PROTOTIPE KARBURATOR BIOGAS HASIL DAN PEMBAHASAN

39

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PROTOTIPE KARBURATOR BIOGAS

Karburator biogas yang dirancang berfungsi mencampur udara dan biogas untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam silinder motor untuk dibakar dan menggantikan bensin sebagai bahan bakar. Walaupun bentuk karburator yang dibuat berbeda dengan karburator asli motor tersebut, bagian – bagian yang memiliki fungsi sama didesain berukuran sama agar mekanisme kerja motor tidak terganggu dengan adanya penggantian karburator. Perbandingan antara karburator hasil rancangan dan karburator asli ditunjukkan pada Gambar 14. Gambar 15. Perbandingan karburator bensinkiri dan karburator biogas hasil rancangankanan Pada Gambar 12 terlihat bahwa bentuk karburator biogas lebih sederhana apabila dibandingkan dengan karburator bensin. Hal ini disebabkan karena banyak bagian – bagian pada karburator bensin yang tidak lagi dibutuhkan pada karburator biogas, seperti mangkok penampung bensin, filter bahan bakar, dan pelampung. Karburator biogas yang telah dibuat secara umum telah memenuhi kriteria perancangan yang ditentukan. Prototipe yang dibuat telah berfungsi dengan baik pada setiap komponennya dan sesuai dengan gambar kerja yang dibuat. Bagian – bagian prototipe karburator biogas yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 15. 40 Gambar 16. Bagian – bagian karburator biogas hasil rancangan Bagian – bagian karburator biogas sesuai dengan nomor yang tertera pada Gambar 13 meliputi venturi yang ditunjukkan oleh nomor 1, selongsong venturi nomor 2, Katup throttle nomor 3, katup choke nomor 4, dudukan nomor 5, dan O-ring seal nomor 6. Pemasangan karburator biogas ini diharapkan tidak mengubah apapun pada motor bensin kecuali karburator asli yang dilepas. Untuk itu, dalam gambar kerja semua bagian dari karburator dirancang agar benar – benar dapat dipasang pada motor tanpa mengganggu kinerja bagian lain dan mampu beroperasi dengan mekanisme yang telah ada pada motor tersebut. Setelah prototipe dibuat dan dicoba dipasangkan pada motor, diketahui bahwa karburator sama sekali tidak menggannggu kinerja bagian lain pada motor dan tuas throttle pada karburator mampu mengikuti mekanisme throttle yang ada pada motor. Prototipe karburator yang telah terpasang pada motor bensin dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 17. Motor bensin yang telah dipasang karburator biogas Venturi yang dibuat secara umum telah sesuai dengan gambar kerja. Walaupun demikian, ada beberapa bagian venturi yang tidak sepenuhnya sesuai dengan gambar kerja. Bentuk venturi yang dibuat cenderung membentuk sudut dan tidak membentuk kurva yang sempurna. Hal ini terjadi akibat keterbatasan alat – alat yang ada. Selain itu permukaan bagian dalam venturi tidak sehalus yang 41 direncanakan pada gambar kerja. Selain kedua hal tersebut, bagian – bagian lain dalam venturi telah sepenuhnya sesuai dengan gambar kerja yang dibuat. Selongsong venturi yang dibuat dapat berfungsi dengan baik dan dapat dipasang pada venturi dengan posisi yang pas. Hasil bubut pada bagian dalam venturi ternyata kasar, tidak sesuai dengan gambar kerja yang dibuat. Agar permukaan menjadi halus, bagian dalam selongsong dikikir menggunakan tangan dan diamplas secara bertahap hingga dihasilkan permukaan yang benar – benar halus. Hasil yang kurang baik juga terdapat cekungan di kedua sisi selongsong. Cekungan ini kurang rapi akibat pembuat yang kurang terampil dalam menggunakan gerinda tangan. Selain itu, kekurangan juga terdapat pada pemasangan penahan choke dan sekrup tanpa beban. Penahan ini dipasang hanya menggunakan lem. Hasil pemasangan ini sebetulnya tidak terlalu kuat mengingat resiko yang mungkin terjadi pada karburator seperti terjatuh tiba – tiba, tertekan, atau resiko lain sejenisnya. Namun, kekurangan – kekurangan tadi tidak mempengaruhi fungsi selongsong dan kinerjanya. Salah satu bagian karburator yang sangat penting ialah choke dan throttle. Choke dan throttle yang dibuat cukup baik dan tidak mengalami kendala secara fungsional. Choke dan throttle dapat dipasangkan pada karburator dan dapat berputar tanpa mengalami hambatan. Masalah pada choke throttle terutama terjadi pada material yang digunakan. Material yang digunakan pada batang choke dan throttle terbuat dari besi beton yang mudah berkarat. Padahal seperti yang diketahui bahwa biogas mengandung H2S yang bersifat sangat korosif. Seharusnya batang dibuat dari material yang tahan korosi seperti stainless steel. Namun besi beton digunakan dengan pertimbangan kemudahan dalam mencari bahan di pasaran. Bentuk piringan choke dan throttle yang dibuat pun kurang rapi. Hal ini terjadi karena sangat sulit untuk membentuk piringan yang berukuran kecil dengan peralatan yang tersedia. Setelah melalui pengujian fungsional ternyata throttle tidak berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Rpm maksimum diperoleh pada kondisi throttle setengah terbuka bukan saat terbuka penuh dan akan turun kembali apabila dibuka lebih jauh. Untuk mengatasi hal ini, sekrup pembatas throttle pada motor disetel hingga pada batas rpm maksimum yang bisa dicapai oleh karburator dan tidak bisa digerakkan lebih jauh lagi. Bagian yang berfungsi sebagai penghubung antara karburator dan motor ialah dudukan. Dudukan yang dibuat telah sepenuhnya sesuai dengan gambar kerja dan dibuat. Permasalahan yang terjadi terletak pada kekuatan bahan yang digunakan. Dudukan yang terbuat dari bahan aluminium dengan ketebalan 5 mm ini ternyata mengalami deformasi setelah beberapa kali dibongkar dan dipasang pada motor. Deformasi ini terjadi akibat dudukan tidak mampu menahan gaya yang terjadi dari baud pengencang. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya dudukan dibuat dari bahan yang lebih kuat atau aluminium yang lebih tebal.

B. ANALISIS KINERJA KARBURATOR BIOGAS