inhibitor sebesar 92. Singh and Quraishi 2012 menguji efisiensi inhibitor korosi basa Schiff Etilendiamina bis-isatin 125 ppm terhadap logam lunak dalam HCl 1 N
dan diperoleh nilai efisiensi inhibitor sebesar 93 .
Gravier et al 2012, telah mensintesis basa Schiff yang memiliki kemampuan sebagai inhibitor korosi terhadap carbon steel dalam media asam HCl 2 N dengan
memanfaatkan minyak kedelai yang mengandung asam lemak tidak jenuh yang kemudian diozonolisis diikuti dengan reaksi kondensasi dengan benzilamina sebagai
penyumbang gugus amina primer.
Minyak jarak mengandung asam lemak tidak jenuh yang sangat tinggi terutama asam risinoleat 86 . Minyak jarak dapat diperoleh dari tanaman jarak
Ricinus communis Linn yang merupakan tanaman yang banyak hidup di daerah tropis. Tanaman jarak telah lama dikenal di Indonesia dan merupakan tanaman yang
cukup mudah dibudidayakan Ketaren, 2008.
Dari uraian yang dikemukakan di atas peneliti tertarik untuk mensintesis basa Schiff dengan memanfaatkan kandungan asam lemak tidak jenuh minyak jarak
melalui ozonolisis dan diikuti dengan reaksi kondensasi dengan etilendiamina dan uji efisiensi basa Schiff yang diperoleh sebagai inhibitor korosi terhadap logam seng
dalam media HCl 0,1 N.
1.2. Permasalahan
1. Apakah kondisi reaksi yang dilakukan dalam proses ozonolisis terhadap minyak jarak dapat menghasilkan aldehida
2. Apakah basa Schiff dapat disintesis melalui reaksi kondensasi etilendiamina dengan aldehida hasil ozonolisis terhadap minyak jarak
3. Apakah efisiensi basa Schiff yang dihasilkan sebagai inhibitor korosi lebih besar dibandingkan dengan minyak jarak, campuran aldehida turunan minyak
jarak dan etilendiamina terhadap logam seng
Universitas Sumatera Utara
1.3. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada cara mensintesis basa Schiff melalui reaksi kondensasi etilendiamina sebagai penyumbang gugus amina primer dengan campuran aldehida
dari hasil ozonolisis minyak jarak dan uji efisiensi inhibitor korosinya dalam media asam yaitu HCl 0,1 N terhadap logam seng menggunakan metode kehilangan berat.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Untuk menghasilkan aldehida melalui ozonolisis terhadap minyak jarak 2. Untuk menghasilkan basa Schiff yang disintesis melalui reaksi kondensasi
etilendiamina dengan aldehida hasil ozonolisis 3. Untuk mengetahui efisiensi basa Schiff yang dihasilkan sebagai inhibitor
korosi dibandingkan dengan minyak jarak, campuran aldehida minyak jarak dan etilendiamina terhadap logam seng
1.5. Manfaat Penelitian
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi khusus dalam bidang kimia organik mengenai bagaimana cara mensintesis basa Schiff melalui reaksi
kondensasi etilendiamina dengan aldehida hasil ozonolisis minyak jarak dan diharapkan basa Schiff yang diperoleh dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari maupun industri sebagai inhibitor korosi terhadap logam seng.
1.6. Metodologi Percobaan
Penelitian dilakukan melalui eksperimen di Laboratorium. Minyak jarak diozonolisis dengan menggunakan ozonisator selama 20 jam dimana hasilnya direduksi dengan
serbuk Zn dan asam asetat encer dan diaduk hingga merata. Campuran disaring untuk memisahkan serbuk Zn, selanjutnya ditambahkan akuades dan didestilasi vakum
Universitas Sumatera Utara
untuk memisahkan asam asetat. Campuran aldehida turunan minyak jarak yang diperoleh kemudian dikondensasi dengan etilendiamina dengan cara direfluks selama
empat jam pada suhu 115-120
o
C dalam pelarut toluena. Hasilnya kemudian didestilasi vakum untuk menguapkan sisa etilendiamin dan pelarut toluena sehingga diperoleh
basa Schiff, kemudian diuji efisiensi inhibitor korosinya terhadap logam seng dalam media HCl 0,1 N.
1.7. Lokasi Penelitian