Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Uji Lilliefors diperoleh harga L
obs
= 0,1204. Sedangkan untuk n = 40 pada taraf signifikansi 5 harga L
0.05;l;40
= 0,1401. Karena L
obs
L
0.05;1;40
, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 25
2. Uji Homogenitas
Dari hasil penelitian dengan menggunakan Uji Bartlett diperoleh harga 1213
, 5
2
=
hitung
x . Sedangkan untuk k = 2 pada taraf signifikansi 5 , harga
81 ,
7
2 1
1 2
=
-
a
x karena
a -
2 1
1 2
hitung 2
x x
, maka sampel berasal dari populasi yang homogen. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat lampiran 26
D. Pengujian Hipotesis
1. Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan
Untuk hipotesis pertama sampai hipotesis ketiga digunakan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan isi sel tak sama,
dilanjutkan dengan uji Scheffe. Dari hasil uji Anava dua jalan 2X2 diperoleh harga F
A
=4,2324; F
B
=4,4189; dan F
AB
=0,0023. Harga F
0.05;1;156
pada taraf signifikansi 5 dengan df
A
= df
B
= df
AB
= 1 dan df
ralat
= 156 atau
3.91
156 ;
1 ;
05 ,
= F
Hasil pengujian ini terangkum dalam tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan
Sumber Variansi JK
db RK
F P
Efek Utama A Baris
8753,9057 1
5,3876 4,2324
0,05 B Kolom
8963,4984 1
5,6250 4,4189
0,05
Interaksi AB 8759,2933
1 0,0029
0,0023 0,05
Ralat 8759,5307
156 1,2729
- -
Total 8764,9211
159 -
- Keterangan: Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 28.
Keputusan uji dari hasil analisis ini adalah berupa kesimpulan hasil pengujian hipotesis yaitu :
a.
3.91 4,2324
156 ;
1 ;
05 ,
= =
F F
a
maka H
01
ditolak. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pengaruh antara penggunaan pendekatan keterampilan
proses melalui metode eksperimen dan metode metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa.
b.
3.91 4,4189
156 ;
1 ;
05 ,
= =
F F
b
maka H
02
ditolak. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pengaruh antara pemberian tugas kelompok dan
pemberian tugas individu terhadap kemampuan kognitif siswa. c.
3.91 0,0023
156 ;
1 ;
05 ,
= =
F F
ab
maka H
03
diterima. Hal ini menunjukkan tidak ada interaksi antara penggunaan pendekatan keterampilan proses
melalui metode mengajar dengan pemberian tugas terhadap kemampuan kognitif siswa.
2. Uji Lanjut Anava
Tabel 4.10 Rangkuman Komparasi Rerata Pasca Anava
Rerata Statistik Uji Harga Kritik
Komparasi Ganda
1 2
F 0,01
0,05 P
Kesimpulan
· ·
2 1
m m vs
7,5803 7,2133 4,2324
6,80 3.91 0,05
· ·
2 1
m m
Signifikan
2 1
· ·
m m vs
7,2093 7,5843 4,4189
6,80 3.91 0,05
1 2
· ·
m m
Signifikan
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 29. Harga statistik uji untuk komparasi ganda antar baris yaitu antar metode
mengajar yang digunakan menunjukkan bahwa harga F
A
sebesar 4,2324 F
tab
= 3,91 untuk taraf siknifikan 5, sehingga hipotesis H
01
ditolak, hal ini berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode mengajar yang digunakan.
Bila ditinjau dari nilai rerata untuk
· ·
2 1
m m vs
didapatkan
· 1
X
· 2
X yaitu
7,5803
.
7,2133. Maka dapat dikatakan bahwa pengajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen lebih efektif dalam
meningkatkan kemampuan kognitif siswa bila dibandingkan dengan pengajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode
demonstrasi. Sedangkan harga statistik uji untuk komparasi ganda antar kolom yaitu
antara pemberian tugas kelompok dan pemberian tugas individu menunjukkan bahwa harga F
B
sebesar 4,4189 t
tab
= 3,91 untuk taraf siknifikan 5 , sehingga hipotesis H
02
ditolak, hal ini berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pemberian tugas kelompok dan pemberian tugas individu. Bila ditinjau dari
nilai rerata untuk
2 1
· ·
m m vs
didapatkan
1 ·
X
2 ·
X yaitu
7,2093 7,5843
.
Maka berdasarkan data nilai kemampuan kognitif siswa yang terkumpul dapat dikatakan
bahwa siswa yang mendapatkan pemberian tugas secara kelompok, kemampuan kognitif-nya lebih baik karena nilai tes mereka juga tinggi dibandingkan mereka
yang memperoleh tugas secara individu.
E. Pembahasan Hasil Analisis Data