6
2.2.2. TEKSTUR
Hakim 1986 menyatakan tekstur tanah adalah perbandingan relatif dalam persen antara fraksi-fraksi pasir, debu dan liat. Tekstur erat hubungannya dengan plastisitas,
permeabilitas, keras dan kemudahan, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis tertentu.
Kartosapoetra 1988 menyatakan bahwa tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai golongan besar, partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan
relatif suatu fraksi liat, debu dan pasir. Tekstur dapat menentukan tata air dalam tanah berupa kecepatan infiltrasinya, penetrasi serta kemampuan mengikat air.
Jika beberapa contoh tanah ditetapkan atau dianalisa di laboratorium, maka hasilnya selalu memperlihatkan bahwa tanah itu mengandung partikel-partikel yang beraneka ragam
ukurannya, ada yang berukuran koloi, sangat halus, halus, kasar dan sangat kasar. Hakim 1986 juga menyatakan bahwa partikel-partikel ini telah dibagi ke dalam
grup atau kelompok-kelompok atas dasar ukuran diameternya, tanpa memandang komposisi kimianya, warna, berat atau sifat lainnya. Kelompok partikel ini pula disebut dengan
“separate tanah”. Analisa partikel laboratorium dimana partikel-partikel tanah itu dipisahkan disebut analisa mekanis. Dalam analisa ini ditetapkan distribusi menurut ukuran-ukuran
partikel tanah. Tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya serap air, ketersediaan
air di dalama tanah, besar aerasi, infiltrasi dan laju pergerakan air perkolasi. Dengan demikian maka secara tidak langsung tekstur tanah juga dapat mempengaruhi perkembangan
perakaran dan pertumbuhan tanaman serta efisien dalam pemupukan. Tekstur dapat ditentukan dengan metode, yaitu dengan metode pipet dan metode hydrometer, kedua
metode tersebut ditentukan berdasarkan perbedaan kecepatan air partikel di dalam air.
2.2.3.STRUKTUR
Hakim 1986 juga menyatakan bahwa struktur tanah digunakan untuk menunjukkan ukuran partikel-partikel tanah seperti pasir , debu dan liat yang membentuk agregat satu
dengan yang lainnya yang dibatasi oleh bidang belah alami yang lemah. Agregat yang terbentuk secara alami disebut dengan ped. Struktur yang daapat memodifikasi pengaruh
terkstur dalam hubungannya dengan kelembaban porositas, tersedia unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pengaruh permukaan akar.
Tipe struktur terdapat empat bentuk utamanya yaitu : a
Bentuk lempung b
Bentuk prisma c
Bentuk gumpal d
Bentuk spheroidel atau bulat Keempat bentuk utama di atas akhirnya menghasilkan tujuh tipe struktur tanah. Suatu
pengertian tentang sebab-sebab perkembangan struktur di dalam tanah perlu diperhatikan, karena sturktur tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat berubah karena
pengelolaan tanah. Struktur dapat berkembang dari butir-butir tunggal ataupun kondisi masif. Dalam
rangka menghasilkan agregat-agregat dimana harus terdapat beberapa mekanisme dalam mana partikel-partikel tanah mengelompok bersama-sama menjadi cluster. Pembentukan ini
kadang-kadang sampai ke tahap perkembangan struktural yang mantap.
7 Struktur tanah dapat memodifikasi pengaruh tekstur dalam hubungannya dalam
kelembaban, porositas, tersedianya unsur hara, kegiatan jasad hidup dan pertumbuhan akar. Struktur lapisan olah dipengaruhi oleh praktis dan di mana aerasi dan drainase membatasi
pertumbuhan tanaman, sistem pertanaman yang mampu menjaga kemantapan agregat tanah akan memberikan hasil yang tinggi bagi produksi pertanian.
2.2.4.KADAR AIR
Menurut Hakim 1986, metode umum yang biasa dipakai untuk menentukan jumlah air yang dikandung oleh tanah adalah persentase terhadap tanah kering. Bobot tanah yang
lembab dalam hal ini dipakai karena kedaaan lembab sering bergejolak dengan keadaan air. Sedangkan menurut Hanafiah 2005, kadar dan ketersediaan air tanah sebenarnya
pada setiap koefisien umum bervariasi terutama tergantung pada tekstur tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi dan kedalaman solumlapisan tanah. Di samping itu, faktor
iklim dan tanaman juga menentukan kadar dan ketersediaan air tanah. Faktor iklim juga berpengaruh meliputi curah hujan, temperatur dan kecepatan yang pada prinsipnya terkait
dengan suplai air dan evapotranirasi. Faktor tanaman yang berpengaruh meliputi bentuk dan kedalaman perakaran, toleransi terhadap kekeringan serta tingkat dan stadia pertumbuhan,
yang pada prinsipnya terkait dengan kebutuhan air tanaman.
2.2.5. BULK DENSITY KERAPATAN ISI