Secara administrasi Kota Magelang dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Magelang, dengan batas-batas :
• Sebelah Utara : Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang
• Sebelah Timur : Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang
• Sebelah Selatan : Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang
• Sebelah Barat : Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.
Selain berbatasan dengan wilayah di atas, Kota Magelang dibatasi dengan batas alam berupa Sungai Elo di sebelah Timur dan Sungai Progo untuk batas di
sebelah Barat. Kota Magelang mempunyai luas wilayah 18,12 km
2
yang merupakan kota terkecil di Jawa Tengah yang hanya 0,06 persen dari keseluruhan luas Provinsi
Jawa Tengah. Dari luas tersebut, Kota Magelang terbagi dalam 3 kecamatan 17 kelurahan dan 190 RW dan 1.014 RT. Seluruh kelurahan yang ada di Kota
Magelang sudah termasuk desa swasembada.
4.2. Penduduk
Proses pembangunan ekonomi suatu daerah tidak berjalan dengan baik jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu,
jumlah penduduk yang besar sebagai salah satu aset yang dimiliki oleh suatu daerah dalam rangka pembangunan ekonomi. Untuk mewujudkan pembangunan
ekonomi tersebut diperlukan peran aktif dari pemerintah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pertumbuhan jumlah
penduduk yang besar tanpa diiringi dengan kualitas yang memadai justru akan menimbulkan permasalahan dalam pembangunan ekonomi di suatu daerah.
Perkembangan penduduk Kota Magelang mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah penduduk Kota Magelang tahun
2001 mencapai 115.863 jiwa dan mengalami peningkatan hingga 126.443 jiwa pada tahun 2010. Perkembangan penduduk dan laju pertumbuhan penduduk Kota
Magelang selama tahun 2001-2010 disajikan pada Tabel 4.1 Tabel 4.1. Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Magelang Tahun 2001-2010
Tahun Jumlah Penduduk
jiwa Laju Pertumbuhan Penduduk
persen
2001 115.863
- 2002
116.033 0,15
2003 116.307
0,15 2004
116.839 0,46
2005 117.744
0,77 2006
118.646 0,77
2007 121.010
1,99 2008
124.627 2,99
2009 125.604
0,78 2010
126.443 0,67
Sumber : BPS Kota Magelang, 2001-2010 diolah
4.3. Sosial
Pembangunan sosial merupakan aspek yang penting pada proses pembangunan disamping bidang ekonomi yang sebagai titik berat selama kegiatan
pembangunan. Peningkatan sumber daya manusia sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas manusia dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan
datang. Tersedianya sarana dan prasaran pendidikan di Kota Magelang merupakan salah satu wujud nyata dalam bidang pendidikan. Pada tahun 2010, jumlah SD ada
77 dengan jumlah guru 947 orang dan jumlah murid 15.732 orang. Dan jumlah jenjang SLTP ada 22 dengan jumlah guru 825 orang dan jumlah murid 10.966
orang. Sedangkan jumlah SLTA ada 15 dengan jumlah guru 591 orang dan jumlah murid 5.679 orang.
Salah satu peran pemerintah dalam pembangunan kesehatan adalah menyediakan sarana kesehatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat luas dengan
mudah dan biaya yang relatif murah. Sarana kesehatan tersebut antara lain berupa rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, dan tenaga kesehatan. Pada tahun
2010 di Kota Magelang terdapat 10 rumah sakit yang terdiri-dari 6 rumah sakit umum, 1 rumah sakit jiwa, 1 rumah sakit paru-paru, dan 2 rumah sakit bersalin.
Sedangkan jumlah puskesmas sebanyak 5 dan terdapat 12 puskesmas pembantu. Fasilitas tersebut ditunjang dengan jumlah dokter yang memadai, yaitu ada 31
dokter dan 90 bidan serta perawat. Penyediaan tempat ibadah bagi kalangan umat beragama merupakan salah
satu media komunikasi antara hamba-Nya dengan sang pencipta untuk meningkatkan keimanan seseorang. Pada tahun 2010 terdapat 145 mesji, 192
mushola, 30 gereja, dan 1 vihara. Jumlah penduduk pemeluk agama islam sebanyak 105.239 orang, katholik sebanyak 8.039 orang, kristen sebanyak 12.345
orang, budha sebanyak 541orang, hindu sebanyak 249orang, dan lain-lainnya sebanyak 30 orang.
4.4 Tinjauan Perekonomian