51 sub-ruang ini difokuskan di sekitar Kantor Adat Nagari Maninjau dan
Pakan Rabaa Pasar Maninjau yang merupakan pasar inti di Kecamatan Tanjung Raya, selain itu kegiatan belanja didukung oleh beberapa pasar
lainnya yang terdapat di kawasan Danau Maninjau lainnya. Rencananya sub-ruang ini akan memiliki luas pengembangan fasilitas sebesar 1.35 ha,
termasuk parkiran bagi kendaraan wisatawan.
c Sub Ruang Informasi
Sub-ruang ini direncanakan akan memberikan pelayanan- pelayanan informasi bagi para pengunjung yang baru saja datang di
kawasan. Ruang informasi yang terdapat di ruang pelayanan bersifat lebih memfasilitasi wisatawan, seperti penyediaan pusat interpreter dan loket
informasi yang hendak berwisata ke obyek-obyek yang terdapat di dalam kawasan. Sub-ruang ini direncanakan akan memiliki luas pengembangan
fasilitas sebesar 0.31 ha.
3. Ruang Kegiatan Wisata Alam
Ruang kegiatan wisata alam adalah ruang berlangsungnya seluruh kegiatan wisata alam di kawasan Danau Maninjau. Ruang ini direncanakan untuk memiliki
luasan sebesar 5024 ha, termasuk seluruh hutan, perkampungan penduduk, dan sawah sebagai wahana sightseeing bagi para wisatawan. Selanjutnya ruang ini
dibagi menjadi sub-ruang penerimaan, sub-ruang pelayanan, dan sub-ruang inti wisata.
a Sub Ruang Penerimaan
Ruang penerimaan adalah ruang yang berfungsi untuk memberikan kesan penyambutan kepada wisatawan yang akan berwisata di lokasi
obyek wisata, sehingga akan memberikan gambaran kepada pengunjung mengenai wisata seperti apa yang akan mereka dapatkan. Ruang ini
tersebar di masing-masing obyek yang dikembangkan dengan luasan yang berbeda untuk masing-masing obyek. Lokasi ruang ini diposisikan tidak
berhubunga langsung dengan obyek untuk menjaga kelangsungan obyek. Direncanakan sub ruang ini akan memiliki luasan total fasilitas sebesar 0.3
ha dengan fasilitas shelter sepeda, parkir bus kelas satu, dan parkir bus wisata.
b Sub Ruang Pelayanan
Ruang yang berfungsi untuk memberikan pelayanan dan akomodasi bagi para wisatawan selama berwisata. Selain itu, pada ruang
ini para wisatawan dapat melihat-lihat kondisi dan pemandangan yang terdapat disekitar obyek wisata. Ruang ini direncanakan akan memiliki
luasan pengembangan fasilitas sebesar 0.38 ha. Untuk menunjang aktivitas-aktivitas tersebut, ruang ini disediakan loket informasi, gedung
pengelola, menara pandang, interpreter booth, dan kios-kios.
c Sub Ruang Inti Wisata
Ruang inti wisata adalah tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan wisata di kawasan Danau Maninjau. Luasan pengembangan ruang untuk
kegiatan wisata alam adalah seluas 82.23 ha yang terdiri dari 3.1 ha untuk
52 pengembangan fasilitas, 28.16 ha sebagai pengembangan hutan dengan
tujuan wisata pendidikan alam, 25 ha sebagai pengembangan wisata agro, 17 ha pengembangan wisata sempadan danau di Linggai, dan 9 ha untuk
pengembangan rekreasi di kawasan Muko-Muko. Kegiatan yang direncanakan pada sub ruang ini meliputi interpretasi alam, sightseeing,
dan kegiatan menikmati alam lainnya.
4. Ruang Industri Perikanan
Ruang ini dikembangkan sebagai pengganti dari keramba jaring apung KJA yang direncanakan untuk diminimalisir. Didalamnya terdapat aktivitas
masyarakat dengan mata pencaharian sebagai nelayan dan industri pengolahan ikan skala mikro. Rencana pengembangan kawasan untuk ruang ini adalah sebesar
3.59 ha, yang terdiri dari pengembangan pemukiman 3.15 ha, pelabuhan sampan 0.04 ha, pelelangan ikan 0.16 ha, dan musium perikanan tangkap 0.25 ha.
5. Ruang Penyangga Kawasan
Ruang ini dikembangkan sebagai aplikasi dari Perda RTRW Kabupaten Agam Pasal 25 4a, yaitu 50 meter dari titik pasang air danau. Didalamnya
terdapat aktivitas interpretasi alam, dengan mengembangkan jalur interpretasi bagi para wisatawan. Pengembangan ruang penyangga kawasan juga dikembangkan
dengan tujuan untuk menambah area penangkapan air hujan pada kawasan sehingga dapat menjaga jumlah air danau.
6. Danau Maninjau
Danau Maninjau yang sebelumnya dipenuhi oleh KJA direncanakan untuk tetap dikembangkan bagi industri perikanan di Kecamatan Tanjung Raya, namun
jumlahnya akan dikurangi dari yang sebelumnya, yaitu 15 501 KJA menjadi 6000 unit KJA, demi keberlangsungan kualitas Danau Maninjau. Lokasi pengembangan
KJA tersebut diposisikan di Nagari Tanjung Sani, karena posisinya yang berada di seberang ruang penerimaan, sehingganya tidak memberikan pemandangan yang
buruk bagi wisatawan, serta tidak mengganggu dengan bau dari KJA.
Rencana pengembangan ruang untuk budidaya perikanan adalah seluas 450- 000 m
2
. Ruang ini dilengkapi dengan jalur penghubung antar KJA yang dapat memudahkan nelayan untuk mengelola masing-masing unit KJA-nya. Lebih
lanjut, KJA akan dikembangkan dengan model Keramba Jaring Apung Berlapis yang bertujuan untuk meminimalisir penggunaan pakan ikan bagi ikan-ikan yang
dibudidayakan Gambar 22.