Derajat Kelangsungan Hidup Laju Pertumbuhan Mutlak Laju Pertumbuhan Harian Perhitungan Jumlah Bakteri Total dan Pengamatan Koloni Bakteri yang Dominan Secara Kualitatif

5 Gambar 1. Skema penelitian

2.4 Parameter Pengamatan

Parameter yang diamati terdiri dari parameter jumlah ikan yang hidup dan bobot. Parameter tersebut selanjutnya digunakan untuk menghitung derajat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan harian. Pengamatan terhadap bakteri meliputi perhitungan jumlah bakteri total, pengamatan dominasi bakteri secara kualitatif, dan karakterisasi isolat bakteri terpilih. Parameter kualitas air meliputi parameter fisika suhu, dan kimia pH, DO, NH 3 .

2.4.1 Derajat Kelangsungan Hidup

Derajat kelangsungan hidup dihitung dari jumlah ikan yang hidup pada awal dan akhir pemeliharaan. Parameter tersebut dihitung dengan menggunakan rumus: 6 Kelangsungan hidup = Nt x 100 No Keterangan : No = jumlah populasi ikan yang hidup hari ke-0 ekor Nt = jumlah populasi ikan yang hidup hari ke-i ekor

2.4.2 Laju Pertumbuhan Mutlak

Laju pertumbuhan mutlak dihitung pada setiap minggu sampling selama perlakuan dengan menggunakan timbangan digital. Ikan pada masing-masing perlakuan ditimbang bobotnya, kemudian dihitung nilai pertumbuhan ikan pada setiap perlakuan. Parameter tersebut dihitung dengan menggunakan rumus: GR = w t - w o t Keterangan: GR = Laju pertumbuhan mutlak gramhari w t = Bobot rata-rata hari ke- t gram w o = Bobot rata-rata hari ke-0 gram t = Lama pemeliharaan

2.4.3 Laju Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan harian diamati pada setiap minggu selama perlakuan. Laju pertumbuhan harian ikan dihitung dari data bobot yang didapat pada kegiatan sampling. Parameter tersebut dihitung dengan menggunakan rumus: Keterangan: SGR = Laju pertumbuhan harian wt = Bobot rata-rata individu waktu ke-i gramekor wo = Bobot rata-rata individu waktu ke-0 gramekor t = Periode pengamatan hari

2.4.4 Perhitungan Jumlah Bakteri Total dan Pengamatan Koloni Bakteri yang Dominan Secara Kualitatif

Jumlah bakteri diamati dengan menyebar air sampel menggunakan metode sebar Hadioetomo, 1989 pada media Trypticase Soy Agar TSA kemudian di inkubasi selama 1x24 jam pada suhu 28-30 o C. Pengamatan koloni bakteri yang SGR =       1 t wo wt x 100 7 dominan secara kualitatif dilakukan dengan cara melihat bentuk dan warna koloni bakteri yang terbentuk pada media TSA. Jumlah bakteri dihitung dengan rumus: Keterangan: ∑ Koloni terhitung = Koloni bakteri yang tumbuh pada media TSA Volume suspensi bakteri = Volume suspensi bakteri yang disebar pada media TSA Pengenceran = Pengenceran yang digunakan

2.4.5 Karakterisasi Isolat Bakteri Terpilih