Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah

31 kas dan catatan atas laporan keuangan sehingga, dengan adanya pemahaman atas aturan atau standar dalam pelaporan keuangan dapat memberikan laporan keuangan pemerintah yang berkualitas.

5. Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah

Sistem informasi information system adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem informasi menerima input yang disebut transaksi, yang akan dikonversikan melalui berbagai proses menjadi informasi output, yang akan diberikan ke pengguna. Transaksi terbagi menjadi dua jenis: transaksi keuangan dan transaksi non keuangan Hall, 2007 Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari tiga subsistem: 1 sistem pemrosesan transaksi transaction processing system-TPS, yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan. 2 sistem buku besarpelaporan keuangan general ledgerfinancial reporting system-GLFRS, yang menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang diisyaratkan oleh hukum dan 3 sistem pelaporan manajemen management reporting system-MRS, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan 32 keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban Hall, 2007. Definisi pemanfaatan menurut KBBI adalah tetap seperti keadaannya semula, tidak berubah, bertahan, kekal, melestarikan, menjadikan membiarkan tetap tidak berubah, membiarkan tetap seperti keadaan semula, mempertahankan kelangsungan hidup dan sebagainya. Menurut Wulandari Jalil 2015 Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah SAPD adalah serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan Pemerintah Daerah. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah terdiri atas dua bagian utama, yaitu: a. Sistem Akuntansi Bendahara Umum Daerah BUD pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah SKPKD, meliputi : 1. Prosedur Akuntansi Pemerintah Daerah 2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas 3. Prosedur Akuntansi Aset Tetap 4. Prosedur Akuntansi Selain Kas b. Sistem Akuntansi Instansi SAI pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, meliputi : 1. Prosedur Akuntansi Penerimaan Daerah 2. Prosedur Akuntansi Pengeluaran Kas 3. Prosedur Akuntansi Aset Tetap 33 4. Prosedur Akuntansi Selain Kas SAPD terdiri atas dua subsistem yaitu, pertama sistem pemerintah daerah yang dilaksanakan di dalam Pemda, yaitu sistem akuntansi yang dilaksanakan oleh pusat pemerintahan daerah dalam hal ini adalah Satuan Kerja Perangkat Keuangan Daerah SKPKD dan juga bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah. Sistem akuntansi ini sering disebut Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah tingkat pemda SAPD-PEMDA. Dalam SAPP, SAPD-PEMDA sama dengan SAP atau akuntansi yang berada di Departemen Keuangan. Kedua adalah Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah untuk tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah SAPD-SKPD. Dalam SAPP, SAPD-SKPD sama dengan SAI atau akuntansi yang berada di kementerian atau lembaga Akbar, 2013. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah SIKD menyebutkan bahwa Sistem Informasi Keuangan Daerah adalah suatu sistem yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pertanggungjawaban pemerintah daerah Yuliani et. al, 2010. Menurut Yuliani et. al 2010 sistem informasi akuntansi keuangan daerah dapat membuka peluang dalam mengakses informasi keuangan dan 34 mengelola informasi tersebut secara cepat dan akurat hal tersebut dapat diwujudkan apabila dapat memanfaatkan teknologi informasi yang baik. Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan pemerintah daerah adalah suatu pemanfaatan sistem terpadu yang menggabungkan prosedur manual dengan proses elektronis dalam pengambilan data pembukuan dan pelaporan semua transaksi keuangan, aset, utang dan ekuitas seluruh entitas Pemerintah Daerah.

6. Sistem Pengendalian Internal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

22 191 103

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

13 63 113

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, PENGALAMAN KERJA DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pengalaman Kerja Dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

0 2 14

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 17

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

0 0 9

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

0 1 2

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

1 2 11

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

0 0 23

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP), PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PATI

1 3 17

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP), PENGENDALIAN INTERNAL, DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas) - re

0 1 15