Manajemen Biaya Pengomposan HASIL DAN PEMBAHASAN

32 Menurut Tabel 9, kandungan nitrogen N, karbon C, dan kalium K terbesar terkandung pada jerami. Kandungan besi Fe, Aluminium Al, Mangan Mn, Nikel Ni, timbal Pb, dan Cu terbesar terkandung pada lumpur padat. Parameter-parameter logam Fe, Al, Mn, Pb, Cu, dan Mg pada lumpur padat mengalami penurunan konsentrasi setelah dilakukan pengomposan, kecuali logam Ni. Konsentrasi logam Fe pada lumpur padat sebesar 2,92x10 4 ppm mengalami penurunan menjadi 11876 ppm setelah menjadi kompos. Konsentrasi Al pada lumpur padat sebesar 16,15x10 4 ppm mengalami penurunan menjadi 6,26x10 4 ppm setelah menjadi kompos. Begitu juga pada logam Mn, Pb, Cu, dan Mg. Konsentrasi logam Ni pada lumpur padat sebsar 5,7 ppm mengalami kenaikan menjadi 7,8 ppm setelah menjadi kompos.

4.6 Manajemen Biaya Pengomposan

Manajemen biaya adalah proses dimana suatu perusahaan atau individu mengontrol dan merencanakan biaya dalam melakukan suatu kegiatan bernilai ekonomi. Dalam menjalani suatu kegiatan perlu dilakukan perencanaan berupa manajemen biaya. Begitu juga dalam penelitian ini perlu dicantumkan hasil manajemen biaya produksi kompos dengan mengetahui harga satuan bahan baku atau biaya bahan baku langsung direct material cost dan juga biaya tenaga kerja langsung direct manufacturing labor cost. Sebelum mengetahui biaya masing-masing bahan, perlu diketahui prediksi kebutuhannya. Tabel 10. Kebutuhan bahan pembuatan 2 box kompos dan pelataran No Bahan Kebutuhan 1 Hebel tebal 7 cm 2 m 3 2 Pasir 2 m 3 3 Semen 5 sak 1 sak, 40 kg 4 Batu bata merah 70 buah 5 Cangkul 1 buah 6 Ember hitam 2 buah 7 Sendok semen 1 buah Tabel 10 menunjukkan jumlah kebutuhan bahan bangunan seperti hebel, semen, dan lain-lain yang digunakan untuk pembuatan 2 box kompos dan pelataranlantai box kompos, yaitu box kompos 1 dengan aktivator pupuk kandang dan box kompos 2 dengan aktivator probio. Pembuatan dimulai dari membuat pelataran yaitu pengerasan lantai kerja dan sebagai 33 lantai box kompos hingga penyusunan hebel. Pembuatan pelataran dan 2 box kompos dilakukan oleh 2 orang pekerja selama 6 hari dan tiap hari-nya pekerjaan dilakukan selama 6 jam atau setara dengan 3 hari orang kerja hok. Tabel 10 menunjukkan data kebutuhan bahan-bahan untuk membuat 2 box kompos berukuran 150 cm x 150 cm x 70 cm panjang x lebar x tinggi dan pelataran berukuran 350 cm x 150 cm x 20 cm. Tabel 11. Biaya pembuatan 2 box kompos dan pelataran Uraian Harga satuan Rp Total biaya per bahan Rp 2 m³ hebel tebal 7 cm 815.000 1.630.000 1 engkel pasir 2m³ 470.000 470.000 5 sak semen 40 kg 46.500 232.500 70 buah bata merah 675 47.250 1 set cangkul 35.000 35.000 2 ember hitam 5.000 10.000 1 buah sendok semen 12.000 12.000 Total biaya 2.436.750 Tabel 11 menunjukkan satuan harga dan total biaya dari pembuatan 2 box kompos dan pelataranlantai box kompos. Total biaya untuk pembuatan 2 box kompos dan pelataran adalah Rp. 2.436.750 dimana total biaya ini mengacu kepada daftar kebutuhan bahan-bahan pada Tabel 6 dan biaya yang mencakup keseluruhan bahan yang dibutuhkan untuk membuat 2 box kompos dan pelataran. Tabel 12. Kebutuhan bahan pembuatan kompos box 1 No Bahan Kebutuhan 1 Lumpur WTP Padat 100 kg 2 Pupuk kandang 100 kg 3 Jerami 100 kg 34 Tabel 13. Kebutuhan bahan pembuatan kompos box 2 No Bahan Kebutuhan 1 Lumpur WTP Padat 90 kg 2 Bakteri Probio Cair 100 ml 3 Jerami 100 kg Tabel 12 menunjukkan jumlah kebutuhan bahan pembuatan kompos untuk box kompos 1, diantaranya adalah Lumpur padat sebanyak 100 kg, pupuk kandang sebanyak 100 kg, dan jerami sebanyak 100 kg. Kebutuhan bahan ini disesuaikan dengan proses pengomposan yang telah dilakukan pada box kompos 1. Pada Tabel 13 merupakan kebutuhan bahan pembuatan kompos untuk box kompos 2 yang menjadi pembanding kompos pada box kompos 1. Oleh karena itu, digunakan jenis aktivator yang berbeda yaitu menggunakan bakteri probio cair. Kebutuhan lumpur padat adalah sebanyak 90 kg, bakteri probio sebanyak 100 ml berdasarkan petunjuk pemakaian setara dengan pupuk kandang 100 kg, dan jerami sebanyak 100 kg. Tabel 14. Biaya bahan pembuatan kompos 1 Uraian Harga satuan Rp Total biaya per bahan Rp 100 kg Jerami - 30.000 10 karung pupuk kandang 1 karung, 10 kg 6.000 60.000 Lumpur WTP padat - - Total biaya 90.000 Tabel 14 menunjukkan satuan harga dan total biaya bahan sesuai kebutuhan pada box 1 untuk dilakukan pengomposan. Total biaya pembuatan kompos pada box 1 adalah Rp. 35 90.000 dimana total biaya ini mengacu kepada daftar kebutuhan bahan-bahan pembuatan kompos box 1 pada tabel 12. Tabel 15. Biaya bahan pembuatan kompos 2 Uraian Harga satuan Rp Total biaya per bahan Rp 100 kg Jerami - 30.000 1 botol 1 liter bakteri probio cair 35.000 35.000 Lumpur WTP padat - - Total biaya 65.000 Tabel 15 menunjukkan satuan harga dan total biaya bahan sesuai kebutuhan pada box 2 untuk dilakukan pengomposan. Total biaya pembuatan kompos pada box 1 adalah Rp. 65.000 dimana total biaya ini mengacu kepada daftar kebutuhan bahan-bahan pembuatan kompos box 2 pada tabel 9. Khusus untuk bakteri probio cair hanya tersedia dalam kemasan botol yang mengandung 1 liter bakteri probio cair. Tabel 16. Biaya pembelian bahan 2 box kompos Uraian Harga satuan Rp Total biaya per bahan Rp 1 botol Bakteri probio 1 liter 35.000 35.000 25 karung pupuk kandang 6.000 150.000 Jerami 300 kg 100.000 100.000 Lumpur padat - - Total biaya 285.000 36 Tabel 16 menunjukkan satuan harga dan total biaya pembelian bahan untuk kedua box kompos yang telah dilakukan. Dari bakteri probio 1 liter hanya terpakai 100 ml untuk pengomposan box kompos 2. Dari 25 karung pupuk kandang hanya terpakai 10 karung untuk pengomposan box kompos 1. Dari 300 kg jerami hanya terpakai 200 kg untuk box 1 dan box 2. Sisa bahan tersebut dapat menjadi investasi dalam penggunaan pengomposan selanjutnya. Selama proses pengomposan, tumpukan kompos perlu dilakukan perawatan dan pengawasan seperti kontrol kelembaban yaitu penyiraman tumpukan kompos dengan air maupun pembalikan tumpukan kompos. Oleh karena itu, biaya upah pekerjapengawas perlu dimasukkan kedalam manajemen biaya. Untuk 2 box kompos diperlukan minimal satu pekerjapengawas yang minimal bekerja setengah hari tiap harinya selama satu masa pengomposan 2 bulan. Biaya upah ini setara dengan upah pekerja 30 hari orang kerja HOK. Upah ini juga termasuk hari terakhir dimana tahap penyelesaian pengomposan dilakukan. Biaya pemanfaatan lumpur limbah mencakup total biaya bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses pengomposan ditambah biaya perawatan dan pengawasan selama proses pengomposan sampai tahap penyelesaian hasil kompos. Total biaya pemanfaatan limbah lumpur sebanyak 100 kg pada box kompos 1 adalah Rp 90.000 ditambah dengan biaya upah pekerja 30 hari orang kerja HOK. Total biaya pemanfaatan limbah lumpur sebanyak 90 kg pada box kompos 2 adalah Rp 65.000 ditambah dengan biaya upah pekerja 30 hari orang kerja HOK. 37

V. KESIMPULAN DAN SARAN