo2;” merupakan pembeda yang mendefinisikan bahwa program ini menggunakan dua buah servo. Kode 1. const int PINGPin = 7; const int speakerPin = 8; Pada kode 1 berfungsi untuk mendefinisikan pin yang digunakan oleh sensor PING dan buzzer pada board arduino. Kode 2. void setup { Serial.begin9600; myservo.attach9; myservo2.attach10; } myservo2.write90; delay1000; servo bawah 90 derajat kanan ambil data pickData; } Pada kode 2 berfungsi sebagai inisiasi yang digunakan dalam program, dalam hal ini inisiasi komunikasi serial pada 9600 bps, serta untuk dua buah servo yang menggunakan pin 9 dan pin 10. Void setup dalam pemrograman arduino merupakan fungsi wajib yang harus disertakan dalam memprogram arduino, jika tidak maka akan menghasilkan eror, isi void setup bisa juga kosong. Kode 3. void loop { pinModespeakerPin, OUTPUT; digitalWritespeakerPin, LOW; sound buzzer is defalut switched off myservo2.write0; myservo.write0; servo atas dan bawah 0 derajat depanambil data pickData0; delay 1000; myservo.write45; servo atas 90 derajat kiriambil data pickData315; delay1000; myservo.write90; servo atas 180 derajat belakangambil data pickData270; delay1000; myservo.write135; servo atas 135 derajat kiriambil data pickData225; delay1000; myservo.write180; servo atas 180 derajat belakangambil data pickData180; delay1000; myservo2.write45; servo bawah 225 derajat kananambil data pickData135; delay1000; myservo2.write90; servo bawah 270 derajat kananambil data pickData90; delay1000; myservo2.write135; servo bawah 315 derajat kananambil data pickData45; delay1000; } Pada kode 3 void loop berfungsi sebagai tempat menaruh source code yang akan diproses, void loop ini akan dijalankan setelah void setup selesai. Sekali dijalankan, maka void loop ini akan berualang secara terus menerus sampai catu daya di lepaskan. Kode program “pinMode speakerPin, OUTPUT” berfungsi untuk mendeklarasikan bahwa pin speaker sebagai output. Ketika sebuah pin dijadikan sebagai output, pin tersebut dapat dijadikan HIGH ditarik menjadi 5V atau LOW diturunkan menjadi ground dengan menuliskan kode “digitalWrite speakerPin, HIGH. Pada kode program “myservo.write” dan “myservo2.write” berfungsi untuk meggerakan kedua servo sesuai sudut yang dituliskan dalam tanda , micro servo ini dapat berputar hingga 180 o . Kode program “pickData” merupakan kode program yang berfungsi untuk pengambilan data. Kode program ini di deklarasikan secara khusus di dalam “void pickData”, di dalamnya berisi pengaturan untuk sensor dan buzzer. Untuk lebih jelasnya perhatikan source code berikut. Void pickDatalong sudut{ long duration, cm; pinModePINGPin, OUTPUT; digitalWritePINGPin, LOW; delayMicroseconds2; digitalWritePINGPin, HIGH; delayMicroseconds5; digitalWritePINGPin, LOW; convert the time into a distance cm = microsecondsToCentimetersduration; ifcm 200 { pinModespeakerPin, OUTPUT; digitalWritespeakerPin, HIGH; delay1000; digitalWritespeakerPin, LOW; delay200; pinModespeakerPin, OUTPUT; digitalWritespeakerPin, HIGH; delay100; digitalWritespeakerPin, LOW; delay200; pinModespeakerPin, OUTPUT; digitalWritespeakerPin, HIGH; delay1000; digitalWritespeakerPin, LOW; } Serial.printsudut; Serial.print,; Serial.printcm; Serial.println; delay100; } long microsecondsToIncheslong microseconds { } Kode program “pinMode PINGPin, OUTPUT” berfungsi untuk mendeklarasikan bahwa pin sensor PING sebagai output. Pin tersebut ditarik menjadi menjadi 5V “digitalWrite PINGPin, HIGH dan diturunkan menjadi ground “digitalWrite PINGPin, LOW. Pada kode “if cm 200 { pinMode speakerPin, OUTPUT …” berfungsi untuk mengatur suara yang dihasilkan buzzer, dalam hal ini, ketika sensor ,membaca jarak kurang dari 200 cm, maka buzzer akan berbunyi sebanyak 3 kali secara continue sampai sensor berhenti membaca jarak kurang dari 200 cm. Pada kode program “serial.printIn” berfungsi untuk mencetak hasil pada serial monitor, dalam hal ini hasil dalam serial monitor di tampilkan dalam bentuk besar sudut dan jarak yang terbaca dalam centimeter. Setelah alat berhasil dirancang, penulis melanjutkan penelitian dengan membuat interface GUI dengan menggunakan bahasa pemrograman Java menggunakan software Netbeans. Source code yang dibuat terbagi dalam dua nama file yaitu ConnectionSoket.java dan main.java. Kedua file ini disimpan dalam satu paket package grafikjava source code dapat dilihat dalam lampiran. File ConnectionSoket.java di dalamnya berisi program inti yang menghubungkan antara arduino dengan program java, sehingga program ini dapat membaca hasil melalui komunikasi serial port dengan Arduino. Untuk dapat mengakses komunikasi dengan arduino, pada program ini di beri tambahan library berupa RXTX Java Library. Library ini sangat mirip dengan Java Communication API. Nantinya kita dapat menyesuaikan COM port yang digunakan oleh port Arduino. Selain itu, file ini berisi beberapa perintah yang nantinya dapat diakses oleh file main.java. Pada file main.java di dalamnya berisi source code untuk menampilkan GUI Graphical User Interface. Dalam file ini terdapat source code : public ConnectionSoket = c new ConnectionSoket ; hal ini berarti class main dapat mengakses class ConnectionSoket. File ini akan menampilkan output berupa grafik, keterangan jarak dan keterangan sudut.

4.2 Uji Coba

Pengujian yang dilakukan pada sistem ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu proyek dalam mencapai hasil yang diinginkan. Berdasarkan pengujian yang dilakukan akan diperoleh hasil data sebagai bukti bahwa sistem tersebut telah bekerja. Hasil data tersebut kemudian disusun dengan rapi sedemikian rupa sehingga penulis dapat melakukan analisa terhadap data-data tersebut dengan baik dan selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk mendapatkan kesimpulan.

4.2.1 Uji Kepekaan Sensor PING

Uji kepekaan sensor PING merupakan sebuah tes untuk melihat fungsi dari sensor PING yang bekerja secara efektif. Dalam tes ini sensor akan

4.2.4 Uji Kecepatan Antara Forklift dan Prototipe

Untuk mengetahui perbandingan kecepatan antara forklift dan prototipe, dilakukan perhitungan sebagai berikut : 1. Kecepatan rata – rata forklift pada gudang penyimpan barang adalah 5 kmjam. 2. Kecepatan rata – rata Prototipe : Prototipe = 1,2 m 4 detik = 0,3 ms = 0,3 ms 1000 m x 3600 s = 1,08 kmjam Jadi, perbandingan kecepatan antara Forklift dan prototipe adalah 5 : 1,08 1 : 0,126

4.3 Analisis

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan penulis memperoleh beberapa hasil mengenai penelitian ini, diantaranya : 1. Sensor ultrasonik dapat membaca jarak dengan baik sejauh 3 meter berdasarkan prinsip pemantulan gelombang ultrasonik. 2. Output yang dihasilkan berupa grafik polar dan indikator suara sebagai tanda bahwa sensor semakin mendekati benda di sekitarnya. 3. Indikator suara yang dihasilkan buzzer didapat dari hasil pembacaan sensor PING ketika membaca jarak kurang dari 200 cm. 4. Jarak minimal sensor PING mengirimkan sinyal ke buzzer adalah 200 cm, dengan delay 1 detik pada kecepatan rata – rata forklift 5 kmjam. 5. Perbandingan kecepatan antara forklift dengan prototipe adalah 1 : 0, 126 dengan delay 1 detik. 6. Masih terdapat jeda antara pergerakan mobil pengangkut dengan jarak yang tampil dilayar, diakibatkan karena proses kerja prototipe.