Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

25

A. Latar Belakang Masalah

Belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan dua proses yang saling berkaitan. Dalam proses belajar mengajar, guru menyampaikan suatu materi pelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang dikehendaki. Sementara peserta didik berkewajiban mempelajari materi pelajaran tersebut dengan maksud agar terjadi transfer pengetahuan dalam proses belajar. Kemampuan seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran, ditentukan oleh kemampuan teoritis dan kemampuan pemilihan, pendekatan metode ataupun media. Kemampuan teoritis adalah kemampuan seorang guru dalam menguasai materi pelajaran disiplin ilmunya. Kemampuan menyampaikan materi pelajaran meliputi gaya dalam berbicara atau berdiri di depan kelas. Pemilihan metode, penggunaan media, penyusunan konsep sehingga siswa mudah memahami dalam menanamkan konsep pada dirinya. Metode mengajar mempunyai peranan dalam membangkitkan minat dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran yang diberikan. Salah satu program untuk mengembangkan metode mengajar di sekolah dasar atau menengah yaitu menekankan pada keterkaitan siswa pada proses belajar yang aktif. Pendekatan dalam proses belajar-mengajar pada dasarnya adalah melakukan proses belajar yang menekankan pada proses untuk memperoleh suatu konsep. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam upaya peningkatan proses belajar-mengajar yang aktif dan kreatif adalah pendekatan keterampilan proses. Pendekatan keterampilan proses adalah suatu pendekatan yang sesuai dengan karakter IPA khususnya Fisika. Keterampilan proses mempunyai komponen mengamati observasi, menggolongkan klasifikasi, menafsirkan menginterpretasi, meramalkan memprediksi, menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan, yang secara konseptual mempunyai ciri sebagai berikut: 1. Menekankan pentingnya keberartian belajar untuk mencapai hasil belajar yang memadai. 2. Menekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam proses belajar. 26 3. Menekankan pentingnya keberartian belajar untuk mencapai hasil belajar yang memadai. 4. Menekankan bahwa belajar adalah proses dua arah yang menekankan hasil belajar secara tuntas. Teori pengetahuan Piaget menekankan pentingnya kegiatan seorang siswa yang aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan. Hanya dengan keaktifannya mengolah bahan, bertanya secara aktif, dan mencerna bahan dengan kritis, siswa akan dapat menguasai bahan dengan baik. Oleh karena itu, kegiatan aktif dalam proses belajar perlu ditekankan. Bahkan, kegiatan siswa secara pribadi dalam mengolah bahan, mengerjakan soal, membuat kesimpulan, dan merumuskan suatu rumusan dengan kata-kata sendiri adalah kegiatan yang sangat penting agar siswa membangun pengetahuannya. Tugas guru adalah menciptakan suasana dalam proses belajar mengajar agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Pada mata pelajaran Fisika di SMP, terdapat banyak pokok bahasan yang dibicarakan. Salah satunya adalah usaha. Dimana dalam pokok bahasan ini siswa dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Proses penemuan konsep fisika pada pokok bahasan usaha, membutuhkan peran aktif siswa dengan bimbingan guru. Sehingga seorang guru haruslah menggunakan metode yang tepat dalam menyampaikan materi, tidak selamanya sesuai ketika guru menyampaikan materi yang lain. Usaha membutuhkan peran aktif siswa maka dipilihlah metode eksperimen dan metode demonstrasi untuk menyampaikannya. Untuk mendukung proses belajar mengajar, maka guru perlu memberikan tugas pada siswa. Teknik pemberian tugas ini bertujuan agar siswa memiliki lebih banyak pedoman dan pengalaman, sehingga pemahaman siswa untuk suatu materi akan lebih mendalam dan terarah. Demikian juga ketika siswa belajar materi Usaha. Dengan gagasan itulah, penulis mengajukan judul penelitian: “PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES MELALUI METODE EKSPERIMEN DITIJAU DARI PEMBERIAN 27 TUGAS PADA POKOK BAHASAN USAHA DI SMP N 1 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 20052006”

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pembelajaran fisika dengan pendekatan keterampilan proses ditinjau dari kemampuan awal matematika Pada pokok bahasan impuls dan momentum

0 10 101

HASIL PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES DILENGKAPI PEMBERIAN TUGAS PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG SISWA SMP KELAS II SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2004 2005

0 11 88

PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN USAHA DI KELAS I SMP 2005 2006

0 1 65

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KETRAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK LURUS

0 12 171

REMIDIASI PENGAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES POKOK BAHASAN GERAK ROTASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKAUNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA DI SMA TAHUN AJARAN 2006 2007

0 5 73

Pembelajaran fisika dengan pendekatan induktif melalui metode eksperimen dan demonstrasi pada pokok bahasan kalor ditinjau dari kemampuan awal siswa SMA kelas x

0 12 126

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PENDEKATAN QUANTUM DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI PEMBERIAN TUGAS DI SMP

0 3 113

REMIDIASI PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DILENGKAPI PEMBERIAN TUGAS PADA POKOK BAHASAN TEKANAN DI SMP

0 4 76

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN ANALISIS.

0 0 10

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR PADA MATERI POKOK ELASTISITAS DI SMA TAHUN AJARAN 2005/2006.

0 0 49