secara positif dan nyata. Penerapan desentralisasi fiskal tidak mempengaruhi variabel potensi keuangan lainnya secara signifikan.
Penulis melakukan penelitian mengenai dampak penerapan desentralisasi fiskal terhadap kinerja perekonomian dan potensi keuangan Kota Magelang
dengan pertimbangan bahwa wilayah penelitian akan memberikan hasil yang berbeda. Pada penelitian ini, penulis hanya membahas dari sisi penerimaan saja
yang berasal dari komponen pendapatan daerah yaitu pendapatan asli dan dana bagi hasil. Penulis hanya membahas dana alokasi secara umum dan tidak secara
khusus. Periode penelitian ini dari tahun 1995 hingga tahun 2011.
2.3. Kerangka Pemikiran
Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan pusat daerah, yang memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk mengelola, mengatur dan memanfaatkan sumber keuangan daerah dalam
rangka meningkatkan kinerja perekonomian daerah. Hal ini menjadi acuan dalam mengembangkan kerangka pemikiran yang digunakan dalam melakukan analisis
potensi keuangan dan kinerja ekonomi daerah Kota Magelang. Analisis kinerja ekonomi dan potensi keuangan daerah dilakukan secara deskriptif dan permodelan
persamaaan simultan. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui kondisi kinerja ekonomi daerah sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal, untuk
mengetahui perkembangan dan kontribusi masing-masing komponen APBD terhadap total pendapatan daerah serta untuk mengetahui tingkat kemampuan
keuangan daerah.
Indikasi dari kemajuan perekonomian daerah adalah tingkat pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Kinerja ekonomi Kota Magelang
dinilai berdasarkan PDRB yang ditinjau dari konsumsi rumah tangga masyarakat Kota Magelang, investasi daerah dan pengeluaran pemerintah daerah. Potensi
keuangan daerah sangat berkaitan erat dengan kinerja ekonomi daerah. Identifikasi potensi keuangan daerah yang baik tercermin oleh anggaran
pendapatan dan belanja daerah APBD. Potensi keuangan daerah tercermin dari PAD dan dana perimbangan. Komponen PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi
daerah dan laba usaha daerah, sedangkan dana perimbangan yaitu dana bagi hasil.
Otonomi Daerah Kota Magelang
Desentralisasi Fiskal
Kinerja Perekonomian PDRB : C, I, G
Potensi Keuangan Daerah : Komponen PAD, Bagi Hasil
Dampak Desentralisasi Fiskal terhadap Kinerja Perekonomian dan Potensi Keuangan Kota Magelang
Analisis Ekonometrika: Model Persamaan Simultan Metode 2SLS
Analisis Deskriptif Kualitatif
Gambar 2.2. Keranga Pemikiran
PDRB I
PDRBC
PRFT C
G LTR
SHR
NTAX
TAX VEH
REC HTL
PRS Ir
WTR LOR
OTH TRS
LTR OTHER
POP INF
INT
D
: Variabel eksogen : Variabel endogen Gambar 2.3. Bagan Alir Model Kinerja Keuangan dan Potensi Keuangan
2.4. Hipotesis Penelitian