3.4.3. Penggunaan Air 3.4.3.1. Proyeksi Penduduk
Untuk  menentukan  kebutuhan  air  di  Semenanjung  Leitimor  dimulai dengan proyeksi jumlah penduduk Kota Ambon dengan metode Geometri Badan
Pusat Statistik: P
n
= P
1+r
2
..........................................................................    3.3
Dimana :
P
n
= Jumlah penduduk pada tahun ke n.
P =
Jumlah penduduk pada tahun dasar. r
= Laju pertumbuhan penduduk.
n =
Jumlah interval tahun Ketentuan teknis untuk pengkajian kebutuhan air domestik untuk wilayah
penelitian  dikelompokan  ke  dalam  kategori  wilayah  berdasarkan  standar kebutuhan air untuk berbagai sektor SNI 19-6728.1-2002 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.  Standar kebutuhan air untuk berbagai sektor
No. Jenis Pemakai
Satuan Standart
Konsumsi Domestik
1. Masyarakat Kota dengan penduduk  1 juta  Ljiwahari
250 2.
Masyarakat Kota dengan penduduk  10.000 - 1 juta
Ljiwahari 150
3. Masyarakat Desa  dengan penduduk
10.000 Ljiwahari
100 4.
Kran Umum Ljiwahari
30
Non Domestik 1.
Hidran Kebakaran keb. dmstk
5 2.
Kebocoran keb. dmstk
20 3.
Sekolah Ljiwahari
10 4.
Kantor Ljiwahari
10 5.
Tempat Ibadah Ljiwahari
2
Industri 1.
Secara umum LDetHa
1
Irigasi 1.
Irigasi Teknis Ldetha
1 2.
Irigasi Semi Teknis Ldetha
1 3.
Irigasi Sederhana Ldetha
1
Ternak 1.
Sapi Lekorhari
40 2.
Dombakambing Lekorhari
5 3.
Babi Lekorhari
6 4.
Unggas Lekorhari
0,6
Tambak 1.
Tambak Sederhana Ldetha
0,8 2.
Tambak Semi Intensif Ldetha
3,9 3.
Tambak Intensif Ldetha
5,9
Komersial 1.
Pelabuhan Udara Lpnmpghari
10 2.
TerminalStasiun Bis Lpnmpghari
3 3.
Pelabuhan Laut Lpnmpghari
10 4.
Hotel Ljiwahari
200 Sarana Kesehatan
1. Rumah Sakit
Lbedhari 300
Sumber :SNI 19-6728.1-2002 Penyusunan Neraca Sumberdaya Air
3.4.3.2. Pemakaian Air
Pemakaian air setiap orang dapat dihitung melalui: Besar pemakaian air setiap orang setiap hari Px adalah
P
x
= Total pemakaian air ltrhr
............... ……………..…      3.4
Jlh anggota keluarga orang
3.4.3.3. Kebutuhan Air Total
Kebutuhan  air  total  diperoleh  dengan  cara  menjumlahkan  seluruh kebutuhan air untuk kebutuhan domestik, industri, dan pertanian. Persamaan yang
dapat digunakan adalah KA
total
= KA
domestik
+ KA
industri
+ KA
pertanian
……………….......…..    3.5 Untuk  persamaan  3,5,  dapat  dibuat  persamaan  untuk  menghitung
kebutuhan air masing-masing variabel yaitu: a.  Kebutuhan  Domestik.  Jumlah  kebutuhan  air  setiap  individu,  yang
dipengaruhi  oleh  faktor  usia,  agama,  dan  tingkat  kesejahteraan,  tetapi dalam  penelitian  ini  faktor-faktor  tersebut  tidak  diperhitungkan.
Persamaan untuk menghitung kebutuhan air domestik adalah
KA
domestik
= 365 hari N
t
1001000
…………………..    3.6 Dimana:
N
t
= Np1+r
t
…………………..    3.7 Ket :
N
t
=  Jumlah penduduk pada tahun ke t jiwa. Np
=  Jumlah penduduk pada tahun dasar hitungan jiwa. r
=  Laju pertumbuhan penduduk. t
=  Selisih tahun antara proyeksi dengan tahun dasar hitungan
b.  Kebutuhan Air Industri Kebutuhan  Air  industri  yang  dihitung  dalam  penelitian  ini  mencakup
industri  pangan  formal,  industri  tekstil,  industri  bahan  bangunan,  industri mesin, logam, elektronik dan industri kerajinan.
KA
industri
= 365 hari N
ind
X U
ind
…………………..    3.8 Dimana  :
N
ind
=  Jumlah industri unit. U
ind
=  Kebutuhan air harian per unit m
3
hari.
c.  Kebutuhan Air Pertanian Kebutuhan  air  pertanian  yang  dihitung  dalam  penelitian  ini  adalah  hanya
untuk  kebutuhan  air  ternak.  Ternak  yang  digolongkan  dalam  perhitungan kebutuhan air adalah  ternak  sapi,  kambing,  babi,  unggas  itik  dan  ayam.
Sedangkan  kebutuhan  air  untuk  tanaman  tidak  dihitung  karena  tidak  ada pertanian  yang  intensif  di  lokasi  penelitian  dan  tidak  ada  saluran  irigasi
sehingga kebutuhan air untuk pertanian diabaikan.
KA
ternak
= 365 hari N
ternak
X U
ternak
…………………..   3.9 Dimana  :
N
ternak
=  Jumlah ternak ekor. U
ternak
=  Kebutuhan air ternak per ekor ltrhari.
3.4.4.  Desain  Model  Analisis  Keberlanjutan  Pengelolaan  Daerah  Aliran Sungai Semenanjung Leitimor
1  Analisis Data Analisis  keberlanjutan  pengelolaan  Daerah  Aliran  Sungai  Semenanjung
Leitimor  dilakukan  dengan  metode  pendekatan  Multi  Dimensional  Scaling MDS. Analisis ini dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain:
1.  Penentuan  atribut  keberkelanjutan  pengelolaan  DAS  yang  mencakup  tiga dimensi yaitu: dimensi ekologi, ekonomi, dan sosial.
2.  Penilaian setiap atribut dalam skala ordinal berdasarkan kriteria keberlanjutan setiap  dimensi.  Masing-masing  atribut  dari  setiap  dimensi  dilakukan
penilaian  berdasarkan  scientific  judgment  oleh  responden  pakar  berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan. Pemberian skor ordinal pada rentang 0-2,
atau  0-3  atau  sesuai  dengan  karakter  atribut  yang  menggambarkan  strata penilaian  dari  terendah  0  sampai  yang  tertinggi  3.  Skor  0  adalah  buruk
bad  dan  skor  3  adalah  baik  good.  Penilaian  atribut  dilakukan  dengan membandingkan  kondisi  atribut  dengan  memberikan  penilaian  buruk  0,
sedang 1, baik 2 atau sangat baik 3. 3.  Menghitung  indeks  dan  menganalisis  status  keberlanjutan.  Hasil  skor  dari
setiap  atribut  dianalisis  dengan  multi  dimensional  untuk  menentukan  suatu titik  yang  mencerminkan  posisi  keberlanjutan  pengelolaan  DAS  Kota
Ambon.  Titik  tersebut  merupakan  posisi  relatif  berkelanjutan  yang  dikaji