Besarnya usaha pada bidang miring dapat ditentukan dengan persamaan : W = F . s
Dimana : W : usaha J
d. Daya Daya adalah kecepatan pesawat dalam melakukan usaha atau besar usaha yang
dilakukan pesawat dalam waktu 1 sekon. Besarnya daya dapat ditentukan dengan persamaan :
P =
t W
Dimana : P
: daya watt W
: usaha J t
: waktu sekon Satuan daya dalam SI = Joule sekon = watt
B. Kerangka Berpikir
Keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran Fisika ditentukan oleh banyak faktor baik dari guru maupun dari siswa. Salah satu cara atau alternatif
yang seharusnya diperhatikan oleh guru adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan informasi pelajaran, agar materi yang diberikan lebih jelas dan
mudah diterima serta dipahami oleh siswa adalah penggunaan metode eksperimen dengan media alat sederhana sebagai alat bantu pembelajaran. Agar terjadi
pemahaman, siswa harus banyak dilibatkan aktif dalam proses belajar mengajarnya dengan lebih mengaktifkan siswa, dan guru hanya sebagai
pendamping dalam proses belajar. Sedangkan metode demonstrasi adalah suatu cara penyajian suatu materi pelajaran dimana seorang guru menunjukkan suatu
proses dengan menggunakan alat sederhana kepada siswa. Penggunaan tugas sebagai pelengkap pembalajaran untuk mempermudah siswa dalam memahami
dan menyelesaikan masalah-masalah Fisika.
Dalam proses belajar mengajar Fisika ditekankan pada ketrampilan proses. Dengan demikian dituntut adanya penggunaan metode mengajar yang
menekankan pada peran aktif siswa sedangkan guru sebagai pembimbing. Dengan peran aktif ini diharapkan siswa akan menemukan sendiri konsep-konsep yang
diajarkan sehingga penguasaannya lebih mendalam. Selain dengan metode yang tepat, untuk menunjang terlaksananya proses belajar mengajar dengan peran aktif
siswa diperlukan kerja dalam kelompok kecil. Dengan kelompok-kelompok kecil diharapkan siswa akan semuanya dapat mengambil peran aktif dalam proses
belajar mengajar. Pada akhirnya jika kondisi ini berjalan dengan baik maka prestasi belajar yang dicapai oleh siswa akan maksimal dan meraih hasil yang
memuaskan. Selain itu pemilihan metode pengajar yang tepat oleh guru akan mendukung siswa untuk belajar dalam suasana yang efektif dan kondusif dalam
rangka meningkatkan kompetensi kognitif siswa. Pemberian tugas secara individu atau kelompok pada saat jam pelajaran
sekolah penting artinya bagi siswa, yaitu agar siswa terbiasa berlatih untuk menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain dan agar waktu
belajar di sekolah dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin. Disamping itu siswa juga akan lebih banyak berlatih sehingga akan meningkatkan pemahaman
dan penguasaan mereka terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Dalam belajar Fisika, untuk mencapai hasil belajar yang baik harus ada latihan yang rutin. Siswa
yang berlatih dengan rutin akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam menyelesaikan soal-soal atau permasalahan Fisika, sehingga mereka tidak
mengalami kesulitan jika menghadapi soal-soal yang baru. Pemberian tugas Fisika memperbanyak kesempatan siswa untuk
memanfaatkan waktu luangnya dalam belajar Fisika. Banyaknya kesempatan yang digunakan untuk belajar Fisika, berarti penguasaan materi Fisika akan bertambah
baik. Dalam pemberian tugas Fisika disesuaikan dengan kemampuan siswa agar siswa tidak merasa malas atau terbebani, tetapi justru termotivasi untuk giat
belajar Fisika. Untuk itu pemberian tugas sebagai salah satu jalan dan membangkitkan motivasi belajar Fisika siswa yang mempunyai kemampuan
berbeda-beda tersebut. Siswa yang diberi tugas secara individu akan lebih siap
untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah-masalah Fisika dibanding siswa yang diberi tugas secara kelompok. Dikatakan lebih siap karena dengan tugas-
tugas individu dalam diri siswa secara tidak langsung akan terbentuk struktur konsep yang baik, sehingga siswa mampu dan siap menyelesaikan soal-soal yang
dihadapi. Berbeda dengan siswa yang diberi tugas secara kelompok, siswa akan mengalami kendala bila mengerjakan tugas secara individu. Sehingga kesiapan
dalam menyelesaikan soal-soal atau masalah cenderung lemah. Maka dari itu dari kedua cara pemberian tugas di atas, pemberian tugas secara individulah yang
dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Dari uraian di atas dapat digambarkan alur pemikirannya adalah
sebagai berikut :
C. Pengajuan Hipotesis