83 b. Predictors: Constant, T.SPI, T.PSIAKD, T.PSAP
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.15 mengenai tabel uji signifikansi simultan uji statistik F atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa didapat nilai
F hitung sebesar 6,111 dengan probabilitas 0,001. Karena probabilitas 0,001 lebih kecil dari 0,05 maka model persamaan regresi ini dapat
disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen yaitu pemahaman standar akuntansi pemerintah, pemanfaatan sistem
informasi akuntansi keuangan daerah, dan sistem pengendalian internal secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu
kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.16, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,005 maka Ha diterima dan menolak H
, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,005 maka H
diterima dan menolak Ha Ghazali, 2013. Tabel 4.15 berikut ini menyajikan hasil uji statistik t untuk variabel pemahaman standar
akuntansi pemerintah, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah dan sistem pengendalian internal.
84
Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik t Variabel Y, X
1
, X
2
, dan X
3
Berdasarkan tabel 4.16, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Dimana: Y
= Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah X
1
= Variabel Pemahaman SAP X
2
= Variabel Pemanfaatan SIA Keuangan Daerah X
3
= Variabel SPI e
= Error Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a Nilai konstanta sebesar 16,297 dengan nilai positif, berarti bahwa
variabel kualitas laporan keuangan pemerintah daerah akan bernilai 16,297 jika masing-masing variabel pemahaman standar akuntansi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
16,297 6,558
2,485 ,015
T.PSAP ,076
,077 ,109
,986 ,328
T.PSIAKD ,109
,131 ,092
,833 ,408
T.SPI ,162
,043 ,420
3,815 ,000
a. Dependent Variable: T.KLKPD
Y = 16,297 + 0,76X
1
+ 0,109X
2
+0,162X
3
+ 6,558
85 pemerintah, pemanfaatan sistem informasi keuangan daerah dan sistem
pengendalian internal bernilai 0. b
Variabel sistem pengendalian internal memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,162. Hal ini menggambarkan bahwa jika setiap kenaikan 1
variabel sistem pengendalian internal, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan meningkatkan variabel kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah sebesar 16,2.
C. Pembahasan 1. Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.16, variabel pemahaman standar akuntansi pemerintah mempunyai tingkat signifikansi 0,328. Hal ini
berarti menolak H
1
sehingga dapat dikatakan bahwa pemahaman standar akuntansi pemerintah belum mampu memperbaiki kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel pemahaman standar akuntansi pemerintah lebih besar dari 0,05.
KSAP 2005 menjelaskan bahwa Standar Akuntansi Pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam pasal 32 ayat 1 Undang-Undang No. 17
tahun 2003. Amanat Undang-Undang seperti disebutkan di atas tidak segera diikuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Ketiadaan Standar Akuntansi Pemerintahan menimbulkan berbagai permasalahan dalam penyusunan laporan keuangan.