Karakterisasi Isolat Bakteri Terpilih

7 dominan secara kualitatif dilakukan dengan cara melihat bentuk dan warna koloni bakteri yang terbentuk pada media TSA. Jumlah bakteri dihitung dengan rumus: Keterangan: ∑ Koloni terhitung = Koloni bakteri yang tumbuh pada media TSA Volume suspensi bakteri = Volume suspensi bakteri yang disebar pada media TSA Pengenceran = Pengenceran yang digunakan

2.4.5 Karakterisasi Isolat Bakteri Terpilih

Karakterisasi terhadap isolat bakteri terpilih dilakukan melalui beberapa uji meliputi pewarnaan gram, uji OFi, uji katalase, uji oksidase, dan uji motilitas. Panduan identifikasi bakteri yang digunakan berdasarkan tabel Cowan Cowan dan Steel, 1974. a Pewarnaan Gram Isolat bakteri diambil dengan menggunakan ose secara aseptik dan diletakkan diatas gelas objek yang sebelumnya telah ditetesi dengan akuades. Bakteri dan akuades dicampurkan di atas gelas objek dan dikering-udarakan. Preparat bakteri yang telah kering, ditetesi dengan menggunakan larutan kristal violet selama 1 menit dan dibilas dengan air mengalir. Setelah kering, preparat ditetesi kembali dengan menggunakan larutan kalium iodida selama 1 menit dan dibilas dengan air mengalir. Selanjutnya preparat ditetesi dengan larutan alkohol selama 30 detik, dibilas dan dikeringkan. Preparat ditetesi kembali dengan menggunakan larutan safranin selama 30 detik, dibilas dan dikeringkan. Preparat diamati dengan mikroskop pada perbesaran 1000x. Hasil menunjukkan bakteri tersebut Gram positif apabila dalam pengamatan dengan mikroskop bakteri berwarna biru gelap atau ungu dan Gram negatif apabila bakteri berwarna merah muda. Bakteri dengan bentuk menyerupai batang maka bentuk bakteri tersebut adalah basil dan bakteri menyerupai bulatan maka bentuk bakteri adalah coccus. ∑ bakteri = ∑ koloni terhitung× kteri suspensiba vol. 1 × n pengencera 1 8 b Uji OksidasiFermentasi Isolat bakteri diambil dengan menggunakan ose secara aseptik. Bakteri selanjutnya diinokulasikan kedalam satu set media OF secara vertikal. Salah satu dari media OF diberi parafin cair sebanyak 1 ml. Media OF yang telah diinokulasikan di inkubasi selama 24 jam pada suhu 28-30 o C dan diamati perubahan warna yang terjadi pada media OF tersebut. Hasil uji, reaksi oksidatif bila pada tabung yang tidak diberi paraffin berubah menjadi kuning, sedangkan reaksi fermentatif bila tabung yang diberi paraffin berwarna kuning atau kedua tabung berubah warna menjadi kuning. Uji OF negatif apabila tidak terdapat perubahan warna pada kedua tabung tersebut. c Uji Katalase Gelas objek disiapkan dan ditetesi larutan hydrogen peroksida H 2 O 2 . Kemudian isolat bakteri diambil dengan menggunakan ose secara aseptik dan diletakkan di atas larutan H 2 O 2 pada gelas objek, lalu diamati ada atau tidaknya gelembung. Hasil uji, reaksi positif apabila adanya gelembung-gelembung udara dan hasil negatif apabila tidak adanya gelembung udara. d Uji Oksidase Gelas objek disiapkan dan diletakkan kertas cakram di atasnya. Lalu kertas cakram ditetesi dengan larutan P-aminodimethylaniline-oxalat 1. Kemudian isolat bakteri diambil dengan menggunakan ose secara aseptik dan diletakkan di atas kertas cakram pada gelas objek, lalu diamati ada atau tidaknya perubahan warna pada kertas cakram. Hasil uji positif apabila adanya perubahan warna merah muda menjadi merah marun pada permukaan kertas cakram dan reaksi negatif apabila tidak adanya perubahan warna. e Uji Motilitas Isolat bakteri diambil dengan menggunakan ose secara aseptik. Bakteri selanjutnya ditusukkan ke media SIM sulfida indol motility dengan kedalaman dua pertiga media. Selanjutnya media di inkubasi selama 24 jam pada suhu 28- 30 o C, dan diamati tumbuhnya bakteri pada media tersebut. Hasil uji positif apabila 9 terdapat pertumbuhan bakteri pada permukaan medium dan hasil uji negatif apabila bakteri tumbuh hanya di sekitar bekas tusukan pada media SIM.

2.4.6 Kualitas Air