Alat dan Bahan Prosedur Analisis Data
21
Tabel 3.2 Matriks metode analisis data No
Tujuan Penelitian Sumber Data
Metode Analisis Data 1
Analisis faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keberhasilan alih teknologi non-
HCFC Data primer
wawancara dan kuesioner,
dan data sekunder
Principal Component Analysis PCA
menggunakan SPSS 21
2 Analisis potensi sosial
Data primer wawancara
dan kuesioner Analisis deskriptif dengan
Microsoft Excel 2007
3 Analisis potensi
ekonomi Data primer
wawancara dan kuesioner,
dan data sekunder
Analisis deskriptif dan perhitungan biaya
penggantian teknologi
4 Analisis potensi teknis
Data primer wawancara
dan kuesioner, dan data
sekunder Analisis deskriptif dan
analisis kebutuhan penggantian teknologi
5 Analisis potensi
lingkungan Data primer
wawancara dan kuesioner,
dan data sekunder
Analisis deskriptif dengan Microsoft Excel 2007
perhitungan reduksi emisi GRK
Proses analisis data dilakukan dengan menyusun tabulasi hasil kuesioner, dan karena jumlah contoh yang kecil, serta sifat data non
parametrik maka sifat distribusi tidak terlalu diperhatikan. Untuk mengetahui faktor-faktor yang paling signifikan berpengaruh terhadap
keberhasilan proses alih teknologi digunakan metoda PCA. Untuk analisis potensi dilakukan dengan statistik deskriptif yang menggambarkan secara
nyata kondisi yang ada dan diperoleh di lapangan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan prosentase serta dijelaskan dalam bentuk grafik batang.
Sementara untuk potensi HCFC secara lingkungan, dilakukan analisis terhadap nilai ODP dan GWP dari HCFC yang digunakan dan bahan
penggantinya.
Analisis PCA dilakukan dengan program SPSS 21 sebagai berikut:
22 a.
Uji Correlation Matrix Uji ini dilakukan untuk mengetahui korelasi antar variabel yang
didasarkan pada determinan, bila nilai determinan mendekati 0 maka dapat dikatakan antar variabel terdapat korelasi yang terkait satu sama
lain.
b. Uji Keiser-Meyer-Olkin KMO
Uji KMO dilakukan untuk mengetahui indeks perbandingan antara koefisien korelasi dengan koefisien parsialnya, dengan maksud
menguji apakah contoh yang digunakan cukup baik dan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Bila nilai KMO yang dihasilkan dalam analisis
sama dengan atau lebih besar dari 0.5 maka dapat disimpulkan bahwa variabel data yang digunakan baik dan layak untuk dianalisis lebih
lanjut.
c. Uji Measure Sampling Adequacy MSA
Dilakukan untuk mengetahui data variabel yang digunakan valid dan dapat dianalisis lebih lanjut. Variabel yang memenuhi syarat
kecukupan contoh harus mempunyai nilai 0.5.
d. Uji Communalities
Uji communalitiies dilakukan untuk mengetahui jumlah varians dari suatu variabel berperan dalam pembentukan sebuah faktor yang
dianggap berpengaruh signifikan terhadap sebuah respon. Jumlah variabel yang dianggap dapat menjadi pembentuk faktor didasarkan
pada nilai eigen yang dihasilkan harus lebih besar dari 1. Hal tersebut juga dapat dilihat pada grafik scree plot yang dihasilkan dalam proses
analisis menggunaan SPSS.
e. Uji Rotated Component Matrix
Tujuan uji ini adalah untuk memperjelas distribusi variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu yang telah terbentuk.
Untuk mengetahui sikap pemahaman dan kepuasan responden digunakan pengukuran skala likert. Analisis pembobotan pernyataan
responden terhadap pemahaman dan kepuasan mereka tentang perlindungan lapisan ozon dan pemanasan global menggunakan pendekatan distribusi Z.
Langkah-langkah analisis sebagai berikut:
1. Menghitung frekuensi f dari seluruh jawaban responden 2. Menentukan proporsi p dengan membagi f dengan banyaknya subyek
3. Menentukan titik tengah proporsi kumulatif pk dengan menambahkan
p dengan proporsi kategori dipaling kiri 4. Menentukan titik tengah proporsi kumulatif pk-t
5. Dari pk-t dapat dicari nilai Z pada tabel normal distribusi Z 6. Mengetahui nilai skor Z dengan menambahkan nilai Z dengan nilai
yang paling kiri sehingga diperoleh nilai skor yang menjadi bobot skor skala likert
23
4 HASIL DAN PEMBAHASAN