Istilah-istilah dalam Motor Bakar

10 Katup Inlet dan Exhaust: Berfungsi untuk mengatur keluar masuknya campuran udara- bahan bakar dan gas hasil pembakaran. Katup biasanya berbentuk seperti jamur. Busi: Merupakan komponen yang memicu pembakaran pada motor berjenis spark-ignition SI dan biasanya terletak di bagian atas silinder. Poros Engkol : Komponen inilah yang merubah gerakan bolak-balik piston menjadi gerak berputar yang berguna pada poros output motor. Flywheel: Torsi yang diterima oleh poros engkol selama mesin beroperasi berfluktuasi dan menyebabkan tidak stabilnya kecepatan angular poros. Untuk memperoleh torsi yang seragam maka ditambahkanlah sejumlah massa dalam bentuk roda yang dipasangkan pada poros output dan dinamakan flywheel.

3. Istilah-istilah dalam Motor Bakar

Bore d: Ukuran diameter dalam dari sebuah silinder dinamakan bore, dilambangkan dengan huruf d dan biasanya dalam satuan milimeter mm Luas Piston A: Luas sebuah lingkaran yang diameternya adalah bore dinamakan Luas Piston, dilambangkan dengan huruf A dan dinyatakan dalam satuan 2 . Stroke L : Jarak yang ditempuh piston ketika bekerja dari titik terjauh dari poros engkol sampai titik terdekat dinamakan Stroke, dinyatakan dengan huruf L dan biasanya dalam satuan mm. Stroke to Bore ratio : rasio Ld merupakan parameter penting dalam klasifikasi motor bakar. Apabila dL maka motor tersebut disebut undersquare, jika d=L maka disebut square, dan apabila dL maka motor tersebut dinamakan oversquare. Motor oversquare biasanya mampu beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi karena jarak tempuh pistonnya L menjadi pendek. Top Dead Centre TDC : Posisi piston ketika berada pada posisi paling jauh dari poros engkol, disebut juga inner dead centre pada mesin dengan konfigurasi silinder horisontal. Bottom Dead Centre BDC : Posisi piston ketika berada pada posisi paling dekat dari poros engkol, disebut juga Outer Dead Centre pada mesin dengan konfigurasi silinder horisontal. Displacement : volume yang dilewati oleh piston selama bergerak dari TDC ke BDC. Satuan yang digunakan biasanya adalah 3 atau cc. Persamaan displacement dapat dilihat pada Persamaan 1 Ganesan, 2007 = × = � 4 2 1 Kapasitas mesin : Kapasitas mesin ialah volume displacement mesin dikalikan dengan jumlah silinder yang bekerja pada mesin tersebut. Misal, apabila terdapat sejumlah K silinder dalam sebuah motor, maka kapasitas mesinnya menjadi Ganesan, 2007 = × 2 Volume Clearance Vc : Volume yang tersisa di atas piston ketika piston berada pada posisi TDC. Dilambangkan dengan Vc dan dinyatakan dalam satuan cc. Compression Ratio r : Rasio total volume silinder saat BDC, dengan volume silinder saat TDC. Dilambangkan dengan simbol r. Rumus r dapat dilihat pada Persamaan 3 Ganesan, 2007 = = + = 1 + 3 11

4. Cara Kerja Motor Bensin 4 Tak