Hasil Kompos HASIL DAN PEMBAHASAN

23 adalah Ni, Cu dan Pb. Kandungan Ni pada pupuk kandang sebesar 1 ppm dan kandungan Cu sebesar 23 ppm masih dibawah baku mutu maksimal menurut SNI 19-7030-2004 yaitu kandungan Ni maksimal sebesar 62 ppm dan kandungan Cu maksimal sebesar 100 ppm. Kandungan Pb tidak terdeteksi di dalam sampel pupuk kandang. Kandungan unsur logam lain yang terdeteksi adalah kandungan Fe, Al, Mn, dan Mg. Kandungan Fe sebesar 69,83 x 10 -6 , kandungan Al sebesar 371,3 x 10 -6 , dan kandungan Mn sebesar 16,79 x 10 -6 dari satuan ppm dikonversi menjadi tidak melebihi baku mutu maksimal menurut SNI 19-7030-2004, sedangkan kandungan Mg sebesar 0,98 melebihi baku mutu maksimal menurut SNI 19-7030-2004.

4.4 Hasil Kompos

Produk akhir pengomposan adalah pupuk kompos dengan struktur, warna, dan bau seperti tanah, serta memiliki suhu yang sama dengan lingkungan Pichtel, 2005. Pada sub- bab ini penulis akan menampilkan gambar perbandingan kompos hari pertama dengan hari ke-60, serta contoh pupuk kompos hasil pengomposan yang telah dilakukan selama 60 hari. Gambar 9 merupakan gambar yang memperlihatkan kondisi tumpukan kompos 1 pada hari pertama, dimana pada hari ini baru saja dilakukan pemasukan bahan-bahan campuran jerami, lumpur padat, dan pupuk kandang ke dalam box kompos. Pada hari pertama ini bahan-bahan tersebut belum sepenuhnya terdekomposisi karena masih berada tahap awal pengomposan atau belum terjadi proses dekomposisi oleh bakteri. Gambar 10 merupakan gambar yang memperlihatkan kondisi tumpukan kompos 1 pada hari terakhir proses pengomposan hari ke-60. Pada hari ke-60 ini jerami, lumpur padat, dan pupuk kandang telah terdekomposisi dan tercampur membentuk suatu produk berupa pupuk kompos. Gambar 9. Kompos box 1 dengan aktivator pupuk kandang hari pertama 24 Gambar 10. Kompos box 1 dengan aktivator pupuk kandang hari ke-60 Pada pengukuran berat hari pertama pengomposan, didapat berat tumpukan kompos yang terdiri dari jerami, pupuk kandang, dan lumpur padat WTP adalah 300 kg. Pengukuran berat pun dilakukan setelah masa pengomposan berakhir yaitu pada hari ke-60. Didapat berat tumpukan kompos pada hari ke-60 adalah 145,5 kg. Dapat disimpulkan bahwa pada hari ke- 60 didapat hasil sebesar 48,5 dari berat awal tumpukan. Gambar 11. Kompos box 2 dengan aktivator bakteri probio hari pertama Gambar 11 merupakan gambar yang memperlihatkan kondisi tumpukan kompos 2 pada hari pertama, dimana pada hari ini baru saja dilakukan pemasukan bahan-bahan campuran jerami, lumpur padat, dan bakteri probio. Pada hari pertama ini bahan-bahan tersebut belum sepenuhnya terdekomposisi karena masih berada pada tahap awal pengomposan atau belum terjadi proses dekomposisi oleh bakteri. 25 Gambar 12. Kompos box 2 dengan aktivaotr bakteri probio hari ke-60 Gambar 12 merupakan gambar yang memperlihatkan kondisi tumpukan kompos 2 pada hari terakhir proses pengomposan hari ke-60. Pada hari ke-60 ini jerami, lumpur padat, dan pupuk kandang telah terdekomposisi dan tercampur membentuk suatu produk berupa pupuk kompos. Pada pengukuran berat hari pertama pengomposan, didapat berat tumpukan kompos yang terdiri dari jerami dan lumpur padat WTP adalah 190 kg ditambah 100 ml probio cair. Pengukuran berat pun dilakukan setelah masa pengomposan berakhir yaitu pada hari ke-60. Didapat berat tumpukan kompos pada hari ke-60 adalah 112 kg. Dapat disimpulkan bahwa pada hari ke-60 didapat hasil sebesar 58,95 dari berat awal tumpukan. Perbedaan berat antara hasil kompos 1 dan kompos 2 dikarenakan perbedaan komposisi masing-masing bahan. Gambar 13. Pengeringan 3,3 kg kompos box 1 dengan aktivator pupuk kandang 26 Gambar 14. Pengeringan 2 kg kompos box 2 dengan aktivator bakteri probio Langkah selanjutnya adalah proses penyelesaian untuk mendapatkan produk kompos yang siap pakai. Proses penyelesaian ini meliputi pengeringan selama 7 hari, pengadukan, dan penyaringan kompos yang masih bertekstur kasar sehingga didapat hasil kompos yang halus dan siap pakai. Gambar 13 dan Gambar 14 merupakan contoh proses pengeringan hasil kompos box 1 dan box 2 untuk dijadikan sampel uji laboratorium. Setelah proses pengeringan dan pengadukan adalah penyaringan dan kemudian berat masing-masing kompos setelah penyaringan diukur. Berat kompos box 1 setelah penyaringan adalah 50 kg, sedangkan berat kompos box 2 setelah penyaringan adalah 86 kg. Dapat disimpulkan bahwa setelah disaring didapat hasil sebesar 26,32 dari berat awal tumpukan untuk kompos 1 dan didapat hasil sebesar 28,67 dari berat awal tumpukan untuk kompos 2. Gambar 16 dan Gambar 17 memperlihatkan foto hasil kompos setelah disaring. Gambar 15. Alat penyaring 27 Gambar 16. Sampel kompos box 1 setelah disaring Gambar 17. Sampel kompos box 2 setelah disaring 28

4.5 Analisis Kandungan Pupuk Kompos