Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F

77 Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.11 diatas terlihat bahwa nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai variance inflation factor VIF kurang dari 10 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance untuk pemahaman SAP sebesar 0,328 dengan VIF 1,026, pemanfaatan SIA Keuangan Daerah sebesar 0,408 dengan VIF 1,021 dan SPI sebesar 0,000 serta VIF sebesar 1,022. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau Coefficients a Model Unstandardize d Coefficients Standardiz ed Coefficien ts T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleran ce VIF 1Constant 16,29 7 6,558 2,48 5 ,015 T.PSAP ,076 ,077 ,109 ,986 ,328 ,974 1,026 T.PSIAK D ,109 ,131 ,092 ,833 ,408 ,980 1,021 T.SPI ,162 ,043 ,420 3,81 5 ,000 ,979 1,022 a. Dependent Variable: T.KLKPD 78 keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada gambar berikut ini. Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram 79 Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan melihat grafik, dalam penelitian ini normalitas data juga dilihat dengan menggunakan uji statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5. Jika nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal. Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,200; dengan nilai signifikansi di atas 0,05 berarti bahwa nilai residual terdistribusi secara normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 70 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation 3,68233380 Most Extreme Differences Absolute ,060 Positive ,048 Negative -,060 Test Statistic ,060 Asymp. Sig. 2-tailed ,200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. 80 residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sumber: Data primer yang diolah Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas LKPD berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu pemahaman SAP, pemanfaatan SIA Keuangan Daerah dan SPI. Analisis grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh 81 karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterprestasikan grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang dapat menjamin keakuratan hasil, salah satu menggunakan uji glejser. Tabel 4.13 Hasil Uji Glejser Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2,041 4,047 -,504 ,616 T.PSAP ,037 ,048 ,096 ,781 ,437 T.PSIAKD ,083 ,081 ,125 1,023 ,310 T.SPI ,000 ,026 -,002 -,012 ,990 a. Dependent Variable: RES_2 Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai signifikansi t sebesar 0,437, 0,310 dan 0,990. Tingkat probabilitas diatas 5 tersebut berarti tidak ada indikasi heteroskedastisitas dalam model regresi.

4. Hasil Uji Hipotesis a. Koefisien Determinasi R

2 koefisisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Tabel 4.16 menyajikan hasil uji statistik F variabel Y, X 1 , X 2 , dan X 3 . 82 Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Variabel Y, X 1 , X 2 , dan X 3 Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,466 a ,217 ,182 3,765 a. Predictors: Constant, T.SPI, T.PSIAKD, T.PSAP b. Dependent Variable: T.KLKPD Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.14 menunjukkan nilai adjusted R 2 sebesar 0,182. Hal ini menandakan bahwa variasi variabel pemahaman SPI, pemanfaatan SIA Keuangan Daerah dan SPI dapat menjelaskan 18,2 variasi variabel kualitas LKPD. Sedangkan sisanya, yaitu 81,8 dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini, misalnya variabel pelatihan, pengalaman kerja dan kompetensi sumber daya manusia.

b. Hasil Uji Signifikan Simultan Uji Statistik F

Hasil uji signifikan simultan uji statistik F dilakukan pada tingkat signifikansi 0,05. Apabila nilai probability F lebih kecil daripada 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, sebaliknya jika nilai probability F lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut ini merupakan hasil uji signifikansi simultan uji statistik F: Tabel 4.15 Uji Signifikansi Simultan ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressi on 259,875 3 86,625 6,111 ,001 b Residual 935,611 66 14,176 Total 1195,486 69 a. Dependent Variable: T.KLKPD 83 b. Predictors: Constant, T.SPI, T.PSIAKD, T.PSAP Sumber: Data primer yang diolah Berdasarkan tabel 4.15 mengenai tabel uji signifikansi simultan uji statistik F atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa didapat nilai F hitung sebesar 6,111 dengan probabilitas 0,001. Karena probabilitas 0,001 lebih kecil dari 0,05 maka model persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen yaitu pemahaman standar akuntansi pemerintah, pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah, dan sistem pengendalian internal secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

22 191 103

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

13 63 113

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, PENGALAMAN KERJA DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintah, Pengalaman Kerja Dan Pemanfaatan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

0 2 14

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

0 1 17

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

0 0 9

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

0 1 2

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

1 2 11

Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat

0 0 23

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP), PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PATI

1 3 17

PENGARUH PEMAHAMAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP), PENGENDALIAN INTERNAL, DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas) - re

0 1 15