3.5 Karakteristik Simplisia
3.5.1 Pemeriksaan makroskopik
Pemeriksaan makroskopik dan organoleptik dilakukan dengan mengamati bentuk, warna, bau dan rasa dari simplisia daun sambung nyawa
dan daun sambung nyawa segar. Gambar makroskopik dapat dilihat pada
Lampiran 2, halaman 56-57. 3.5.2 Pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik
dilakukan terhadap daun segar dengan cara
memotong tipis secara melintang diatas kaca preparat lalu diteteskan larutan kloralhidrat dan dipanaskan diatas api bunsen kemudian ditutup dengan kaca
penutup dan diamati di bawah mikroskop. Gambar mikroskopik dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 58-59.
Pemeriksaan mikroskopik dilakukan terhadap serbuk simplisia dengan cara menaburkan serbuk simplisia di atas kaca objek yang telah ditetesi dengan
kloralhidrat kemudian ditutup dengan kaca penutup setelah itu dilihat dibawah mikroskop.
3.5.3 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode azeotropi destilasi toluen. Cara penetapan: ke dalam labu alas bulat dimasukkan 200 ml toluena
dan 2 ml aquades, didestilasi selama 2 jam. Setelah toluena didinginkan dan volume air pada tabung penerima dibaca. Kemudian kedalam labu dimasukkan
5 g serbuk simplisia yang telah ditimbang seksama, dipanaskan hati – hati selama 15 menit. Setelah toluena mendidih, kecepatan tetesan diatur, kurang
lebih 2 tetes tiap detik, hingga sebagian air tersuling, kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga 4 tetes tiap detik. Setelah semua tersuling,
bagian dalam pendingin dibilas dengan toluena yang telah jenuh. Penyulingan dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima dibiarkan mendingin
sampai suhu kamar. Setelah air dan toluena memisah sempurna, volume dibaca. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang
terdapat dalam bahan yang diperiksa WHO, 1992. Perhitungan penetapan kadar air dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 60.
3.5.4 Penetapan kadar sari larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air- kloroform 2,5 ml kloroform dalam akuades sampai 1 liter dengan
menggunakan botol bersumbat warna coklat sambil sekali-kali dikocok selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18-24 jam dan disaring, sejumlah
20 ml filtrat pertama diuapkan hingga kering dalam cawan yang telah dipanaskan dan ditara. Residu dipanaskan dalam oven pada suhu 105ºC sampai
diperoleh bobot tetap. Kadar sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara Depkes, 1989. Perhitungan penetapan kadar
sari yang larut air dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 61.
3.5.5 Penetapan kadar sari larut dalam etanol