bening mencirikan bahwa bakteri tersebut mampu membebaskan fosfat dari kalsium fosfat yang digunakan dalam media Pikovskaya tersebut.
Kemampuan tiap mikrob pelarut fosfat tumbuh dan melarutkan fosfat berbeda-beda yang diidentifikasi dari waktu terbentuk dan luas zona bening.
Mikrob pelarut fosfat yang unggul akan menghasilkan diameter zona bening yang paling besar dibandingkan dengan koloni yang lainnya.
Pengukuran kemampuan kuantitatif pelarutan fosfat dari mikrob dilakukan dengan cara menumbuhkan biakan murni mikrob pelarut fosfat pada
media cair Pikovskaya. Sumber fosfat Ca
3
PO
4 2
dapat diganti dengan fosfat alam atau senyawa fosfat tidak larut lainnya. Medium disterilisasi dalam autoklaf dan
kemudian diinokulasi dengan mikrob pelarut fosfat. Selanjutnya biakan tersebut diinkubasi. Kandungan P terlarut dalam media pikovskaya cair diukur dengan
menggunakan metode Bray-1.
2.3 Tanaman Sawi Sendok
Tanaman sawi sendok mampu tumbuh pada ketinggian 5-2000 mdpl sehingga dapat ditanam pada dataran tinggi maupun dataran rendah. Tanaman
sawi sendok tahan terhadap air hujan oleh karena itu dapat ditanam sepanjang tahun. Meski demikian, jumlah air yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman
menjadi lebih cepat busuk terutama pada bagian akar. Tanaman sawi sendok ini memiliki potensial untuk dibudidayakan dan memiliki harga yang tinggi. Selain
itu manfaat sawi sendok sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih
darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi sendok adalah
protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C Aji,
2009.
2.4 Karakteristik Umum Latosol Inceptisol
Pusat Penelitian Tanah 1983 mendefinisikan Latosol sebagai tanah yang mempunyai distribusi kadar liat tinggi lebih atau sama dengan 60, remah
sampai gumpal, gembur, dan warna relatif homogen pada penampang tanah
dengan batas horison baur. Kejenuhan basa NH
4
OAc kurang dari 30 sekurang- kurangnya pada beberapa bagian dari horison B di penampang 125 cm dari
permukaan. Tanah latosol tidak mempunyai horison diagnostik kecuali jika tertimbun oleh 50 cm atau lebih bahan baru. Selain horison A umbrik atau horison
B kambik, tidak memperlihatkan gejala plintik di dalam penampang 125 cm dari permukaan dan tidak mempunyai sifat-sifat vertik.
Latosol dijumpai di daerah dengan kondisi curah hujan dan suhu yang tinggi yaitu lebih dari 2000 mmtahun dengan bulan kering kurang dari 3 bulan
Soepardi, 1983. Latosol mempunyai solum dalam 3,5 m dengan warna merah hingga coklat. Sifat lain yang menonjol dan penting dari Latosol adalah
terbentuknya keadaan granular. Inceptisol adalah tanah-tanah yang selain memiliki epipedon okrik dan horison albik seperti yang dimiliki tanah Entisol
juga mempunyai beberapa sifat penciri lain seperti misalnya horison kambik. Inceptisol adalah tanah yang mulai berkembang tapi belum matang yang ditandai
oleh perkembangan profil yang lebih lemah.
11
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2012 sampai Juni 2012 di Laboratorium Bioteknologi Tanah Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya
Lahan serta lahan milik CV. Meori Agro Jl. Atang Sanjaya KM 4 Pasir Gauk, Bogor.
3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain laminar air flow, autoclave
, oven, mikroskop, spektrofotometer, refrigerator, inkubator, alat pengocok, timbangan, cawan petri, pipet, jarum ose, erlenmeyer, gelas ukur,
tabung reaksi, kertas saring, aluminium foil, karet gelang, spidol, plastik, polibag, dan pot.
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain contoh tanah dari lahan milik CV. Meori Agro untuk mendapatkan isolat bakteri pelarut fosfat
dari tanah, isolat bakteri koleksi CV. Meori Agro Tabel 1, media SPA Sucrose Potatoes Agar
sebagai media biakan isolat bakteri koleksi, media Pikovskaya, media Nutrient Broth, aquades, larutan fisiologis, larutan PB dan PC, larutan
standar 50 ppm P, alkohol, bibit tanaman sawi sendok berumur 2 minggu, dan pupuk kandang.
Tabel 1. Asal Isolat Bakteri Pelarut Fosfat Koleksi
Kode Bakteri Asal Isolat
Burkholderia sp. PS4
Rizosfer Tanaman Nilam Pseudomonas aeruginosa
P2 Rizosfer Tanaman Kacang Tanah
Bacillus subtilis J2
Rizosfer Tanaman Jagung