Pengaruh Bakteri Pelarut Fosfat serta Kombinasinya terhadap Tinggi

4.3 Uji Antagonistik Bakteri Pelarut Fosfat secara in vitro

Pengujian antagonis Burkholderia sp. IS9, Pseudomonas aeruginosa P2, Bacillus subtilis J2, dan Burkholderia sp. PS4 dilakukan dengan metode uji berpasangan pada media SPA baik secara tunggal maupun kombinasi. Uji antagonistik secara tunggal, kombinasi dua dan tiga strain bakteri tidak menunjukkan adanya sifat antagonis Gambar Lampiran 1. Hasil dari uji antagonistik empat strain isolat bakteri pelarut fosfat menunjukkan bahwa empat strain isolat bakteri pelarut fosfat tidak bersifat antagonis satu dengan yang lainnya Gambar 5. Hal ini menunjukkan bahwa keempat strain bakteri pelarut fosfat dapat hidup secara bersama-sama tanpa adanya isolat bakteri yang menekan pertumbuhan satu dengan yang lainnya. Gambar 5. Uji Antagonistik Empat strain Bakteri Pelarut Fosfat

4.4 Pengaruh Bakteri Pelarut Fosfat serta Kombinasinya pada Pertumbuhan Tanaman Sawi Sendok

4.4.1. Pengaruh Bakteri Pelarut Fosfat serta Kombinasinya terhadap Tinggi

Tanaman Sawi Sendok Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan adanya interaksi pengaruh perlakuan bakteri dengan pupuk SP-36 terhadap tinggi tanaman. Hasil uji Duncan taraf 5 menunjukkan bahwa perlakuan Burkholderia sp. PS4 dengan 50 dosis pupuk SP-36 meningkatkan tinggi tanaman sebesar 5,5 dibandingkan kontrol pada 5 MST dan perlakuan kombinasi bakteri P2+J2 dengan 100 dosis pupuk SP-36 meningkatkan tinggi tanaman sebesar 15 dibandingkan dengan kontrol pada 5 MST. Tabel 8. Pengaruh Interaksi Perlakuan Bakteri Pelarut Fosfat dengan Pupuk SP-36 terhadap Tinggi Tanaman Sawi Sendok pada 5 MST Kode Bakteri Dosis Pupuk SP 36 Rata-rata 50 75 100 ...Tinggi Tanaman cm... Kontrol tanpa bakteri 29,03 bB 28,00 bB 26,27 bAB 27,77 Burkholderia sp. IS9 27,50 bAB 22,67 abAB 26,70 bAB 25,62 Bacillus subtilis J2 23,53 abAB 23,67 abAB 23,37 abAB 23,52 Pseudomonas aeruginosa P2 28,50 bB 22,00 abAB 19,67 aA 23,39 Burkholderia sp. PS4 30,63 cC 21,33 aAB 23,43 abAB 25,13 J2+IS9 15,83 aA 21,50 aAB 25,83 bAB 21,05 J2+PS4 27,50 aAB 18,17 aA 25,83 bAB 23,83 P2+IS9 25,17 bAB 16,83 aA 19,00 aA 20,33 P2+J2 18,67 aA 23,83 abAB 30,33 cC 24,28 P2+PS4 28,00 bB 22,67 abAB 24,37 abAB 25,01 PS4+IS9 16,57 aA 25,33 bAB 24,67 abAB 22,19 J2+PS4+IS9 22,73 abAB 17,67 aA 27,60 bAB 22,67 P2+J2+IS9 26,83 bAB 18,00 aA 22,53 abAB 22,45 P2+J2+PS4 24,83 bAB 19,17 aA 29,17 bB 24,39 P2+PS4+IS9 28,37 bB 23,17 abAB 20,60 aA 24,05 P2+J2+PS4+IS9 23,37 abAB 20,17 aA 29,00 bB 24,18 Rata-rata 24,82 21,51 24,90 Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf besar yang sama kolom dan huruf kecil yang sama baris menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji Duncan pada taraf 5 . Perlakuan Burkholderia sp. PS4 dengan 50 dosis pupuk SP-36 meningkatkan tinggi tanaman lebih besar dibandingkan dengan perlakuan kombinasi bakteri P2+J2 dengan 100 dosis pupuk SP-36. Hal ini menunjukkan bahwa Burkholderia sp. PS4 mampu mengurangi dosis pemakaian pupuk SP-36 dan meningkatkan tinggi tanaman paling besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Perlakuan kombinasi tiga dan empat strain bakteri tidak berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman dibandingkan dengan kontrol meskipun terdapat beberapa perlakuan yang dapat meningkatkan tinggi tanaman lebih besar dibandingkan dengan kontrol. Penelitian Fitriatin 2004 yang menyatakan bahwa perlakuan isolat bakteri pelarut fosfat penghasil fitohormon maupun hormon kinetin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan tinggi tanaman padi gogo dari mulai 2 MST sampai 5 MST, tetapi ada beberapa perlakuan isolat bakteri pelarut fosfat yang dapat meningkatkan tinggi tanaman padi gogo.

4.4.2. Pengaruh Bakteri Pelarut Fosfat serta Kombinasinya terhadap Lebar