25 Dengan asumsi kecepatan putar diukur dengan cara membagi keliling lubang dengan
waktu yang dibutuhkan perlubang, diameter lubang 15 cm dan kedalaman lubang 15 cm sehingga dapat dihitung :
P = 2 x 2 ΠR + 2P+Lt
= 2 x 2 x 3.14 x 7.5 + 215 + 1525 = 8.568 kgf-ms = 0.11424 HP = 85.19 W
1 HP = 75 kgf-ms = 746 W Sesuai dengan perhitungan tersebut, sehingga didapat nilai daya yang dibutuhkan
untuk membuat lubang. Nilai ini kemudian yang akan digunakan untuk menentukan jenis motor yang akan digunakan dalam pembuatan mesin pelubang tanah ini.
Sementara itu kebutuhan energi dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan 8.
……………………………………………………………….....8 E = Energi yang dibutuhkan untuk membuat lubang J
P = Daya yang dibutuhkan untuk membuat lubang W T = Waktu yang dibutuhkan untuk membuat lubang s
Berdasarkan rumus 10, maka untuk membuat lubang dibutuhkan energi sebesar : E = 85.19 × 25
= 2129.7193 w.s = 5.92 × 10
-4
kwh = 2129.72 J
3.3.2. Pengambilan Sampel Tanah Untuk Pengukuran Kadar Air
Untuk mengetahui karakteristik lahan yang akan digunakan dalam percobaan yaitu lahan percobaan bengkel leuwikopo,maka dilakukan pengukuran kadar air tanah dengan
metode oven. Langkah pertama yaitu mengambil sampel tanah sebanyak satu kantong dan harus mencakup kedalaman sesuai dengan kedalaman yang akan dicapai mesin ketika
pengujian untuk kemudian dibawa ke lab tanah departemen teknik sipil dan lingkungan. Proses yang dilakukan yaitu pencampuran tanah agar tanah sampel rata tercampur secara
keseluruhan, setelah itu tanah ditempatkan kedalam beberapa cawan kemudian ditimbang sebelum di masukkan ke oven. Setelah dipanaskan dalam oven selama kurang lebih 24
jam, cawan-cawan berisi tanah td dikeluarkan untuk ditimbang lagi. Lalu dihitung dengan menggunakan persamaan 9.
…………………………………………………………...9 X = kadar air tanah
Ma = Masa tanah sebelum dikeringkan g Mb = Masa tanah setelah dikeringkan g
Mc = Masa cawan tanpa tanah g Setelah menemukan nilai kadar air tanah tiap cawan, kemudian dicari nilai rata-
ratanya, kadar air tanah lahan percobaan yang akan digunakan untuk pengujian mesin
26 pelubang tanah ini adalah 18.23 . Pengukuran kadar air menggunakan oven yang dapat
dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Oven yang digunakan untuk pengukuran kadar air tanah
3.3.3. Pengukuran Getaran dan Kebisingan Yang Dihasilkan Mesin
Sebelum pengujian proses pelubangan tanah secara langsung, sebelumnya dilakukan beberapa uji, untuk mengetahui tingkat ergonomis dari mesin ini. Uji yang dilakukan
yaitu uji kebisingan dan uji getaran menggunakan sound level meter dan vibration meter. Dan hasilnya saat uji getaran, alat menghasilkan getaran sebesar 0.176-0.195 ms2
dimana getaran ini dibawah getaran minimum sebesar 0.5 ms2 dari maksimal getaran yang diizinkan untuk pengoperasian sebuah mesin. Kemudian untuk kebisingan yang
dihasilkan pun, mesin ini hanya menghasilkan intensitas suara yang berkisar antara 75-78 db, dimana hal ini memungkinkan operator bekerja lebih dari 8 jam menggunakan mesin
pelubang tanah ini Sudirman,1992. Proses pengukuran getaran dan kebisingan dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Pengukuran getaran dan kebisingan mesin.
3.3.4. Pengukuran Waktu Proses Pelubangan dan Dimensi Lubang Hasil