Metode Harga Hedonik Dampak Keberadaan Ruang Terbuka Hijau terhadap Harga Pemukiman di Perumahan Berkonsep Green Living Kota Bumi Serpong Damai Tangerang

Tabel 2 Penelitian Terdahulu No Nama Judul penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 1 Idawati 1999 Analisis Penentuan Harga Tanah Pemukiman Studi Kasus di Kotamadya Bogor 1. Menganalisis cara menentukan harga tanah pemukiman 2. Menganalisis cara menentukan nilai bangunan perumahan 3. Menganalisis pengaruh hak kepemilikan tanah terhadap harga tanah pemukiman 4. Menganalisis pengaruh kebijaksanaan atas tanah pemukiman terhadap harga tanah pemukiman 5. Menganalisis pengaruh motif konsumen untuk membeli dan memiliki tanah pemukiman terhadap harga tanah pemukiman. 6. Menganalisis dampak krisis moneter terhadap harga tanah pemukiman Metode Harga Hedonik Penilaian bangunan oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan menggunakan Pedoman Daftar Biaya dan Komponen Bangunan DBKB Metode Harga Hedonik Metode Harga Hedonik Metode Harga Hedonik Metode Harga Hedonik Peubah yang secara nyata mempengaruhi harga tanah pemukiman adalah luas tanah, ketersediaan air, pemukiman teratur, fasilitas air bersih, fasilitas telepon, fasilitas drainase, dan status hak kepemilikan tanah. Peubah yang diduga mempengaruhi nilai bangunan adalah luas bangunan, umur bangunan, kondisi bangunan, kontruksi, atap, dinding, dan lantai. Hak kepemilikan tanah mempengaruhi harga tanah pemukiman dengan memberikan koefisien regresi negatif. Pengaruh kebijaksanaan penataan ruang pemukiman terhadap harga tanah pemukiman memberikan koefisien regresi positif. Motif konsumen terhadap kepemilikan atas tanah dan bangunan memberikan kontribusi positif terhadap harga tanah pemukiman. Adanya krisis ekonomi dan moneter yang memberikan dampak pada kenaikan tingkat bunga kredit properti dan kredit pemilikan rumah serta kenikan harga bahan bangunan, tidak memungkinkan pengembang untuk menurunkan harga rumah, sementara di sisi lain daya beli konsumen turun. 2 Morancho 2003 A Hedonic Valuation of Urban Green Areas Mengetahui hubungan antara harga rumah dengan area hijau di perkotaan Metode Harga Hedonik Salah satu variabel lingkungan yang berpengaruh nyata terhadap harga rumah yaitu variabel jarak rumah dengan area hijau. Variabel ini berkorelasi negatif terhadap harga rumah. Tabel 2 Penelitian Terdahulu lanjutan No Nama Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 3 Nuryanti 2006 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Lahan Pemukiman di Kecamatan Telukjambe Timur kabupaten Karawang 1. Mengidentifikasi karakteristik lahan yang dijual di Kecamatan Telukjambe Timur 2. Mengidentifikasi karakteristik umum penjual lahan dalam penetapan harga lahan pemukiman 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi alasan penjual dan proses transaksi lahan berdasarkan kelembagaan yang digunakan 4. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan pemukiman di Kecamatan Telukjambe Timur Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Analisis deskriptif HPM Analisis Regresi Linier Berganda dan Model Double Log Berdasarkan jenis lahan, luas total lahan sawah yang dijual sebesar 158.629 m 2 ; lahan kosong darat sebesar 13.649 m 2 ; lahan kebun sebesar 1.800 m 2 ; dan lahan yang sudah ada bangunan sebesar 1.280 m 2 . Penjual lahan sebagian besar memiliki matapencaharian sebagai wiraswasta. Tingkat pendidikan penjual lahan juga telah mengikuti pendidikan formal. Penjualan lahan tersebut merupakan salah satu alternatif penjual untuk memperoleh tambahan dana untuk modal usaha, memenuhi kebutuhan ekonomi, dan untuk membayar hutang. Harga lahan dipengaruhi oleh luas lahan, status lahan, kepadatan penduduk, sarana angkutan umum, dan fasilitas telepon. 4 Jailani 2007 Faktor-Faktor Penentu Harga Rumah di Kota Bogor Mengidentifikasi faktor-faktor penentu harga rumah di Kota Bogor Metode Harga Hedonik Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap harga rumah adalah lokasi diukur dengan jarak ke pusat kota dan luas bangunan. 5 Silalahi 2008 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Lahan Pemukiman di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor 1. Mengidentifikasi latar belakang penjual lahan saat melakukan transaksi jual lahan di Kecamatan Cibinong 2. Mengidentifikasi motivasi penjual lahan, proses transaksi jual lahan dan peruntukan hasil penjualan lahan 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan pemukiman di Kecamatan Cibinong Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Metode Harga Hedonik alat analisis model linear berganda dan double log Responden yang menjual lahan adalah sudah berkeluarga dan mempunyai tanggungan keluarga yang cukup besar, umur relatif pada usia kerja mendekati usia kerja tidak produktif, pendidikan di bawah wajib belajar pemerintah, pekerjaan rata-rata adalah wiraswasta dan pendapatan di bawah UMR kota Bogor. Motivasi penjual lahan melakukan transaksi jual lahan disebabkan oleh kebutuhan modal usaha dan faktor penariknya disebabkan oleh keinginan untuk membuat tabungan demi kelangsungan hidup, perutukan hasil penjualan lahannya adalah untuk modal usaha. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan pemukiman yaitu luas lahan, jarak jalan ke jalan yang sering dilalui kendaraan roda empat, kepadatan penduduk, fasilitas air, dan NJOP. Tabel 2 Penelitian Terdahulu lanjutan No Nama Judul Penelitian Tujuan Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian 6 Anggraeni 2009 Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Harga Rumah dan Tanah di Kota Yogyakarta 1. Mengidentifikasi pengaruh jarak dari perumahan ke pusat kota, luas keseluruhan bangunan, luas lahan rumah, dan jarak rumah ke taman kota atau ruang terbuka hijau terdekat terhadap harga rumah dan tanah berdasarkan NJOP Bumi dan Bangunan 2. Mengidentifikasi perbedaan antara bangunan yang memiliki gudang dalam mempengaruhi harga rumah dan tanah berdasarkan NJOP Bumi dan Bangunan 3. Mengidentifikasi perbedaan antara bangunan yang memiliki taman atau kebun mempengaruhi harga rumah dan tanah berdasarkan NJOP Bumi dan Bangunan Metode Harga Hedonik Metode Harga Hedonik Metode Harga Hedonik Luas keseluruhan bangunan dan luas lahan rumah berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga rumah dan tanah berdasarkan NJOP Bumi dan Bangunan, sedangkan jarak dari perumahan ke pusat kota dan jarak rumah ke taman kota terdekat tidak berpengaruh terhadap harga rumah dan tanah berdasarkan NJOP Bumi dan Bangunan. Tidak ada perbedaan pengaruh antara bangunan yang memiliki gudang dan tidak memiliki gudang dalam mempengaruhi harga rumah dan tanah berdasarkan NJOP Bumi dan Bangunan. Tidak ada perbedaan pengaruh antara bangunan yang memiliki taman atau kebun dan tidak memiliki taman atau kebun dalam mempengaruhi harga rumah dan tanah berdasarkan NJOP Bumi dan Bangunan 7 Damara 2011 Estimasi Nilai Ekonomi Ruang Terbuka Hijau pada Pemukiman di Kota Bogor Studi Kasus: Harga Rumah pada Perumahan Bogor Raya Permai, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat, Kotamadya Bogor 1. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi masyarakat memilih tempat tinggal di perumahan baik secara akses dan lingkungan 2. Mengestimasi nilai ekonomi dari ruang terbuka hijau di daerah perumahan. 3. Menganalisis kebijakan pengelolaan dan perawatan ruang terbuka hijau di daerah perumahan Analisis Deskriptif Kualitatif dan Kuantitatif Metode Harga Hedonik Analisis Deskriptif Kualitatif dan Kuantitatif Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat memilih bertempat tinggal di perumahan yaitu ketersediaan infrastruktur, kondisi lingkungan, dan lokasi keberadaan perumahan. Estimasi nilai ekonomi ruang terbuka hijau di Perumahan Bogor Raya Permai adalah sebesar Rp 8.806.687. Nilai tersebut memiliki arti bahwa keinginan dan kemampuan masyarakat untuk berkorban mendapatkan manfaat ruang terbuka hijau yang terwakili dalam harga rumah adalah sebesar Rp 8.806.687 Proses pengelolaan dan perawatan ruang terbuka hijau yang dilakukan di daerah perumahan mengikuti instruksi yang diberikan oleh pemerintah. Perawatan ruang terbuka hijau dilakukan oleh masyarakat, pengembang, dan pemerintah. III KERANGKA PEMIKIRAN Kebutuhan akan pemukiman kian meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal. Namun disisi lain kebutuhan akan adanya ruang terbuka yakni ruang terbuka hijau juga merupakan salah satu kebutuhan terpenting yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat. Ruang terbuka hijau memiliki fungsi ekstrinsik yaitu berfungsi sebagai sarana fasilitas umum yang digunakan sebagai tempat berolahraga, tempat bermain dan keindahan tetapi juga memiliki fungsi intrinsik yaitu fungsi ekologis untuk menjaga kualitas air dan udara serta mencegah banjir. Berdasarkan Undang-Undang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007, ruang terbuka hijau minimal menempati 30 luas wilayah perkotaan. Adanya kebutuhan tersebut memacu para pengembang properti untuk menawarkan perumahan berkonsep hunian hijau atau biasa disebut green living yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan bertema alam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. Salah satu perumahan berkonsep green living yaitu perumahan The Green yang terletak di Kota Bumi Serpong Damai BSD yang dikembangkan oleh pengembang properti Sinarmas land dan PT. Tbk BSD. Harga rumah yang diberikan oleh pengembang pun berbeda-beda sesuai dengan ukuran dan fasilitas dari rumah itu sendiri. Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengidentifikasi persepsi masyarakat terhadap keberadaan ruang terbuka hijau di perumahan The Green, baik itu RTH publik maupun RTH privat. Setelah diidentifikasi persepsi masyarakat dalam menilai keberadaan RTH yang disediakan oleh pihak pengembang, dapat diketahui tingkat kenyamanan dan kepuasan masyarakat akan adanya manfaat yang didapatkan dari keberadaan RTH, sebagai balasan dari harga yang dikeluarkan oleh masyarakat dalam memperoleh rumah berkonsep hijau tersebut. Identifikasi persepsi masyarakat terhadap keberadaan RTH juga untuk mengetahui sejauh mana masyarakat dalam memahami fungsi keberadaan RTH. Tahap selanjutnya yang dilakukan dalam tahapan ini yaitu menganalisis sejauh mana pengaruh dampak dari keberadaan ruang terbuka hijau terhadap harga perumahan The Green, dan juga faktor-faktor diluar RTH yang mempengaruhi harga rumah. Selain itu dianalisis juga berapa besarnya nilai ekonomi dari ruang terbuka hijau sebagai besarnya ukuran nilai dari keberadaan ruang terbuka hijau yang terwakili dalam harga rumah itu sendiri. Adapun metode yang digunakan dalam tahapan ini yaitu dengan menggunakan metode harga hedonik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana persepsi masyarakat dalam menanggapi keberadaan ruang terbuka hijau. Selain itu, dalam penelitian ini juga dapat diketahui dampak keberadaan ruang terbuka hijau terhadap harga rumah dan memberikan informasi tentang besarnya nilai ekonomi dari ruang terbuka hijau itu sendiri sehingga melalui informasi tersebut diharapkan masyarakat dapat terus memanfaatkan dan mengelola RTH yang ada serta bagi pihak pengembang properti untuk terus menambah jumlah luasan RTH. Secara lebih jelas dapat dilihat diagram alur pemikiran dari penelitian ini pada Gambar 1.