Identifikasi faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan alih teknologi

26 Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy KMO digunakan untuk mengukur kecukupan contohcontoh dengan cara membandingkan koefisien korelasi yang diamati dengan koefisien parsialnya. Dari hasil analisis dengan SPSS 21 yang disampaikan dalam Tabel 4.2 dihasilkan nilai KMO sebesar 0.46, sehingga dapat dikatakan hasil analisa ini cukup baik untuk dapat dianalisis lebih lanjut. Dari hasil analisis komponen utama diperoleh hasil faktor-faktor yang berpengaruh terhadap aspek sosial dalam program alih teknologi ini adalah persyaratan kompetensi Sos-2, pengalaman kerja Sos-3, ketrampilan kerja yang diperlukan Sos-4, jumlah jam kerja Sos-7, perlengkapan kerja Sos-8, komitmen perusahaan dalam K3 Sos-11 dan pelatihan rutin K3 Sos-12. Dari variabel-variabel tersebut dikelompokkan dalam tiga faktor yaitu faktor 1 yang terdiri dari Sos-8 dan Sos-11. Faktor 2 terdiri dari Sos-3, dan Sos-7, sedangkan faktor 3 terdiri dari Sos-2 dan Sos-4. Faktor 1 dapat disebut sebagai faktor “kompetensi”, faktor 2 disebut faktor pengalaman kerja, dan faktor 3 disebut faktor keamanan dan keselamatan kerja K3. Tabel 4.2 menunjukkan faktor yang berhasil dibentuk ada 3 dengan nilai eigen sebesar 2.78, 1.76, dan 1.45. Nilai eigen tersebut menggambarkan jumlah variabel pembentuk faktor, bila nilai eigen 1 maka tidak ada variabel pembentuk. Total varians yang diperoleh dari hasil analisis faktor tersebut adalah 6. Apabila jumlah faktor sudah diketahui dan jumlah varians variabel juga sudah dapat diketahui, maka faktor sosial dapat dijelaskan dengan variabel-variabel Sos-2; Sos-3; Sos-4; Sos-8; Sos-11 dan Sos-12 sebesar 85.12, dan sisanya 14.88 dijelaskan oleh faktor yang lain.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan alih teknologi dari HCFC menjadi non-HCFC dipengaruhi oleh 3 faktor sosial, yaitu kompetensi pekerja, pengalaman kerja dan faktor keamanan dan keselamatan kerja. Tabel 4.2 Total varians hasil analisis komponen utama untuk faktor sosial Com pone nt Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total Variance Comula tif Total Variance Comulat if Total Variance Comula tif 1 2.78 39.76 39.76 2.78 39.76 39.76 2.54 36.21 36.21 2 1.76 25.09 64.85 1.76 25.09 64.85 1.75 24.97 61.18 3 1.45 20.66 85.51 1.45 20.66 85.51 1.70 24.33 85.51 4 0.44 6.34 91.85 5 0.29 4.19 96.04 6 0.19 2.75 98.79 7 0.09 1.21 100.00 b. Faktor ekonomi Untuk mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keberhasilan program alih teknologi HCFC ke non-HCFC dilakukan 27 pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara. Dari enam pertanyaan yang terkait dengan faktor ekonomi, setelah dilakukan reduksi dengan analisis komponen utama diperoleh hasil bahwa variabel ketersediaan di pasar Eko-6 harus dihilangkan karena untuk semua perusahaan mempunyai nilai yang sama sehingga tidak bisa dibedakan. Setelah dilakukan analisis kembali, nilai KMO belum dapat diperoleh sehingga data variabel dianggap belum cukup baik untuk dianalisis, oleh karena itu harus dilakukan reduksi lagi. Eko-1 dan eko-2 mempunyai nilai angka yang sama sehingga salah satu harus dihilangkan, dalam hal ini eko-2 dipilih untuk dihilangkan dengan alasan karena konsumsi HCFC di Indonesia dihitung dari nilai impor atau nilai pembelian, sementara jumlah penggunaan dipengaruhi oleh jumlah pembelian. Setelah dilakukan analisis faktor kembali maka diperoleh nilai KMO 0.54 0.5 sehingga dapat dilakukan analisis lebih lanjut. Berdasarkan hasil analisis lanjutan dari faktor ekonomi ini diperoleh hasil terbentuk dua faktor yaitu faktor pembelian dengan variabel pembentuknya jumlah pembelian HCFC dan harga pembelian HCFC-22. Faktor yang kedua adalah faktor cara pembelian dengan variabel pembentuknya adalah harga pembelian HCFC-141b dan cara pembelian. Tabel 4.3 Total varians hasil analisis komponen utama untuk faktor ekonomi Com pone nt Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total Variance Comula tif Total Total Variance Comula tif Variance Total 1 1.70 42.48 42.48 1.70 42.48 42.48 1.60 39.92 39.92 2 1.09 27.29 69.77 1.09 27.29 69.77 1.19 29.85 69.77 3 0.78 19.52 89.29 4 0.43 10.71 100.00 Tabel 4.3 menjelaskan tentang varians dari variabel pembentuk dua faktor yaitu jumlah pembelian, harga pembelian HCFC-22, harga pembelian HCFC-141b, dan cara pembelian. Pada Tabel 4.3 diperoleh nilai eigen untuk kedua faktor tersebut lebih besar dari 1 1.70 dan 1.09, dan kumulatif mencapai 69.77. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa faktor ekonomi dapat dijelaskan 69.77 dengan menggunakan variabel-variabel tersebut, dan sisanya 30.23 dijelaskan dengan faktor lain. c. Faktor teknis Dari variabel respon diatas, dilakukan analisis faktor dengan metode PCA, dan hasilnya belum dapat dihasilkan nilai KMO yang menandakan bahwa data tersebut belum cukup baik dan belum dapat dianalisis lebih lanjut. Oleh karena itu dilakukan reduksi terhadap data yang ada, yaitu dengan mengeluarkan Tek-2 dan Tek-4 karena mempunyai nilai yang sama untuk semua responden. Selanjutnya dilakukan analisis faktor kembali dan dihasilkan nilai KMO yang lebih besar dari 0.5 yaitu 0.65, sehingga dapat 28 disampaikan bahwa data tersebut sudah cukup baik untuk dianalisis lebih lanjut. Dari hasil analisis lanjut dengan metode PCA, diperoleh hasil terbentuknya dua faktor. Faktor 1 merupakan faktor penggantian HCFC yang terdiri atas rencana pengganti HCFC-22 Tek-6, rencana pengganti HCFC-141b Tek-7 dan alasan penggantian HCFC Tek-8. Faktor 2 yaitu faktor penggunaan HCFC yang dibentuk dari variabel jenis HCFC yang digunakan Tek-1, Alasan penggunaan HCFC Eko-3, jenis kegiatan alih teknologi Tek-5. Tabel 4.4 menunjukkan total varians variabel pembentuk faktor dengan nilai eigen 1 yaitu 2.86 dan 1.52. Kumulatif persentase yang dihasilkan mencapai 73.13 yang artinya dua faktor yang terbentuk dari variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh sebesar 73.13 terhadap keberhasilan program alih teknologi dari HCFC ke non-HCFC. Tabel 4.4 Total varians hasil analisis komponen utama untuk faktor teknis Comp onent Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total of Variance Cumula tive Total of Variance Cumula tive Total of Variance Cumula tive 1 2.86 47.74 47.74 2.86 47.74 47.74 2.49 41.58 41.58 2 1.52 25.40 73.13 1.52 25.40 73.13 1.89 31.56 73.13 3 0.78 13.03 86.16 4 0.40 6.63 92.79 5 0.27 4.42 97.21 6 0.18 2.79 100.00 d. Faktor lingkungan Untuk faktor lingkungan hanya ada 5 pertanyaan yang ditujukan kepada responden, dan berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai KMO yang dihasilkan mendekati 0,5 sehingga data yang ada masih dapat dikatakan layak untuk dianalisis lebih lanjut, walaupun jumlah contoh yang kurang. Proses analisis lanjutan menggunakan analisis komponen utama menunjukkan ada dua faktor lingkungan yang terbentuk yaitu faktor 1 yaitu pengelolaan limbah dan faktor 2 terkait dengan jumlah limbah. Variabel penyusun faktor 1 adalah pengelolaan limbah HCFC Ling-3, jenis limbah lain non-HCFC Ling-4 dan pengelolaan limbah lain non-HCFC Ling-5. Untuk faktor 2 dibentuk oleh 2 variabel yaitu jumlah stok HCFC Ling-1 dan jumlah sisa stok HCFC yang tidak terpakai Ling-2. Dari proses analisis komponen utama yang disajikan dalam Tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa dua faktor tersebut dapat terbentuk karena nilai eigen yang diperoleh 1 sehingga terdapat variabel-variabel yang dapat membentuknya. Dari tabel tersebut juga dapat dijelaskan bahwa keberhasilan program alih teknologi HCFC ke non-HCFC dipengaruhi secara signifikan oleh dua faktor lingkungan yang terbentuk sebesar 75.41, dan sisanya dipengaruhi oleh faktor yang lain. 29 Tabel 4.5 Total varians hasil analisis komponen utama untuk faktor lingkungan Compo nent Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Total Variance Comulat if Total Variance Comu latif Total Varian ce Comul atif 1 2.08 41.56 41.56 2.08 41.56 41.56 2.08 41.55 41.55 2 1.69 33.85 75.41 1.69 33.85 75.41 1.69 33.87 75.41 3 0.67 13.42 88.83 4 0.38 7.64 96.48 5 0.18 3.52 100.00

4.3 Potensi Alih Teknologi HCFC ke Non-HCFC Pemahaman dan persepsi responden

Untuk mengetahui tingkat persepsi dan pemahaman pelaku industri tentang isu penipisan lapisan ozon dan pemanasan global, responden diberikan pertanyaan dengan respon menggunakan skala likerts, dengan kategori Tidak Tahu TT, Cukup Tahu CT, Tahu T, dan Sangat Tahu ST. Tabel 4.6 menyajikan hasil pembobotan pernyataan pemahaman pemangku kepentingan terhadap isu perlindungan lapisan ozon dan pemanasan global yang dianalisis menggunakan pendekatan distribusi Z. Tabel 4.6 Transformasi nilai skor Z tentang pemahaman responden No. Pertanyaan Nilai Skor Z TT CT T ST PEM-1 0.000 2.060 3.400 4.690 PEM-2 0.000 2.060 3.400 4.690 PEM-3 0.000 0.600 1.810 3.400 PEM-4 0.000 2.060 3.510 5.090 PEM-5 0.000 1.470 2.600 3.390 PEM-6 0.000 -0.150 2.300 3.390 Jumlah nilai skor Z 0.000 8.100 17.020 24.650 Rata-rata 0.000 1.350 2.837 4.108 Dari tabel tersebut dapat dijelaskan nilai bobot untuk kategori TT, CT, T dan ST untuk masing-masing pertanyaan. Batas interval antar jenis kategori tersebut dapat dihitung dengan menghitung rata-rata dari nilai Z dari masing-masing kategori. Batas bawah dan batas atas ditentukan dengan membagi nilai skor Z yang paling besar dengan jumlah kategori, hasil 30 pembagian tersebut digunakan untuk menentukan interval masing-masing kategori. Gambar 4.3 menunjukkan titik-titik batas antar kategori. Gambar 4.4 menggambarkan batas bawah dari sikap pemahaman responden yang dimulai dari 0, dengan selang interval sebesar 1.175 untuk menyatakan TT, 2.0935 untuk CT, 3.4725 untuk T dan batas atas sebesar 4.108 untuk menyatakan responden ST. Gambar 4.3 Titik batas antar kategori Gambar 4.4 Batas bawah dan batas atas dengan selang interval Frekuensi dari sikap pemahaman responden terhadap topik perlindungan lapisan ozon dan pemanasan global dinyatakan dalam bentuk persentase. Ada enam pertanyaan yang diajukan, sebagai berikut: a. PEM1= Isu perlindungan lapisan ozon dan pemanasan global b. PEM2= Bahan perusak ozon penyebab penipisan ozon dan pemanasan global c. PEM3= Dampak penipisan ozon dan pemanasan global d. PEM4= Kontribusi industri terhadap pencegahan penipisan ozon dan pemanasan global e. PEM5= Peraturan larangan penggunaan bahan perusak ozon f. PEM6= Jadwal penghapusan bahan perusak ozon Secara grafik dapat digambarkan dalam gambar 4.5. berikut ini: 0.000 1.350 2.837 4.108 Tidak Tahu Cukup Tahu Tahu Sangat Tahu 3.4725 0.000 0.675 2.0935 4.108