Persepsi Masyarakat terhadap Fungsi Ruang Terbuka Hijau
LnX3 = Jarak rumah ke taman publik meter LnX4 = Jarak rumah ke danau publik meter
LnX5 = Luas halaman rumah m
2
LnX6 = Jumlah jendela rumah buah
Jika rata-rata jarak rumah ke pusat perbelanjaan X1 3.331 meter, jarak rumah ke tempat ibadah X2 2.808 meter, jarak rumah ke taman publik X3 90
meter, jarak rumah ke danau publik X4 242 meter, luas halaman rumah X5 46 m
2
, dan jumlah jendela rumah X6 13 buah, maka: LnY = 20,886 + 0,069 LnX1
– 0,160 LnX2 – 0,067 LnX3 – 0,042 LnX4 + 0,306 LnX5 + 0,299 LnX6
LnY = 20,886 + 0,069 Ln 3.331 – 0,160 Ln 2.808 – 0,067 Ln 90 – 0,042 Ln
242 + 0,306 Ln 46 + 0,299 Ln 13 Y =
e
20,886 + 0,069 Ln 3.331 – 0,160 Ln 2.808 – 0,067 Ln 90 – 0,042 Ln 242 + 0,306 Ln 46 + 0,299 Ln 13
Y = Rp 2.359.430.165,00 Artinya jika jarak rumah ke pusat perbelanjaan 3.331 meter, jarak rumah ke
tempat ibadah 2.808 meter, jarak rumah ke taman publik 90 meter, jarak rumah ke danau publik 242vmeter, luas halaman rumah 46 m
2
, dan jumlah jendela rumah 13 buah, maka diduga harga rumah sebesar Rp 2.359.430.165,00.
Hasil estimasi model regresi double log menunjukkan bahwa variabel jarak rumah ke tempat beribadah dan jarak rumah ke taman publik memiliki hubungan
yang negatif terhadap harga rumah dan sesuai dengan hipotesis awal, yaitu semakin dekat jarak rumah ke tempat beribadah maka harga rumah semakin
mahal, dan semakin dekat jarak rumah ke taman publik maka harga rumah juga semakin mahal. Variabel luas halaman rumah dan jumlah jendela rumah memiliki
hubungan yang positif dan sesuai dengan hipotesis awal, yaitu semakin luas halaman rumah maka harga rumah semakin mahal, begitu pun dengan jumlah
jendela rumah, semakin banyak jumlah jendela yang terdapat pada rumah maka harga rumah semakin mahal.
Variabel jarak rumah ke pusat perbelanjaan memiliki nilai P-value 0,532 alpha 0,15 15 persen yang artinya variabel ini tidak berpengaruh nyata terhadap
model. Koefisien variabel positif + menggambarkan jika jarak rumah ke tempat
perbelanjaan semakin dekat, maka harga rumah akan semakin murah dengan asumsi cateris paribus. Hubungan positif antara jarak rumah ke pusat
perbelanjaan tidak sesuai dengan hipotesis awal bahwa bahwa jarak rumah ke tempat perbelanjaan berpengaruh negatif terhadap harga rumah. Hal ini bisa saja
terjadi karena tingginya harga rumah ditentukan oleh jarak rumah yang semakin jauh dengan pusat perbelanjaan, karena jarak yang dekat akan menimbulkan
kebisingan yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi penghuni rumah. Variabel jarak rumah ke tempat beribadah memiliki nilai P-value 0,021
alpha 0,05 lima persen yang artinya variabel ini berpengaruh nyata terhadap model. Koefisien variabel negatif - menggambarkan jika jarak rumah ke tempat
beribadah semakin jauh dengan rumah, maka harga rumah akan semakin murah dengan asumsi cateris paribus. Hubungan negatif antara jarak rumah ke danau
publik sesuai dengan hipotesis awal bahwa jarak tempat beribadah ke rumah berpengaruh negatif terhadap harga rumah. Hal ini dikarenakan jika jarak tempat
beribadah semakin dekat dengan rumah, maka akan mempermudah warga untuk beribadah, sehingga harga rumah akan meningkat.
Variabel jarak taman publik memiliki nilai P-value 0,022 aplha 0,05 lima persen yang artinya variabel ini berpengaruh nyata terhadap model.
Koefisien variabel negatif - menggambarkan jika jarak rumah ke taman umum semakin dekat maka harga rumah akan semakin mahal dengan asumsi cateris
paribus. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal bahwa jarak rumah ke taman publik berpengaruh negatif terhadap harga rumah, yang artinya jika taman publik
lebih dekat jaraknya dari rumah, maka masyarakat akan lebih dekat untuk mengaksesnya. Selain itu, taman umum yang dekat dengan rumah juga akan
meningkatkan nilai tambah lingkungan rumah tersebut sehingga akan mempengaruhu harga rumah yang ikut meningkat.
Variabel jarak danau publik memiliki nilai P-value 0,430 alpha 0,15 15 persen yang artinya variabel ini tidak berpengaruh nyata terhadap model.
Koefisien variabel negatif - menggambarkan jika jarak rumah ke danau publik semakin dekat maka harga rumah akan semakin mahal dengan asumsi cateris
paribus. Hal tersebut sesuai dengan hipotesis awal bahwa jarak rumah ke danau publik berpengaruh negatif terhadap harga rumah, yang artinya jika danau publik