ekonomi dari ruang terbuka hijau sebagai besarnya ukuran nilai dari keberadaan ruang terbuka hijau yang terwakili dalam harga rumah itu sendiri. Adapun metode
yang digunakan dalam tahapan ini yaitu dengan menggunakan metode harga hedonik.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana persepsi masyarakat dalam menanggapi keberadaan ruang terbuka
hijau. Selain itu, dalam penelitian ini juga dapat diketahui dampak keberadaan ruang terbuka hijau terhadap harga rumah dan memberikan informasi tentang
besarnya nilai ekonomi dari ruang terbuka hijau itu sendiri sehingga melalui informasi tersebut diharapkan masyarakat dapat terus memanfaatkan dan
mengelola RTH yang ada serta bagi pihak pengembang properti untuk terus menambah jumlah luasan RTH. Secara lebih jelas dapat dilihat diagram alur
pemikiran dari penelitian ini pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Alur Kerangka Berfikir Keterangan:
= Batasan Penelitian =
Aliran
Pentingnya keberadaan ruang terbuka hijau
Deskriptif dan Non Parametrik
Pengaruh faktor lain
Harga rumah di perumahan The
Green BSD Persepsi masyarakat
terhadap keberadaan RTH di perumahan The Green BSD
Pengembangan perumahan berkonsep hunian hijau The Green BSD
Metode Harga Hedonik Pengaruh
keberadaan RTH Nilai Ekonomi RTH
di perumahan The Green BSD
Kebutuhan pemukiman meningkat
Undang-Undang Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007
Dampak Keberadaan RTH dan Nilai Ekonomi RTH
Masukan bagi pengembang, pemerintah daerah, dan pihak lain yang terlibat
-Fungsi Intrinsik RTH Fungsi Ekologis
-Fungsi Ekstrinsik RTH Sosial, Ekonomi, Estetika
-Manfaat Langsung -Manfaat Tidak Langsung
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai September 2013 di perumahan The Green Kota Bumi Serpong. Pemilihan lokasi dilakukan
dengan sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa perumahan The Green merupakan perumahan yang mengusung konsep hunian hijau dan merupakan the
masterpiece cluster yang terdapat di kawasan Kota Bumi serpong Damai.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Data dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh jawaban yang bersumber dari responden yang merupakan
masyarakat pemilik rumah di wilayah penelitian melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner. Responden dalam penelitian ini yaitu responden yang
mewakili masyarakat perumahan The Green Kota BSD. Selain itu, dalam penelitian ini juga digunakan data sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi
dan literatur yang terkait dengan penelitian. Data sekunder digunakan untuk melengkapi data primer. Data sekunder merupakan data yang relevan dengan
penelitian, seperti internet, buku referensi, jurnal-jurnal, literatur yang terkait dengan penelitian, peta-peta dan data administrasi tentang jumlah dan luasan
RTH, serta data lain yang mendukung penelitian ini.
4.3 Metode Pengambilan Data
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik nonprobability sampling, artinya teknik yang tidak memberi peluang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono 2012. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel secara
sengaja dengan pertimbangan orang yang menjadi responden merupakan masyarakat yang membeli rumah dan menetap di perumahan The Green.
Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 65 responden dari lima klaster, dimana dari tiap klaster diambil minimal sebanyak 15 responden. Pemilihan
jumlah sampel didasarkan pada kaidah rata-rata sampel dari besaran sampel sekurang-kurangnya 30 observasi akan mendekati normal Gujarati 2007
a
.
4.4 Metode Analisis Data
Data dan informasi yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara
manual dan menggunakan komputer dengan program Microsoft Office Excell dan SPSS 16. Tabel di bawah ini akan diuraikan matriks analisis yang digunakan
untuk menjawab tujuan-tujuan dalam penelitian ini. Tabel 3 Matriks analisis data
No Tujuan Penelitian
Sumber Data dan Jumlah Sampel Analisis Data
1 Mengidentifikasi
persepsi masyarakat
perumahan The Green terhadap
keberadaan ruang terbuka
hijau publik
dan ruang
terbuka hijau privat Data primer:
-
Wawancara dengan masyarakat yang tinggal di perumahan The Green dengan
menggunakan kuesioner yang telah disediakan
-Responden 65 orang Analisis
deskriptif dan uji non
parametrik Chi-Square
2 Menganalisis
faktor- faktor apa saja yang
menentukan harga
rumah serta
menganalisis pengaruh ruang terbuka
hijau terhadap harga rumah
-Wawancara dengan masyarakat yang tinggal di perumahan The Green dengan
menggunakan kuesioner yang telah disediakan
-Responden 65 orang -Harga
rumah dengan
pendekatan Hedonic
Price Method HPM
-Analisis Regresi Double Log
3 Mengestimasi besarnya
nilai ekonomi dari jasa lingkungan
ruang terbuka hijau
-Wawancara dengan masyarakat yang tinggal di perumahan The Green dengan
menggunakan kuesioner yang telah disediakan
-Responden 65 orang Analisis Regresi
Double Log
Sumber: Penulis 2014
4.4.1 Identifikasi Persepsi Masyarakat Perumahan The Green terhadap
Keberadaan Ruang Terbuka Hijau
Identifikasi persepsi masyarakat terhadap keberadaan ruang terbuka hijau menggunakan analisis deskriptif dan uji non parametrik. Persepsi masyarakat
yang diidentifikasi meliputi persepsi masyarakat terhadap keindahan ruang terbuka hijau, persepsi masyarakat terhadap pentingnya ruang terbuka hijau,
persepsi masyarakat terhadap kenyamanan ruang terbuka hijau, persepsi masyarakat terhadap ketersediaan ruang terbuka hijau, persepsi masyarakat
terhadap pengelolaan dan perawatan ruang terbuka hijau, persepsi masyarakat terhadap harga rumah, dan persepsi masyarakat terhadap perbandingan harga
rumah dengan ketersediaan ruang terbuka hijau . Uji Chi-Square digunakan untuk menguji hubungan antar variabel dengan
tingkat persepsi masyarakat. Perhitungan dalam uji ini menggunakan rumus sebagai berikut:
x
2
=
Keterangan: x
2
= Nilai Chi-Square A = Nilai Amatan
H = Nilai Harapan Hipotesis yang dipakai untuk menguji hubungan antar variabel dengan
tingkat persepsi responden yaitu: a. H
= Tidak terdapat hubungan antara variabel dengan tingkat persepsi responden
b. H
1
= Terdapat hubungan antara variabel dengan tingkat persepsi responden Kemudian nilai x
2 hitung
dibandingkan dengan x
2 tabel
pada tingkat kepercayaan 95 persen dan 99 persen dengan derajat bebas tertentu. Kriteria keputusan
untuk uji nyata ini adalah sebagai berikut: a. Apabila nilai x
2 hitung
x
2 tabel
maka terima H
1
, yang berarti terdapat hubungan antara variabel dengan tingkat persepsi responden
b. Apabila nilai x
2 hitung
≤ x
2 tabel
maka terima H , yang berarti tidak terdapat
hubungan antara variabel dengan tingkat persepsi responden.
4.4.2Analisis Faktor-faktor yang Menentukan Harga Rumah Serta Menganalisis Pengaruh Ruang Terbuka Hijau terhadap Harga Rumah
Analisis faktor-faktor yang menentukan harga rumah dengan menggunakan pendekatan Hedonic Price Method. Metode ini menjelaskan tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi harga sebuah rumah. Harga rumah diduga dipengaruhi oleh karakteristik rumah itu sendiri dan kualitas lingkungan. Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi harga rumah dilakukan dengan model regresi double log. Bentuk model regresi double log yang digunakan adalah:
Ln Y = β
+ β
1
LnX1 +
β
2
LnX
2
+ β
3
LnX
3
+ β
4
LnX
4
+ β
5
LnX
5
+ β
6
LnX
6
+ ε......... 2
Dimana: Y = Harga rumah di perumahan The Green Rpm
2
X
1
= Jarak rumah ke pusat perbelanjaan m X
2
= Jarak rumah ke tempat beribadah m X
3
= Jarak rumah ke taman publik m X
4
= Jarak rumah ke danau publik m X
5
= Luas taman rumah m
2
X
6
= Jumlah jendela rumah buah ε = Galat
Variabel jarak rumah ke pusat perbelanjaan diduga akan berpengaruh negatif terhadap harga rumah karena semakin dekat jarak dari rumah ke pusat
perbelanjaan maka harga rumah akan semakin tinggi. Variabel jarak rumah ke tempat beribadah diduga akan berpengaruh negarif terhadap harga rumah karena
semakin dekat jarak dari rumah ke tempat beribadah maka harga rumah akan semakin tinggi. Variabel jarak rumah rumah ke taman publik diduga akan
berpengaruh negatif terhadap harga rumah karena semakin dekat jarak rumah ke taman publik maka harga rumah semakin tinggi. Variabel jarak rumah rumah ke
danau publik diduga akan berpengaruh negatif terhadap harga rumah karena semakin dekat jarak rumah ke danau publik maka harga rumah semakin tinggi
Variabel luas taman rumah diduga akan berpengaruh positif terhadap harga rumah karena semakin luas taman rumah makan harga rumah semakin tinggi. Variabel
jumlah jendela diduga akan berpengaruh positif terhadap harga rumah karena
semakin banyak jumlah jendela yang terdapat di rumah maka harga rumah semakin mahal.
Dalam regresi linier berganda perlu dilakukan uji parameter untuk mengetahui apakah model layak digunakan atau tidak. Uji parameter tersebut
antara lain adalah uji ekonomi uji tanda, uji statistik, dan uji ekonometrika. Pengujian secara statistik terhadap model perlu dilakukan dengan cara:
1. Uji Koefisien Determinasi R
2
Koefisien R
2
disebut sebagai koefisien determinasi sampel untuk mengukur kecocokan dan kesesuaian dari suatu garis regresi. Rumus untuk menentukan
koefisien determinasi R
2
, yaitu: R
2
= keterangan :
R
2
= Koefisien Determinasi JKR = Jumlah Kuadrat Regresi
JKT = Jumlah Kuadrat Total Secara verbal, R
2
mengukur bagian atau persentase total variasi Y yang dijelaskan oleh model regresi. Ada dua sifat R
2
, pertama R
2
bukan merupakan besaran negatif, kedua besaran selang ini adalah 0 R
2
1. Apabila nilai R
2
sebesar 1 berarti seluruh variasi Y dapat dijelaskan oleh regresi, sedangkan nilai R
2
sebesar 0 berarti tidak ada hubungan sama sekali antara Y dan X. Model yang baik adalah
model yang memiliki nilai R
2
tinggi karena variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen Gujarati 2007
a
. 2. Uji F
Juanda 2009 menjelaskan uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel- variabel independen yang digunakan dalam model berpengaruh nyata terhadap
variabel dependen. Uji F dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
=
keterangan: JKK = Jumlah Kuadrat nilai tengah Kolom
JKG = Jumlah Kuadrat Galat n = Jumlah sampel
k = Jumlah peubah Kriteria keputusan sebagai berikut:
F
hitung
F
tabel
k-1; n-k maka tolak H F
hitung
F
tabel
k-1; n-k maka terima H Jika tolak H
, maka model tersebut memiliki minimal satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas dan sebaliknya jika terima H
, maka tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap output.
3. Uji T Uji statistik T adalah uji untuk mengetahui masing-masing variabel bebas yang
berpengaruh terhadap variabel terikatnya. Prosedur pengujian uji statistik t adalah Ramanathan, 1997:
: 0 atau variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. : 0 atau variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.
Jika maka
diterima, artinya variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap Y. Jika
, maka terima artinya
variabel bebas berpengaruh nyata terhadap Y.
Pengujian secara ekonometrika terhadap model juga dapat dilakukan. Suliyanto 2005 menjelaskan model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat
terkecil biasa Ordinary Least Square OLS yang merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linear tidak bias yang terbaik Best Linear Unbias
Estimator BLUE yang terjadi jika dipenuhi dengan beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik sebagai berikut:
1. Uji Multikolinearitas Menurut Mulyanto dan Wulandari 2010 multikolinearitas dapat diuji dengan
melihat nilai Variance Inflation Factors VIF yang terdapat pada model yang telah di regresikan. Hal ini dibuktikan dengan:
● Nilai tolerance seluruh variabel independen mendekati angka 1 atau lebih besar dari 0,2
● Nilai VIF seluruh variabel independen berada diseputar angka 1 dan tidak boleh lebih dari 10.
Pengujian dilakukan untuk membuktikan bahwa antar variabel bebas satu dengan lainnya merupakan variabel yang setara benar-benar independen.
2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi regresi yang
mempunyai varian yang tidak sama, sehingga penaksiran OLS tidak efisien baik dalam sampel kecil maupun sampel besar. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
masalah heteroskedastisitas dapat menggunakan grafik scatterplot antara nilai residual regresi dengan nilai prediksi. Suatu model persamaan regresi yang tidak
memiliki masalah heteroskedastisitas yaitu jika titik-titik pada grafik scatterplot tersebar acak tidak membentuk suatu pola tertentu seperti segitiga, segiempat,
lengkung yang beraturan dan sebagainya Mulyanto dan Wulandari 2010. 3. Uji Autokorelasi
Uji asumi autokorelasi digunakan untuk melihat apakah ada atau tidak korelasi antara residual dengan residual lain. Uji yang digunakan untuk mendeteksi
autokorelasi adalah uji DW Durbin Watson test. Nilai statistik DW berada diantara 1,55 dan 2,46 maka menunjukkan tidak adanya autokorelasi Firdaus,
2004. 4. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan untuk analisis berasal dari data variabel yang berdistribusi normal. Deteksi normalitas
data pada analisis regresi linier berganda dalam penelitian dilakukan secara grafik yaitu menggunakan normal p-p plot. Terpenuhinya persyaratan analisis normalitas
adalah jika titik-titik ada grafik normal p-p plot menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Normalitas juga dapat
dideteksi dengan uji one-sample Kolmogorov-Smirnov Test terhadap nilai observasi dan nilai prediksi variabel independen terhadap variabel dependen.
Normalitas terpenuhi apabila probabilitas hitung hasil uji lebih besar dari pada taraf uji penelitian Mulyanto dan Wulandari 2010.