12
3.1.3 Laju Pertumbuhan Harian
Pertumbuhan harian ikan uji diamati selama 35 hari pemeliharaan. Parameter laju pertumbuhan digunakan untuk melihat pengaruh dari pemberian
pakan dengan campuran bawang putih dan meniran terhadap pertumbuhan ikan uji. Berikut ini adalah grafik laju pertumbuhan harian Gambar 5.
Keterangan : Huruf yang sama dalam grafik batang menyatakan tidak berbeda nyata P0,1
Gambar 5. Laju pertumbuhan harian ikan lele selama pemeliharaan Berdasarkan Gambar 5 terlihat bahwa dari hasil analisis statistik, nilai laju
pertumbuhan harian tidak berbeda nyata P0,1 antara semua perlakuan baik yang diberi pakan dengan campuran bawang putih dan meniran maupun perlakuan
yang hanya diberi pakan komersial.
3.1.4 Perhitungan Jumlah Bakteri Total dan Pengamatan Koloni Bakteri yang Dominan Secara Kualitatif
Jumlah bakteri yang tumbuh pada media ini merupakan total bakteri yang terdapat pada sampel air tersebut. Hasil plating bakteri dari air selokan tertera
pada Gambar 6 dan air tandon pada Gambar 7.
13
Gambar 6. Koloni bakteri yang berasal dari air selokan
pada media TSA yang berumur 1x24 jam pada
suhu inkubasi 28-30
o
C Gambar 7. Koloni bakteri yang
berasal dari air tandon pada media TSA yang
berumur 1x24 jam pada suhu inkubasi 28-30
o
C Morfologi koloni pada sumber air selokan dan air pemeliharaan pada
perlakuan kontrol +, pencegahan dan pengobatan didapatkan bakteri yang beragam. Pada air tandon dan air pemeliharaan perlakuan kontrol - ditemukan
bakteri dengan morfologi koloni yang homogen.
Perhitungan jumlah total bakteri pada tiap sumber air dan air pemeliharaan dilakukan pada akhir pemeliharaan. Jumlah total bakteri yang terdapat pada
sumber air dan air pemeliharaan terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil perhitungan bakteri pada sumber air dan air pemeliharaan pada
setiap perlakuan di akhir pemeliharaan Sampel
Kepadatan Bakteri CFUml
Morfologi Koloni Air Selokan
4,8×10
4
Beragam Air Tandon
3,32×10
4
Homogen Kontrol +
1,24×10
6
Beragam Kontrol -
4,82×10
5
Homogen Pencegahan
7,92×10
5
Beragam Pengobatan
6,5×10
5
Beragam Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah kepadatan bakteri pada
sampel air selokan sebesar 4,48×10
4
CFUml lebih banyak dibandingkan dengan
sampel air tandon sebesar 3,32×10
4
CFUml. Pada sampel air di akhir pemeliharaan pada bak perlakuan didapatkan hasil dari jumlah kepadatan bakteri
yang berbeda. Jumlah kepadatan bakteri terbanyak terdapat pada bak perlakuan kontrol + sebesar 1,24×10
6
CFUml, selanjutnya pada bak pencegahan sebesar
14
7,92×10
5
CFUml, bak pengobatan sebesar 6,5×10
5
CFUml dan bak perlakuan kontrol
– sebesar 4,82×10
5
CFUml.
3.1.5 Karakterisasi Isolat Bakteri Terpilih