Uji Efisiensi Inhibitor Prosedur Penelitian

3.3.4. Analisa Bilangan Iodin

Analisa ini dilakukan terhadap minyak jarak, campuran aldehida dari minyak jarak, dan basa Schiff minyak jarak. Ditimbang sampel sebanyak ± 0,3 gram kedalam gelas Erlenmeyer 250 ml yang bertutup lalu ditambahkan 20 ml sikloheksana kemudian dikocokdiguncang untuk memastikan sampel telah benar-benar larut. Ditambahkan larutan Wijs kedalamnya kemudian ditutup dan dikocok agar campuran telah benar-benar bercampur dan disimpan bahan tersebut dalam ruang gelap selama ± 30 menit. Diambil bahan tersebut dari tempat penyimpanan dan ditambahkan 25 ml larutan KI 10 dan 150 ml air suling. Dititrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1008 N sampai warna kuning hampir hilang kuning pucat. Ditambahkan 1-2 ml indikator amilum kedalamnya dan dititrasi kembali sampai warna biru hilang. Dilakukan hal yang sama terhadap larutan blanko dan dihitung dengan rumus : Bilangan iodin = B-S x N x 12,69 Massa sampel gram Dimana : B = volume titrasi blanko ml S = volume titrasi sampel ml N = normalitas Na 2 S 2 O 3

3.3.5. Uji Efisiensi Inhibitor

3.3.5.1. Persiapan Spesimen

Spesimen yang digunakan berupa seng diperoleh dari salah satu toko bangunan di Padang Bulan Medan. Digunting spesimen dengan panjang 5 cm dan lebar 1,5 cm dan tinggi 0,05 cm. Dihaluskan permukaannya dengan ampelas besi, dicuci dengan Universitas Sumatera Utara akuades dan dikeringkan pada suhu kamar kemudian ditimbang spesimen sebagai berat awal.

3.3.5.2. Pembuatan Larutan Induk Korosif

Larutan korosi HCl 0,1 N dibuat dengan cara mengencerkan 8,29 ml HCl 37 dalam labu takar ukuran 1000 ml sampai tanda batas dengan akuades.

3.3.5.3. Pembuatan Campuran Larutan Induk Inhibitor dan Larutan Induk

Korosif sebagai Media Perendaman Larutan induk inhibitor korosi basa Schiff 10.000 ppm dibuat dengan melarutkan 1 g inhibitor basa Schiff dengan labu takar 100 ml dengan HCl 0,1 N hingga tanda batas. Diencerkan kembali larutan induk inhibitor korosi basa Schiff dengan larutan media korosi HCl 0,1 N untuk memperoleh variasi konsentrasi basa Schiff 1000, 3000, 5000 dan 7000 ppm dalam labu takar 50 ml dan masing-masing dimasukkan ke dalam gelas sebagai media perendaman. Dilakukan prosedur yang sama untuk pembuatan campuran larutan korosif dan larutan inhibitor minyak jarak, campuran aldehida turunan minyak jarak dan etilendiamina.

3.3.5.4. Penentuan Efisiensi Inhibitor

Dimasukkan spesimen seng ke dalam masing-masing gelas yang berisi 50 ml larutan perendaman dan dibiarkan selama 24 jam. Diangkat lempeng seng dari media korosi, dicuci dengan akuades dan disikat secara hati-hati dengan menggunakan sikat halus lembut, dikeringkan pada suhu kamar dan ditimbang serta dihitung effisiensi inhibisi korosinya. Universitas Sumatera Utara Effisiensi inhibisi EI ditentukan dengan teknik kehilangan berat dengan rumus : EI = W W 1 W Χ 100 dimana W dan W 1 adalah berat kehilangan spesimen berat awal-berat akhir dari spesimen tanpa penambahan inhibitor dan dengan penambahan inhibitor Aiad and Negm, 2009 Dilakukan prosedur yang sama untuk variasi waktu perendaman 72 jam dan 120 jam. Sebagai pembanding kontrol dilakukan perendaman yang sama dalam media perendaman tanpa penambahan inhibitor hanya larutan korosif dengan variasi waktu perendaman yang sama.

3.3.6. Analisa dengan Spektroskopi FT-IR

Dokumen yang terkait

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

24 143 103

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

31 156 80

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 12

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 2

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 5

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 2 18

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 13

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Etilendiamin Dan Anilina Dengan Senyawa Aldehida Hasil Ozonolisis Metil Oleat Serta Pemanfaatannya Sebagai inhibitor Korosi Pada Logam Seng

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Jarak - Sintesis Basa Schiff Melalui Reaksi Kondensasi Etilendiamina Dengan Aldehida Hasil Ozonolisis Minyak Jarak (Ricinus communis Linn) Dan Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Terhadap Logam Seng

0 0 23

Sintesis Basa Schiff Melalui Reaksi Kondensasi Etilendiamina Dengan Aldehida Hasil Ozonolisis Minyak Jarak (Ricinus communis Linn) Dan Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Terhadap Logam Seng

0 0 15