2.4.2.1 Respon imun selular
Respon imun selular merupakan fungsi dari limfosit T. Antigen akan menyebabkan proliferasi dan diferensiasi sel T menjadi beberapa subpopulasi.
Subpopulasi sel T yang disebut sel T-helper Th akan mengenali antigen pada permukaan sel makrofag atau sel yang terinfeksi melalui T-cell receptors
TCR dan molekul major histocompatibility complex MHC kelas-II. Sinyal yang diberikan oleh sel terinfeksi akan menginduksi limfosit untuk
memproduksi berbagai jenis limfokin yang dapat membantu menghancurkan antigen tersebut. Subpopulasi sel T lain yang disebut sel T-cytotoxic Tc akan
menghancurkan antigen melalui MHC kelas-I dengan cara kontak langsung dengan sel cell to cell contact. Selain itu, sel Tc memproduksi
γ-interferon yang mencegah penyebaran antigen lebih jauh Kresno, 2001.
2.4.2.2 Respon imun humoral
Respon imun humoral dilakukan oleh sel B dan produknya, yaitu antibodi. Respon ini diawali dengan diferensiasi limfosit B menjadi suatu
populasi sel plasma yang meproduksi dan melepaskan antibodi spesifik ke dalam darah. Diferensiasi sel B dibantu oleh sel Th2. Adanya sinyal yang
diberikan oleh makrofag, sel Th2 akan merangsang sel B untuk memproduksi antibodi. Sel T-supresor juga ikut berperan dalam pengaturan produksi antibodi
agar seimbang dan sesuai dengan kebutuhan. Antibodi yang terbentuk akan berikatan dengan antigen membentuk kompleks antigen-antibodi yang akan
mengaktivasi komplemen dan mengakibatkan hancurnya antigen tersebut. Pada
respon imun humoral juga terjadi respon primer yang membentuk populasi sel B memory Kresno, 2001.
2.4.2.3 Interaksi antara respon imun selular dengan respon imun humoral
Salah satu interaksi antara respon imun selular dengan respon imun humoral adalah antibody dependent cell mediated cytotoxicity ADCC. Pada
interaksi ini sitolisis terjadi dengan bantuan antibodi yang berfungsi melapisi antigen sasaran opsonisasi, sehingga sel natural killer NK yang mempunyai
reseptor pada fragmen Fc antibodi tersebut dapat melekat pada antigen sasaran dan menghancurkan antigen tersebut Kresno, 2001.
2.4.3 Imunomodulator