Jenis dan Sumber Data
● Nilai tolerance seluruh variabel independen mendekati angka 1 atau lebih besar dari 0,2
● Nilai VIF seluruh variabel independen berada diseputar angka 1 dan tidak boleh lebih dari 10.
Pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa antar variabel bebas satu dengan lainnya merupakan variabel yang setara benar-benar independen.
2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang
mempunyai varian yang tidak sama, sehingga penaksiran OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
masalah heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot antara nilai residual regresi dengan nilai prediksi. Suatu model persamaan regresi yang tidak
memiliki masalah heteroskedastisitas yaitu jika titik-titik pada grafik scatterplot tersebar acak tidak membentuk suatu pola tertentu seperti segitiga, segiempat,
lengkung yang beraturan dan sebagainya Mulyanto dan Wulandari 2010. 3. Uji Autokorelasi
Uji asumi autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada atau tidak korelasi antara residual dengan residual lain. Uji yang digunakan untuk mendeteksi
autokorelasi adalah uji DW Durbin Watson test. Nilai statistik DW berada diantara 1,55 dan 2,46 maka menunjukkan tidak adanya autokorelasi Firdaus,
2004. 4. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan untuk analisis berasal dari data variabel yang berdistribusi normal. Deteksi normalitas
data pada analisis regresi linier berganda dalam penelitian dilakukan secara grafik yaitu menggunakan normal p-p plot. Terpenuhinya persyaratan analisis normalitas
adalah jika titik-titik ada grafik normal p-p plot menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Normalitas juga dapat
dideteksi dengan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov Test terhadap nilai observasi dan nilai prediksi variabel independen terhadap variabel dependen.
Normalitas terpenuhi apabila probabilitas hitung hasil uji lebih besar dari pada taraf uji penelitian Mulyanto dan Wulandari 2010.